"Membunuh Steva sama dengan halnya membunuh dirimu sendiri."
- Ermin -
* * *
Tidak ada cara. Tidak pernah ada. Harapan tuan Horris bukanlah perkara sepele. Keluar dari hutan Avets, melarikan diri dari nama Steva. Padahal, Steva dan Stevanya sulit dihapus dari bayang-bayang akal bilamana korban melihat sendiri betapa sempurnanya gadis berambut pirang dikepang dua.
"Stevanya. Jangan lakukan keinginan nelayan ini. Ingatkah kau ketika ia menangkap kita dari sarang utama? Lalu, masing-masing dari kita dibuang ke laut?" bujuk Steva mempertahankan senyum manis.
"Kak Steva benar. Tuan Horris ingin memisahkan kita dari hutan."
"Bagus."
"Jadi, Kak Steva mengizinkanku bermain bersama si tua itu?"
Ditolak Steva seraya menggelengkan kepala. "Tidak boleh. Tuan Horris milikku seorang."
"STEVANYA! BUNUH STEVA!"
"TIDAK AKAN KUBIARKAN!" seru Steva. Alisnya bertaut.
"Aku ingin bermain bersama tuan Horris!"
"Langkahi aku dulu anak kecil bodoh!" Steva meledek kasar.
"Aku akan membunuh Kak Steva!"
"Bagus!" Sekarang tuan Horris merasa senang. Stevanya adalah satu-satunya yang bisa diandalkan.
"Bersiaplah." Kebetulan di bawah rumput liar, tergeletak ranting kayu. Maka, Stevanya memungut ranting barusan. Dipatahkan menjadi dua bagian sampai masing-masing ujungnya tercipta sudut tajam.
"Dasar suami penakut. Bawa aku pergi!"
Jelas kalau tuan Horris memihak Stevanya. Ia tetap diam di tempat, menunggu Stevanya beraksi.
"Apa kau tuli?"
"Aku tidak akan banyak bicara untuk meladenimu. Kau harus mati Steva!"
"Ah." Kedua tangan Steva terkepal. Lalu merenggang. "Baiklah, aku yang akan mengurus anak kecil nakal ini." Kesadaran Steva tak bersatu dengan kesadaran tuan Horris. Keduanya memiliki kesadaran berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
S T E V A - Horror Story (TERBIT BUKU)
HorrorStevanya - Steva (Bisa berubah jadi anak kecil) Stevanya adalah gadis remaja rambut kepang dua blonde yang selalu terlihat di hutan. Kecantikannya selalu meluluhkan hati para lelaki. Mengencani beberapa lelaki, berujung hilang tidak pernah kembali...