39. Jepang

790 70 5
                                    

ayam berkokok menandakan matahari perlahan mulai menampakan wujudnya, suasana asri nan sejuk menghiasi kericuhan di kedua kos ini.

"semua nya udah siap? ga ada yang ketinggalan lagi kan? kita flight jam 7.00 jadi harus cepet cepet ke bandara, paspor aman? zean? aldo? muthe? kathrin?" ujar sean memastikan.

"aman koh aman, semuanya ga ada yang ketinggalan." komentar zean mengacungkan jempol nya, "eh gua ada yang ketinggalan bang." celetuk aldo.

"apa? cepet ambil do, kita harus cepet cepet ke bandara." balas sean melihat jam analog nya. aldo menarik ashel kehadapan sean, "ini, pacarku yang ketinggalan bang." ungkap aldo, namun ashel langsung menepis genggaman tangan lalu pergi, tak lupa ia mencubit tangan aldo.

"dasar kampunk, paling disana dia panen cewek tuh." sindir ollan memutar bola matanya malas. "alah jadi panas gini chef." sahut aran.

"udah udah, ayo kita masuk ke mobil, jangan ribut. nanti kehabisan waktu." tegur gracia memecah suasana.

"tau tuh, bocil banget sih kalian." ledek christy lalu ia masuk kedalam mobil.

berbeda dengan jessi, ia menghampiri ollan lalu mengecup singkat bibir ollan. "goodbye met, jangan kangen." ucap jessi lalu pergi meninggalkan ollan, "ye siapa juga yang kangen kampunk, liat aja besok gua kejepang." balas ollan melambaikan tangan nya.

setelah mobil itu beranjak pergi meninggalkan kosan nya, sisa penghuni kosan kembali masuk kedalam kos nya masing masing, ollan duduk di sofa, perlahan ia menyandarkan dirinya di sofa, lalu menyalakan televisi yang berada tepat didepannya.

"kok sepi banget ya niel?" ollan berkata kepada oniel yang duduk disamping nya, "iya la, ga ada zean, aldo, christy jadi sepi deh," balas oniel lalu menghela nafas nya sebelum melanjutkan perkataan nya lagi
"ga ada yang rusuh lagi."

"kak!!! aku berangkat dulu ya!" teriak ellan yang baru saja turun dari kamar nya. "minggu keempat kuliah masih pake seragam sma emang?" tanya ollan yang melihat ellan memakai seragam sma lengkap.

"OOOHHH IYA, loh mana almet aku ya? kak ollan sama kak oniel liat ga? aduhh ini udah telat nih." muka ellan tampak panik kali ini. "ceroboh ceroboh, mana mungkin kita liat almet lu dek." jawab ollan. "masa ga liat sih, mata kalian rabun ya." balas ellan, "wahh kurang ajar ni anak satu ya, niel liat niel kita dikatain rabun."

sementara oniel hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, "baru juga dibilang ga ada yang rusuh eh udah ada yang rusuh aja, emang di kos ini tuh ga ada yang normal dan ga ada yang kalem." oniel berdialog sendiri lalu beranjak keluar meninggalkan ollan dan ellan.

oniel berjalan menghampiri indah yang sedang duduk termenung di kursi teras kosan, oniel menampilkan senyum pepsodent nya yang selalu membuat indah terpesona.

"eh oniel, sini duduk." titah indah dikala melihat oniel yang muncul dihadapan nya. oniel mengambil duduk di kursi sebelah indah, ia memperhatikan wajah samping indah yang sangat cantik menurut dia.

"kamu udah selesai skripsi niel?" tanya indah, matanya menyapa balik mata milik oniel. "ini finishing, lagi mau ngefotokopi. cuma aku lagi capek banget jadi disini dulu deh cari udara." jawab oniel, "kalo kamu gimana?" lanjut oniel, menggenggam tangan indah.

"aku juga belum, tinta printer aku habis." oniel mengangguk anggukan kepalanya mendengar perkataan indah. "gimana kalo kita ke tukang fotokopi nya bareng? biar selesai cepet dan kita bisa nikah." ujar oniel membuat indah tertawa.

"pake motor aku aja ya." ucap indah, oniel mengangguk lalu mengambil motor milik indah.

mereka pun pergi dengan motor indah, "ndah peluk aku, aku mau ngebut nih," ujar oniel membuat indah memeluk oniel lalu menyandarkan kepalanya di punggung oniel.












..........






















sementara itu pasukan di jepang sudah sampai di bandara, kini sedang dalam perjalanan menuju hotel menggunakan taxi.

"buset taxi mahal bet ya, di jakarta mah murah." komentar jessi namun ditepis oleh aldo, "alay, segini juga murah kali kalo di jepang mah."

"udah ah, gausah ribut. dijepang ini, harus bahagia." balas zean yang masih memperhatikan pemandangan kota tokyo.

setelah beberapa menit, mereka telah sampai ke hotel yang akan mereka tempati selama beberapa hari kedepan.

Marsha sekamar dengan Zean.
Jessi dengan Chika.
Aldo dengan Christyan dan Gito.
Sean dengan Gracia.
Kathrina dengan muthe dan freya.

Mereka masuk kedalam kamar mereka masing masing.

Dikamar zean dan marsha, sangat lah tenang, namun ketenangan itu tak bertahan lama saat melihat kasur yang di kasih adalah kasur berukuran king size dan tidak terpisah.

Mereka saling bertatap tatapan, "kak?" Bingung Marsha, "sha? Sumpah aku ga mesen gini." Jelas zean.

"Kalo kamu gamau, aku bisa tidur di kursi aja." Ungkap zean, "e-engga usah kak, bisa kok muat." Balas marsha dengan gugup. "Yaa, atur aja deh aku mau mandi." Jawab zean lalu masuk kedalam kamar mandi.

........

Di dalam kamar milik Jessi dan Chika sudah mulai rusuh.

"WOI MET GUA MANDI DULUAN!" teriak Jessi kepada Chika yang telah masuk kedalam kamar mandi. "Bodoamat wleee." Kepala Chika nongol lalu menjulurkan lidahnya dan kembali masuk kedalam kamar mandi.

......

Di dalam kamar milik aldo, christy, dan gito. Ada Gito yang sedang kepusingan dengan kerusuhan yang terjadi pada christy dan aldo.

"Christy lu norak banget sumpah deh, mencet remote tv aja ga bisa," ledek aldo saat christy memencet tombol yang salah, "apaan, ini remote nya aja yang butut ya do," Sewot christy. "Mana ada remot butut di jepang yang negaranya maju, iuhh kampung." Balas aldo lagi.

Christy memukul tangan aldo dengan kencang. "Arghh sakit anjir." Pekik aldo, "makanya diem, ah lu ngeselin." Jawab christy.

Dan Gito hanya bisa memperhatikan kedua bocah itu berantem.

.........

Di kamar milik sean dan gracia, ada gracia yang sedang manja manja nya kepada sean.

"Aaa sean mau peluk selamanyaaa, aku mau tidur sama kamu." Rengek gracia memeluk tangan sean dengan erat. "Iya iyaa, aku disini gee." Balas sean membelai rambut Gracia.

"Yeyyy, nanti beli ecim yaa ceann." Pinta gracia mata nya berbinar bak anak kecil yang sedang merayu orang tuanya untuk membelikan sesuatu, ia mempoutkan bibirnya membuat sean semakin gemas dengan tingkah laku bayi 2 tahun 4 bulan ini.

Sean senyum kepada gracia, "iya sayang, sekarang istirahat dulu ya." Balas sean, gracia mengganguk "iya tapi tidur di pelukan sean ya, sambil cuddle." Ucap gracia.

.......

dikamar milik kathrin, muthe, dan freya adalah kamar paling terberisik dibanding penghuni yang lain.

"Jujur aja deh, lo yang umpetin hape gue kan kath," sewot muthe. "Heh engga ya jamet, gue aja baru keluar kamar mandi kocak lo." Jawab Kathrin, "Tapi lo kan yang umpetin pouch make up gue." Cegat kathrin, "engga, ini tadi ke ambil." Balas muthe.

"Heh itu sama aja ya kaya nyolong berarti," tegas Kathrin. "Ga dong kan ini punya temen sendiri." Jawab muthe.

"Eh kalian berisik banget sih, gue lagi hibernasi tau ga!?!" Celetuk Freya namun diharukan

"Emang kita temen?" Lontaran Kathrin membuat muthe terdiam.

***









































Hai guys, udah lama ga nulis lagi yak, kaku ini.

Maaf ya kalo ga sesuai ekspektasi atau harapan kalian, jujur kali ini aku udah sibuk banget duhh.

Sorry ya guys.

Jangan lupa vote ↓↓↓


kos kosan 48Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang