13

1.4K 165 9
                                    

Brak!

Pintu UKS terbuka dengan keras membuat seseorang yang tadinya memejamkan matanya seketika terkejut. Ia duduk dan melihat siapa yang mendobrak pintu UKS.

"Eoh, apa Hyung mengganggu istirahatmu?." Tanya Jeonghan menghampiri Minghao dengan Dokyeom yang ia tarik sedari tadi.

"Tidak." Jawab Minghao.

"Hyung, kau sungguh menarik ku sampai sekarang?." Dokyeom mengeluh.

Jeonghan langsung melepaskan cengkramannya pada kerah belakang seragam Dokyeom.

"Huft, gue ngerasa di cekek setan." Gumam Dokyeom pelan. Ia membenarkan seragamnya.

"Apa ini masih sakit? Astaga, sampai berdarah kayak gini." Khawatir Jeonghan menyentuh pipi dan sudut bibir Minghao.

"Hyung gak usah terlalu lebay. Cuma dikit, jadi gak terlalu sakit." Ucap Minghao malas. Hyung nya ini sangat berlebihan.

"Gak lebay gimana? Hyung sangat khawatir saat tau kamu di tampar sama mereka." Ucap Jeonghan.

"Tapi sekarang Hyung lihat, kan? Aku baik-baik saja." Minghao meyakinkan Jeonghan.

Jeonghan menghela nafas. "Bilang padaku dimana mereka yang berani menampar pipi kamu." Tanya Jeonghan.

"Aku tidak tau." Jawab Minghao.

"Kyeom?."

"Aku lebih gak tau lagi, Hyung. Yang tau itu Mingyu, Jun, sama Wonwoo."

"Kau tanyakan dimana mereka pada 3 orang itu." Dokyeom langsung segera mencari ponselnya dan menghubungi salah satu dari mereka.

"Halo"

"Halo. Bos, si Sana sama yang lain lo bawa kemana? Ini ada kakaknya Minghao yang mau ketemu sama mereka bertiga."

"Kakaknya Minghao?."

"Kakak angkatnya. Lo kasih tau dimana mereka, nanti gue ceritain siapa dia."

"Oke. Tempat di biasanya, dan kuncinya juga seperti biasa. Lo pasti tau tempatnya, kan?"

"Thankyou."

Dokyeom mematikan teleponnya secara sepihak. Kemudian memasukkan kembali ponselnya ke saku celananya dan menatap ke arah Jeonghan.

"Dimana?."

"Ayo ikut aku, Hyung." Ucap Dokyeom.

"Hao, kamu disini saja. Kalau ada apa-apa kabari Hyung."

"Tapi aku mau ikut." Minghao memegang tangan Jeonghan.

"Tidak. Tetap disini!."

"Ish!!."

•••

Jeonghan dan Dokyeom berjalan ke tempat yang mereka tuju. Dengan wajah datar Jeonghan, dan wajah takut Dokyeom. Mereka berjalan beriringan.

"Apa yang akan kau lakukan pada mereka?." Tanya Dokyeom takut.

"Hanya bertanya saja." Jawabnya.

Hingga akhirnya, mereka sampai di tempatnya. Dokyeom mengambil kunci dari salah satu tempat, dan membuka pintu tersebut.

Brak!

Dokyeom terkejut saat Jeonghan menendang pintu dengan wajah datar nan dingin. Suka sekali bikin dia senam jantung. Jeonghan masuk terlebih dahulu dan diikuti oleh Dokyeom di belakangnya.

Sedangkan di dalam, 3 orang tersebut menoleh dengan wajah sumringahnya.

"Aku tau pasti mereka tidak akan membiarkan kita di sini berlama-lama." Ucap Minju.

TERJEBAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang