Chapter Five | Gudang Senjata

176 107 180
                                    

Ruang kerja Night Raider

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruang kerja Night Raider

      Ruang kerja Night Raider terhampar dalam suasana hening dengan perangkat teknologi canggih yang terus menerus bergerak dalam perhitungan dan analisis. 

      Cahaya redup dari layar-layar monitor memantulkan bayangan-bayangan samar di dinding ruangan yang tertutup rapat. Di tengah ruangan, Night Raider berkumpul pada meja berbentuk segi delapan, masing-masing sibuk dengan tugasnya.

      "Apakah akan ada anggota baru? Kita kekurangan satu anggota loh, atau kapten Masaaki akan kembali?" tanya Shoera, sambil berusaha mengusir kebisuan ruangan dengan sedikit canda. 

      Cahaya lampu temaram memantulkan kilauan pada rambut hitam legam milik Shoera, jatuh dengan anggun sebahu, mengelilingi wajah ovalnya itu. Poni dari rambutnya menghiasi bagian kening, membingkai pipinya yang bersemu merah muda, seolah-olah menambah daya tarik pada pesona wajahnya.

      "Diamlah," Nami menanggapinya, menutup pembicaraan itu sebelum benar-benar dimulai. Sorot matanya menusuk tajam, mampu menembus jiwa siapa pun yang berani menatapnya terlalu lama. Alisnya terangkat tegas, melengkung sempurna di atas kelopak matanya yang membingkai bola mata hitam pekat. Suaranya serupa angin dingin, menusuk hingga ke tulang.

      Shoera mengerucutkan bibir, merasa sedikit kesal dengan tanggapan singkat dari rekannya itu. Ia mengalihkan pandangannya ke arah Isamu yang terlihat tenggelam dalam dunianya sendiri. "Eh, Isamu, dari tadi kamu sedang apa sih? Serius banget di depan komputer," goda Shoera sambil mendekat, berusaha mencari teman untuk bercakap.

      Namun, Isamu tidak melepas pandangannya dari layar di hadapannya. "Lihat ini, beberapa CCTV mati. Saya sedang mencari tahu penyebab CCTV ini mati," jawabnya dengan serius sambil mengusap rambut di dahi yang sedikit menutupi wajah perseginya itu.

      Tiba-tiba, kehadiran seseorang memecah keheningan ruangan. Langkahnya tenang, seperti bayangan yang menyelinap masuk. Dia membawa secangkir kopi, memancarkan aroma menyegarkan di tengah keheningan ruangan.

      "Pagi, Wakil Kapten. Eh... maksudku, Kapten," ucap Shoera, sambil memberikan penghormatan kepada sosok yang baru saja tiba.

      Mereka semua segera berdiri, menyambut kedatangan orang itu dengan hormat. Ternyata, itu adalah Michio, Kapten sementara Night Raider. Sejak kapten Masaaki mengambil cuti untuk menjadi subjek uji coba vaksin HIV, Michio ditunjuk mengisi posisi tersebut.

      Dengan sikap tenangnya, Michio menyambut sambutan dari anggotanya. Wajahnya yang serius mencerminkan tanggung jawab yang dia pikul sebagai pemimpin sementara tim ini.

***

      Sementara itu, di lorong yang sunyi, langkah Profesor Nakata tergesa-gesa membelah hening. Matanya gelisah, seringkali memutar ke kiri dan kanan, memperhatikan setiap sudut dengan seksama. Perasaan khawatir melingkupi dirinya, memaksanya untuk selalu waspada.

Ultraman Nexus: Beyond DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang