saat aran masuk kedalam kosan, ternyata banyak penghuni yang melihatnya, bahwa muka nya penuh dengan kebencian.
"napa lu ran?" tanya floran kebingungan dengan tingkah aran. aran mendongakan kepala nya menatap penghuni kosan secara bergilir "gapapa." jawab nya lalu pergi ke kamarnya meninggalkan mereka yang termenung.
"aran kenapa si?" tanya floran. oniel menghembuskan nafas nya. "aran abis ribut ama chika, kemungkinan mereka putus sih." ucap oniel.
"udah lah gausah bahas bahas si bajingan itu, gua udah muak liatnya." ujar zean, sepertinya dirinya itu menyimpan dendam teramat dalam kepada aran. "tau tuh males gua denger namanya." balas ollan.
hal itu membuat floran semakin penasaran, "emang kenapa si ini? apa cuma gua doang yang ga tau." ledek floran kepada diri sendiri. "kakak ga sendiri kok, aku juga bingung." Ella tersenyum pasrah kepada floran.
"semua orang bingung, kalo ga bingung nanti pas mati" celetuk oniel saat suasana sedang lenggang. mereka hanya menatap oniel sekilas lalu pergi menjalankan aktivitas nya kembali.
saat matahari sudah tak menampakkan dirinya, sean pulang dari kantor nya. dengan nafas yang ter-engah entah ia melangkah masuk kedalam kosan.
sontak para penghuni kosan me-notice hal tersebut. "kenapa bang?" tanya zean segera membantu membawakan tas yang berada di bahu sebelah kanannya.
ia menyuruh sean duduk, oniel pun menyodorkan secangkir air putih pada sean agar sean rileks sejenak lalu bercerita.
setelah dirasa dirinya rileks, sean membuka suaranya. "gua...gua ketemu orang tua nya gracia." ucap nya dengan nafas yang tersenggal. "ya trus kenapa bang? bagus dong." sahut ollan yang berada di pojok sofa.
"masalahnya, gua belum siap apa apa. dan mereka udah nyuruh kita nikah." sean menghela nafas nya kemudia melanjutkan ceritanya "kalo ga dinikahin secepatnya, gracia bakal di jodohin sama temen papahnya."
"waduhh." sorak para penghuni kosan. "nikahin ci gre aja bang letsgooo." celetuk ellan yang masih polos. "dikira nikah segampang itu apa dek" balas ollan.
"gampang, tinggal akad, resepsi, malam pert-" belum menyelesaikan omongannya, mulut ellan sudah dibungkam duluan oleh ollan. ollan melepaskan tangannya dari mulut ellan "idih najis ada ilernya" ledek ollan.
"eh iya, aran mana? christy juga mana?" tanya sean baru menyadari ketidakhadiran kedua orang tersebut.
"aran ada di atas, kalo christy aku anterin pulang ke rumah bang." jawab zee dengan muka yang lesu."loh kok dianter pulang memang kenapa?" tanya sean lagi. "aran dan christy debat soal pacar aran, christy punya trauma mendalam terhadap kekerasan jadinya penyakit dia sekarang kambuh." jelas zean.
"aduhh parah banget tuh anak, mending sementara ini kalian jauhin dulu dia, biar dia kapok." saran sean yang dibalas dengan anggukan paham oleh para penghuni kosan.
***
beberapa Minggu setelah kejadian tersebut, aran turun ke lantai bawah yang ternyata ada gito sedang menonton tv.
aran duduk di sofa sebelah gito duduk. "misi bang." ucapan aran diangguki oleh gito.
selang 20 menit floran datang membawa sekantung plastik berisi box makanan.
"dari siapa itu flo?" tanya aran hendak basa basi. "dari zean, syukuran christy sembuh." jawabnya.
ucapan floran berhasil membuat dirinya tercekat. "sembuh dari apa?" bukan aran yang bertanya namun gito, "dari trauma nya." floran meletakan sekantung plastik yang berisi box makanan itu dihadapan mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
kos kosan 48
Ficțiune adolescențimenceritakan tentang 2 kosan yang bersebelahan, antara kos putra dan kos putri.