Bab 9 - Insanul Ma' (2)

30 19 3
                                    

Langit menggumpal-gumpal, tampak gelap, berderu angin badai, gemuruh menggetarkan, kilatan cahaya yang mencambuk lautan lepas dengan debar ombah dahsyat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit menggumpal-gumpal, tampak gelap, berderu angin badai, gemuruh menggetarkan, kilatan cahaya yang mencambuk lautan lepas dengan debar ombah dahsyat. Suasana sangat mencekam, bahkan diguyur hujan deras menusuk setara jatuhnya ribuan anak panah. Di tengah lautan biru tua, sebuah kapal tak terlalu megah nan besar berjuang menaklukkan bencana lautan. Hanya nahkoda terbaik yang bisa menyeimbangkan serta melawan getir amukan laut.

"Tuan Horris! Kapal kita masih terlalu banyak muatan! Jika terus begini, kita akan tenggelam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tuan Horris! Kapal kita masih terlalu banyak muatan! Jika terus begini, kita akan tenggelam." Seorang bertelanjang dada dengan celana putih kedodoran basah mengetuk pintu ruangan nahkoda kapal. Tuan Horris, si tua renta berjanggut kasar masih sibuk mengamati hamparan laut di depan kaca kapal. Kelopak matanya bagai kantung yang semakin bertambahnya waktu akan semakin cekung.

"Aku hanya nelayan tua! Buang semua anak-anak itu!"

"Seberapa banyak?"

"Sebanyak yang kau bisa!"

"B-Baik!" Kru kapal barusan terdengar menjauh. Derap sepatu boot bercampur genangan air becek, menimbulkan bunyi mengganggu.

Sesuai perintah tuan Horris, entah perintah kesekian kalinya, bahwa terdapat hal janggal di dalam tangki bagian dek kapal. Ramai belasan kru berlarian menggelindingkan tangki berat itu ke dalam laut.

Satu per satu tangki kayu tercebur, menciptakan ledakan air berbuih. Setiap tangki yang tenggelam beberapa meter karena tekanan ketika jatuh, mulai mengambang naik ke atas. Tutup tangki terbuka karena terlalu berat menampung volume air.

Pemandangan mengerikan terjadi di lautan lepas, ratusan tangki dengan tutup terpisah, mengangkat ratusan anak-anak cantik berambut pirang-dikuncir kepang dua dengan pakaian overall. Satu tangki berisi satu anak gadis kecil. Seluruh anak kecil itu dalam kondisi kedua tangan serta kakinya terikat tali rami cukup erat. Mereka terpejam, dibinasakan permukaan sekaligus gelombang samudera.

 Mereka terpejam, dibinasakan permukaan sekaligus gelombang samudera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
S T E V A - Horror Story (TERBIT BUKU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang