23

615 87 6
                                    

Beberapa hari telah berlalu dan Minghao menjadi pendiam setelah kejadian kehilangan kedua orang tuanya. Semua orang terdekat selalu datang untuk menghampiri Minghao dan menghiburnya. Walau sia-sia tapi mereka akan terus berusaha.

Dan hari ini sedang turun hujan, hujan cukup deras tanpa ada petir. Suasana yang sangat Minghao sukai. Minghao sangat menyukai hujan, tapi walau begitu dia tidak gampang sakit hanya karena hujan. Kalau sebentar sih, kalau lama lebih dari 2 jam, dia bisa sakit.

"Hujan...." Gumam Minghao menatap ke luar jendela.

Melihat hujan, ia teringat dengan masa lalu. Dimana ia dimarahi oleh sang mommy karena bermain hujan terlalu lama.

Flashback On

Anak kecil yang masih berumur 15 tahun itu berada di bawah guyuran air hujan. Dengan senyum yang selalu ada di wajahnya, ia berlarian kesana kemari. Menikmati air hujan yang mengguyur badannya.

"ASTAGA, SAYANG! AYO CEPAT KESINI. KAMU SUDAH LAMA BERMAIN HUJAN!!,"

Minghao menoleh dan melihat mommy nya yang berada di teras sembari membawa handuk. Ia bersendekap dada menatap marah ke arah anaknya.

"HAO MASIH MAU BERMAIN, MOM. NANTI SAJA KALAU HAO UDAH PUAS, HAO AKAN MASUK!!" Minghao berteriak karena memang suara hujan lebih keras.

"Astaga anak itu. Suka sekali bermain hujan. Mau marah pun, aku tidak akan bisa," ucap Joy.

"ANNYEONG ADIKKU TERSAYANG! KAKAK IKUT MAIN DONG!"

"SINI!!!"

Yuhao menghampiri Minghao dan ikut bermain dengan sang adik. Sedangkan Joy yang melihat itu seketika menghembuskan nafasnya lelah. Yuhao tidak suka hujan, tapi melihat sang adik hujan-hujanan, dia akan ikut bermain hujan juga.

Joy lelah dan akhirnya memutuskan untuk masuk. Ia akan membuatkan susu dan teh hangat untuk kedua putranya. Dia tidak ingin anaknya sakit karena bermain hujan.

"Sudah mainnya?," tanya Joy saat melihat kedua anaknya masuk melalui pintu belakang.

Bukankah tadi saat dia masuk, mereka masih bersenang-senang? Kenapa sekarang sudah selesai?

"Ish, daddy nyuruh kita masuk, mom. Daddy menyebalkan!!," Minghao cemberut membuat Yuhao dan Joy terkekeh.

"Ini handuk kalian. Cepat mandi lalu makan setelah itu tidur." Sungjae datang dan langsung memberikan handuk kepada Yuhao dan Minghao.

Keduanya menerima handuk tersebut dan memakainya. Kemudian, mereka masuk ke kamar masing-masing untuk melakukan ritual mandi.

"Lihatlah mereka. Kalau ada hujan selalu keluar dan bermain hujan. Jika tidak aku paksa masuk, maka sampai hujan selesai pun mereka tidak akan berhenti," kata Sungjae.

"Kau benar. Aku saja sudah lelah menghentikan mereka untuk segera masuk saat hujan-hujanan," setuju Joy.

Flashback Off

Minghao yang teringat itu tersenyum tipis. Sangat-sangat tipis, hingga tidak ada yang mengetahuinya. Mengingat kenangan dengan orang tersayang sangatlah indah, tapi juga menyesakkan saat orang itu sudah pergi jauh dari kita dan tidak bisa kembali lagi.

"Hao, ingin bermain hujan?," tawar Yuhao mulai mendekati Minghao.

Minghao fokus melihat hujan, menghiraukan ucapan Yuhao. Dia masih marah dengan sang kakak, sebab itu dia tidak ingin menjawab ucapan yang terlontar dari mulut kakaknya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TERJEBAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang