38. persiapan

753 77 7
                                        

"do bantuin gua packing napa." keluh zean saat keluar dari kamarnya. aldo mendongak ke arah zean yang sedang badmood abis, "ogah, ga bisa." jawab aldo beranjak pergi menuruni tangga.

"ALDOOOOO!!!" teriak zean memanggil aldo, aldo tak menghiraukan zean, ia tetap fokus menuruni anak tangga satu persatu.

sesampainya di lantai bawah, aldo menghampiri zean, "MINTA SANA KE MARSHA!" teriak aldo lalu berlari kencang keluar kosan.

"dih, tapi ide bagus. tapi gimana? culik marsha kali ya." dialog zean sendiri.

zean yang berpikir jangka pendek pun segera melakukan hal itu, ia beranjak keluar dari kos nya lalu beralih ke kos putri.

sangat beruntung, ia mendapatkan pintu kos putri yang sedang keadaan pintu tak terkunci. ia mulai membukanya perlahan, melihat lihat ke sekitar.

sekira nya tidak ada orang, ia langsung masuk mengendap endap ke dalam kamar marsha.

ia mengetuk perlahan pintu kamar marsha, tak lama sang empu membuka pintu nya.

sungguh ekspresi Marsha sangat tak bisa dijelaskan. antara kaget, senang, atau khawatir.

"kok kamu bisa kesini?" tanya marsha, meraba tangan zean tak percaya. "bisa, makannya ayo ikut aku." jawab zean dengan nada pelan.

"kemana?" Marsha kembali bertanya, "ke kos aku, kalo disana mah aman." ucap zean.














kini mereka sudah berada di dalam kamar zean, dengan Marsha yang sibuk menata barang barang zean.

"lagian, kok kamu ga bisa sih packing gini." keluh marsha tetapi tetap dilakukan, "ga bisa aku tuh mengg." jawab zean yang sedang tiduran santai di atas kasur sembari melihat marsha memasukan satu persatu barangnya.

"ini juga kenapa bawa sepatu sebanyak ini?" Marsha mengeluarkan sepatu sepatu zean yang sudah zean susun didalamnya. "gapapa meng, itu biar keren." zean memejamkan matanya. "keren sih keren, tapi kan jadinya ribet." lagi lagi Marsha mengeluh dengan barang bawaan zean.

tak lama kegiatan Marsha menata barang barang zean telah selesai, sementara zean masih tertidur pulas di atas kasurnya.

Marsha menaiki kasur zean, ia berbaring dengan perut zean yang menjadi sandaran nya.

kini keduanya tertidur sangat pulas, sampai sampai pintu kamar zean di ketuk oleh seseorang.

tok....tok...tok

marsha melenguh panjang, ia menyadari bahwa ada yang mengetuk pintu kamar zean, dengan segera ia membangunkan zean.

"mengg bangun meng, zean!!" panggil Marsha menggoyang goyangkan badan zean.

zean pun terbangun, ia mengusap wajahnya lalu menyandarkan dirinya di headboard kasur.

"kok kamu belum pulang meng?" tanya zean, "belum, aku ga enak mau bangunin kamu." jawab marsha beranjak dari kasur nya, "ada yang ketuk ketuk tadi, coba kamu buka." lanjut marsha sembari berkaca.

"HEY ZEAN! KELUAR TIDAK!!" teriak seseorang yang suaranya dikenal oleh zean dan marsha. zean dan marsha saling tatap ketika mengenal suara yang di balik pintu kamar zean.

"wong shinting." ucap mereka bersama, "gawat, masuk ke dalam selimut aku sha." ucap zean dengan muka panik nya lalu Marsha menuruti perintah zean.

"AH SEBENTAR CI, BARU BANGUN GA DENGER." balas zean dengan nada tinggi saat Marsha sudah berhasil menyembunyikan dirinya.

zean membuka pintu kamarnya, ia keluar lalu menutup pintunya kembali.

"halo ci, kenapa ci?" tanya zean dengan keringat yang mengucur deras di dahi. "kok muka kamu panik gitu? abis apa?" alih alih menjawab, wst malah kembali melempar pertanyaan kepada zean.

zean menggaruk leher nya yang tak gatal karena mendengar pertanyaan yang dilontarkan wst.

"gapapa kok ci, tadi ketiduran lupa nyalain ac jadi gerah." jawab zean dengan muka penuh meyakinkan, "oh gitu ya, oiya cici punya tawaran kerja buat kamu dan marsha!" balas wst.

mata zean berbinar saat mendgar nya, "apa tuh ci?" tanya zean penuh semangat. "kalian dapet job photoshoot, tapi nanti setelah kalian pulang dari jepang. soalnya saya juga akan ke Singapore." balas wst.

"oh oke ci, makasih." ucap zean, lalu masuk kembali kedalam kamarnya tak lupa ia mengunci pintu kamarnya.

"AAA MARSHAA, KITA DAPET JOB BERDUAA!!" teriak zean lalu menjatuhkan dirinya ke tubuh Marsha. Marsha membuka tangan nya, untuk menggapai tubuh zean sehingga posisi mereka kini berpelukan.

"iyakah? job apa?" Marsha menatap muka zean dengan serius. "kita bakal photoshoot, setelah pulang dari jepang." jawab zean lalu mencium bibir ranum milik Marsha singkat.

"aaa seneng banget aku mengg, kamu nginep sini aja ya meng." pinta zean kembali memeluk marsha dengan erat. "ngaco, ntar ketauan kamu dikeluarin dari kos ini." jawab marsha. "sekali aja mengg, nanti aku kembaliin kamu pagi pagi, lagi pula ashel juga nginep sini kok."

"tau darimana kamu ashel nginep disini?" tanya marsha, "aldo bilang kalo ashel ada dikamar nya, jadi boleh yaa, boleehhh kannn???" zean meyakinkan Marsha agar tetap bersama nya disini.

"hmm, iya deh." Marsha mengiyakan ajakan zean, sementara zean kembali memeluk marsha dengan seerat mungkin.







































hi, I'm back.
udah lama ya ga nulis wattpad, duh sibuk belakangan ini. sorry yaaa

btw Azizi udah ngumumin last show nya ya, 25 Agustus 😞

jangan sedih sedih ya guyss!!

kos kosan 48Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang