[ SLOW UPDATE ]
Bagaimana jika kau di se-kelilingi oleh orang yang di takuti semua orang? Orang yang dihindari dan ditakuti semua orang, tapi kini malah selalu bersama dirimu. Peran besar yang mereka miliki, tidak ada seorang pun yang ingin mencari...
Semua dibuat panik saat tiba-tiba saja Minghao jatuh tidak sadarkan diri di dekapan Mingyu. Dengan segera Mingyu menggendong tubuh lemah itu ala bridal style dan membawanya ke sebuah ruangan. Membaringkan tubuh Minghao dengan perlahan di atas brankar rumah sakit.
"Eisa, kau pasti masih terkejut mengetahui ini, kan? Hyung mengerti perasaanmu. Hyung tau bagaimana rasanya ditinggal oleh seseorang yang sangat kita sayangi. Cepatlah bangun..." Jeonghan memegang tangan Minghao.
"Tolong urus pemakaman mommy dan daddy. Aku akan menjaga Eisa. Dia membutuhkan seseorang yang bisa menguatkannya." Kata Jeonghan dan langsung di angguki oleh Seungcheol.
"Keluar. Bantuin gue siapin pemakaman calon mertua kalian." Seungcheol berkata pada Mingyu, Jun, dan Wonwoo.
"Tck. Oke." Ucap ketiganya. Kemudian empat orang itu pergi dari ruangan itu.
"Hyung...." Panggil Yuhao.
Jeonghan menatap Yuhao.
"Apakah Minghao akan berbicara lagi padaku?." Tanyanya. Jeonghan menatap heran Yuhao. "Kenapa kau bertanya seperti itu?."
"Tadi..." Yuhao menceritakan kejadian waktu di mansion tadi. Jeonghan mendengar dan sesekali mengelus rambut Minghao.
"Haihhh." Jeonghan menghela nafas pelan. Selesai mendengar cerita Yuhao, ia mulai mengerti dengan Yuhao yang dari tadi murung.
"Aku tidak tau Eisa akan berbicara padamu atau tidak. Tapi kau tau kan bahwa Eisa memiliki firasat buruk yang kuat? Seharusnya kau ikuti apa kata Eisa tadi. Apalagi dia sampai memohon seperti itu, yang artinya dampaknya lebih buruk. Eisa tidak pernah memohon sebelumnya, bukan? Jika kau melihat itu, seharusnya kau paham dengan keadaan Eisa." Ucap Jeonghan.
"Dan sekarang lihat, dampak yang lebih buruk itu terjadi. Mommy dan daddy kecelakaan, dan meninggalkan dirimu juga anak kesayangan mereka." Lanjutnya.
"Maaf..." Lirih Yuhao.
"Untuk apa kau meminta maaf padaku? Minta maaflah pada Eisa. Dengan usahamu, aku yakin dia akan memaafkanmu."
•••
Beberapa jam telah berakhir. Acara pemakaman berjalan dengan lancar. Banyak yang menghampiri termasuk teman dekat. Mereka ikut sedih karena ditinggalkan oleh orang sebaik Joy dan Sungjae.
Dan selama pemakaman itu berlangsung, Minghao hanya diam. Ia masih belum rela ditinggalkan oleh kedua orang tuanya. Momen bersama masih tersimpan jelas di benak Minghao. Hari terakhir sebelum ditinggal oleh orang tuanya adalah kemarin malam.
Para sahabat juga datang ke pemakaman itu. Dan sekarang tepatnya di mansion Yuhao, semua berkumpul. Hanya keheningan yang ada di ruang tamu itu. Tidak ada yang memulai untuk membuka percakapan.
Semua orang menatap ke arah dimana Minghao berdiam diri. Di dekat jendela dengan buku yang di tangannya. Sebuah kebiasaan jika Minghao merasa stress atau sedih, ia akan membaca buku itu hingga halaman terakhir.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.