"kenapa sih ge?" tanya sean.
"gapapa hehe" balas gracia yang berada di pangkuan sean.
"yeuhh, kamu berani duduk dipangkuan bos kamu?" sean memutar bola mata nya malas.
"beranilah"
"oohh berani, ok kalo gitu gaji kamu aku potong nanti"
"ah masa iya." tangan gracia merangkul pundak sean, badan nya sedikit menghadap kearah sean.
"beneran aku mah ge"
gracia yang mendengar hal tersebut hanya tertawa.
"kenapa ketawa?" tanya sean.
"aku mau bilang kalo lusa kita bakal pergi keluar kota"
"why??"
"lusa kita harus ke surabaya"
"kenapa surabaya?"
"gatauu, tanya client nya aja"
"aduhh pusing, acara ku banyak banget"
"emang ada acara lagi?"
"ada, aku besok ada pertemuan dengan perusahaan ferdi beniyati"
"yang boti itu?"
"heh astaga." sean tersentak dengan pernyataan gracia.
"tapi iya kann??"
"iya iya, sekalian reuni juga sih sebenernya"
"ohh, terus apa yang membuat kamu pusing?"
"aku disuruh bawa pacar, sedangkan aku ga punya"
"ah masa ga punya pacar bapak ganteng ini." goda gracia mengelus pipi sean singkat.
"memang tidak punya, ga peduli soal cinta"
"alah, terus kenapa harus bawa pacar emang yang lain pada bawa pacar?"
"semua bawa, terlebih lagi ada mantan aku haduh"
"kamu gamon?"
"engga, tapi takut aja di katain belum move on"
"tapi kenyataan nya gitu kan?"
"engga lahh"
"terus kamu mau bawa siapa ke sana?"
sean mengulas senyumnya lalu menatap gracia, ia mengubah senyumnya menjadi senyum mematikan.
"ge? hehe, nanti aku naikin gaji kamu." ucap sean.
"modus." badan gracia bangun dari pangkuan sean, seperti ingin pergi dari sana.
"jadi kamu gamau nih ge?" sean menahan tangan gracia lalu menariknya agar tetap duduk di pangkuan nya.
gracia mengulas senyum, wajah nya ia dekatkan ke telinga sean, sehingga sean dapat merasakan deru nafas gracia.
"mau tapi seriusin dong jangan sehari doang, kalo sehari doang aku gamau, dan jangan bayar aku." bisik gracia di telinga sean.
sean tersentak, pandangan nya kosong, hatinya seperti dia acak acak, perutnya seperti ada sesuatu yang masuk, detak jantung nya berdetak kencang.
gracia memandang sean yang sedang diam termenung akibat mendengar ucapan nya, ia menjewer daun telinga sean dengan jahil agar sean bisa tersadar.
"awshh sakit." pekik sean.
"jadi gimana?".
sean menatap gracia, ia menarik nafas lalu membuangnya.
"emang kamu mau?" ucapnya
"maulahh"
"yaudah ayo pacaran"

KAMU SEDANG MEMBACA
kos kosan 48
Подростковая литератураmenceritakan tentang 2 kosan yang bersebelahan, antara kos putra dan kos putri.