Chapter Twenty Six | Nexus

43 16 2
                                    


Masaaki terdiam, matanya membulat menatap alat misterius di tangannya. Alat itu tampak seperti miniatur pesawat luar angkasa dengan desain aerodinamis, terbingkai setiap detailnya oleh lekukan garis-garis perak.

Warna dasarnya putih, aksen merah membentang seperti huruf 'Y' di bagian tengah. Di atas simbol 'Y' terdapat bagian transparan berwarna biru gelap, seakan menjadi jendela untuk kekuatan di dalamnya keluar menuju dunia.

Suatu keajaiban terjadi, kilatan cahaya begitu terang dan memukau, memancar keluar dari alat yang digenggam oleh Masaaki. Seolah-olah dunia terbakar dalam cahaya, memancarkan semburan warna merah, menyerupai sungai lava yang mendidih. Cahaya itu mengalir, memenuhi seluruh ruang dan merangkul tubuh Masaaki, membenamkannya dalam spektrum cahaya.

***

      Bersamaan dengan itu, tubuh The Next yang terbaring lemah di hutan, mulai bersinar terang. Sinar itu semakin meningkat, membentuk lingkaran berkilauan, melambung tinggi ke atas. Perlahan, cahaya keemasan itu memudar, mengungkap sosok sang Raksasa. Berdiri tegak dengan wujud baru.

      Cahaya itu melahirkan sosok yang lebih gagah, lebih perkasa. Matanya bersinar terang, wajah peraknya berkilauan, sementara tubuhnya menyatu dalam paduan warna perak dan abu-abu. Lambang busur panah di dadanya menyala merah, menandakan bahwa kekuatan baru telah dihidupkan.

      "Ini tidak mungkin," teriak Dark Mephisto, tercengang menyaksikan The Next bangkit dengan kekuatan baru.

      "Itu adalah Urotaraman Nexus," seru Shoera dengan suara gemuruh dari dalam pesawat terbangnya, seolah mengkonfirmasi bahwa keajaiban ini bukanlah sesuatu yang bisa dijelaskan secara rasional.

      "Ini adalah kekuatan dari Takumi, sebagai bentuk dari ikatan keluarga yang tidak pernah menyerah pada harapan. Cahaya tidak akan pernah pudar dan kalian tidak akan bisa menang dariku!" ucap Masaaki penuh keyakinan sambil mengumpulkan energi dari kedua tangannya yang menekuk.

      Tangan kanannya berada di atas, telapaknya terbuka mengarah ke bawah, berjarak dari tangan kirinya yang menghadap ke atas. Dalam wujud barunya itu, aliran listrik biru mulai memancar dari jarak antara kedua tangannya.

      Seolah sedang menari, tangan-tangannya bergerak menyatukan energi itu, membentuk tanda 'plus' di depan dadanya. Dalam sekejap, serangan yang dipenuhi kekuatan melimpah itu diluncurkan dengan kecepatan kilat menuju Dark Mephisto.

      Serangan tersebut menghantamnya dengan kekuatan yang luar biasa, membuat tubuhnya terhempas ke belakang, menyisakan suara dentuman dan kobaran api. Namun, Dark Mephisto tidak menyerah begitu saja.

      Dengan napas terengah-engah, ia bangkit perlahan dari tanah, menatap Masaaki dengan penuh kemarahan. "Harapan? Tidak ada harapan untuk mereka yang melindungi Beast," desisnya mengancam.

      Tubuh Dark Mephisto berdiri tegak, menatap Masaaki dengan kekuatan barunya. "Siapapun yang melindungi Beast, akanku musnahkan!" teriaknya, menggema di medan pertempuran yang dipenuhi ketegangan.

      Alat cakar tajam dipegangnya erat, menancap dalam tanah dengan penuh kekuatan. Tubuhnya perlahan-lahan menghilang, menyisakan gelombang cahaya merah kehitaman yang memancar dari pusat cakarannya.

      Gelombang itu menjalar melingkar, membentuk dinding cahaya yang memisahkan mereka dari dunia luar. Pasukan Night Raider dan Raksasa Perak terperangkap di dalamnya, meninggalkan hutan yang sebelumnya menjadi saksi bisu pertempuran, tertelan oleh kekuatan raksasa hitam.

      "Dimana kita?" tanya Shoera, matanya mencari petunjuk di sekitar.

      Isamu menatap langit merah di atas mereka dan menjawab, "Suatu dimensi ciptaan Dark Mephisto, di mana realitas kita terlipat dalam bayangan negatif."

Ultraman Nexus: Beyond DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang