33. nyate

807 96 6
                                    

aran, zean, aldo, sean, dan oniel pulang dengan baju yang bau, kusam, lusuh, serta banyak bercak darah hewan.

tak lupa mereka juga membawa daging sapi 1/2 kilo dan kambing 1 kilo beserta tulang nya.

mereka langsung menaruh daging tersebut di teras kos putri agar segera ditindak lanjuti oleh sang ahli, yaitu indah.

indah hanya menghela nafas kasar pasalnya daging yang mereka berikan terlalu banyak.

setelah matahari mulai terbenam, mereka juga memulai kegiatan utama nya yaitu bakar bakar daging.

mereka mulai membagikan tugas agar pekerjaan tak terlalu berat, maka dari itu...

aran, gito dan oniel menyiapkan arang, lalu christy dan ellan mengipas kipaskan arang agar tidak mati,

sementara zean, aldo, ashel, dan marsha memotong daging dan memisahkan bagian yang akan disate dengan yang akan dijadikan sop.

zean, sean, dan jessi juga yang merebus daging tersebut sebelum dibakar.

gracia, kathrina, dan chika menusuk nusukan daging ke tusukan.

freya dan indahmeracik bumbu.

ollan, muthe, dan floran membalikan sate di atas panggangan.

"buset bau bet ini, jijik gua zee" keluh aldo kepada zean.

"lebay lu do, tuh liat cewek lu aja diem" balasnya.

"HEH BEDA YA ANJING, INI LU KASIH GUA KAKI KAMBING".

"sama aja, apa bedanya sih do".

"beda! sini tuker dah".

"idihh ogahh, pegang berarti nyelesain ampe abis lah kocak".

"udah dong kalian ribut mulu, gue tusuk pake tusukan satu satu nih mata lo berdua" ucap ashel.

"kok mata sih cel? kan yang ngomong mulut" balas aldo.

"khusus buat lo di mata".

"garang nya oyyy".

ashel yang berada di samping aldo pun segera memukul paha aldo dengan kencang.

"aduhhh sakittt" rengek aldo.

"lebay".

"putus aja lah kita kdrt mulu ini cewe nya".

"ihhh dooo, jangann" bujuk ashel, matanya membulat.

"utututu gajadii, peluk sini pelukk".

"sha?" tegur zean kepada marsha, ia sedikit iri dengan orang yang berada di samping nya.

marsha yang peka segera melebarkan tangannya dan zean langsung memeluknya dengan erat.

satu persatu melepaskan pelukannya, lalu memulai aksinya kembali yaitu memotong daging.

"nih pasti daging kambing" ujar aldo sembari memotong nya.

"betul, kok bisa tau lu do?" tanya zean.

"gua kan nanya ke mak gua, cara bedain nya gimana".

"pantes".

sementara itu pasukan arang sedang berusaha agar arang tersebut tidak mati, karena untuk menghidupkan nya saja sangat susah apalagi jika sudah hidup lalu mati lagi.

disaat ke 3 tim sedang sibuk, sisa tim yang lain sedang bersantai, bercanda gurau, menonton kesibukan mereka yang bekerja.

"jahanam banget jir ga ngebantu" sindir aldo.

"ya lo aja lama banget nyelesain nya, gimana gue mau bantu?!" balas freya dengan nada tinggi.

"ya lu racik lah bumbunya".

kos kosan 48Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang