Chapter 14

642 32 0
                                    


Hari ini akan ke bandung, Mereka sudah bersiap di markas, rencana nya sekalian berlibur juga ke kebun binatang di jakarta, dan tempat tempat seru lainnya di bandung.

"Sebelum berangkat alangkah baiknya kita berdoa menurut kepercayaan masing masing, berdoa di mulai."ucap Arsa memimpin doa.

"selesai."

"Baik semuanya, Saat berkendara nanti saya harap kalian selalu berhati hati, jangan saling memberi klakson di bandung nanti, Jika ada yang ketinggalan jangan di tinggalkan sebaiknya di tunggu dan memberi tahu saya, apa ada yang ingin di tanyakan?"intrupsi dan pertanyaan dari Danuel.

"Nanti kita akan kemana aja bos?"tanya Vincent.

"Kita di bandung sunmori sekalian jalan jalan, Untuk uang makan saya tanggung semua."

Semuanya mengangguk dan bersorak senang, Kemudian mereka pun mulai menaiki motor masing masing, begitu dengan alve, alve memakai jaket black wolf dan duduk di belakang memeluk abangnya menggunakan motor sport itu.

Motor di lajukan Menuju bandung, semuanya mencoba bersikap tenang dan tidak urak urakan, Jalanan yang lumayan kosong jadi membuat mereka sedikit mudah.

Suasana dan cuaca yang bagus mendukung perjalanan mereka, Danuel juga tidak membawa motor terlalu pelan atau ngebut dia membawa motor seperti pada umumnya.

Danuel dihempit oleh Arsa di sebelah kanan dan Vincent di sebelah kiri, sengaja untuk berjaga jaga takut alve tertidur tak lupa juga alve memakai sabuk penghubung jaket Danuel dan jaketnya.

"De mau jajan ga?"ucap Vincent menawarkan pada alve.

"Jajan apa?"

"Nih susu pisang."

Alve mengambil dari tangan Vincent, untung saja tidak jatuh, susu itu juga sudah di buka jadi alve tinggal minum saja.

2 jam perjalanan akhirnya sampai di bandung, Mereka berhenti di salah satu warung yang sepi, tempatnya juga lumayan ramai.

"De mau jajan cilok ga?"tawar Arsya yang tiba tiba datang.

"Cilok? itu apa?"tanya alve.

"Enak pokonya mah, mau ga? ayo beli sama aa,"

"Boleh bang?"tanya alve melihat Danuel.

"Boleh, hati hati."

Alve mengangguk mendapat persetujuan dari abangnya, Arsya menggenggam tangan si mungil membawanya ke tempat tukang cilok, tak jauh dari sana memang ada tukang cilok dan es teh.

Saat sampai di kedai tukang cilok Arsya memesan untuk alve, Tak lupa juga membelikan es teh, Arsya dan Arsa itu beda, jika Arsya asli bandung jika Arsa asli Karawang.

"Meni kasep anak na a,"ucap mamang kedai cilok.

"Sanes anak mang, Adi ieu teh haha piraku Weh atuh anak,"

"Hoh enya, Meni asa waraas jiga boneka."

Alve diem dia ga ngerti bahasa nya, mentok di 'teh' 'mah' kalo itu dia tau, karena itu cuma kata tambahan aja.

"Mau jajan apa lagi de?"tanya Arsya.

"Ini aja, ayo balik ke Abang Danuel,"

Arsya mengangguk mereka berdua kembali pada Danuel dan duduk di tempat kosong, Jika alve dia duduk di pangkuan Arsya toh Arsya yang nyuruh.

"Nih ciloknya makan,"

Alve mengambil ciloknya menggunakan tusuk sate, kemudian dia memasukan ke mulut nya, Karena merasa panas dan..

Srullpp

Cilok itu di masukan ke mulut Arsya, Arsya nahan panas sampe mukanya merah apa lagi ciloknya asin karena belum di aduk.

"Huhh.. panas hehe,"ucap alve.

"Panas ya de? kenapa di masukin ke mulut aa?"ucap Arsya mau nangis saat merasa sangat kepanasan.

"Gapapa, kan Abang kebal,"ucapnya melihatkan deretan giginya.

vincent dari tadi cekikikan sendiri melihat wajah Arsya yang lain nya juga ikut ikutan, Apa lagi Arsa dia bukan ketawa tapi liatnya kaya ga suka.

"Hahaha! uhuk uhuk!"akhirnya si Vincent ketawa sampe batuk batuk.

"Lu makan cilok yang udah di mulut alve sya?"ucap Arsa.

"Ga peduli masih kecil juga, ya ga nu?"ucap nya pada Danuel.

"Hm,"

Ingin sekali Arsa menonjok menghantam dan menikam Arsya, bangsat banget emang, padahal Arsa tuh iri bisa Deket sama adiknya Danuel.

"Tiup dulu cilok nya,"ucap Danuel.

Alve mengangguk dia kembali mengambil ciloknya dan meniup nya agar cilok itu dingin, Karena tidak ada yang ngeh pada alve dia mencelupkan ciloknya ke saos.

Lalu..

"HUWAAA PEDASS!!"teriak alve langsung membuang cilok di mulutnya.

Kemudian Arsya langsung memberikan es teh nya pada alve, melihat muka alve yang memerah sangat gemas sekali hingga ingin Arsya culik.

Danuel hanya geleng geleng dengan kelakuan adik bungsunya, Ini benar benar sangat kacau, Alve tidak boleh lengah sedikitpun.

"Buang sausnya, Suapin aja sya,"ucap Arsa.

"Oh yaudah,"

Arsya pun menyuapi alve dengan memotong motong ciloknya menjadi kecil, Sambil menyuapi dia juga makan cilok itu, Danuel mah bodo amat sesekali dia memfoto adiknya untuk laporan pada kakek Langkar terhormat, dia tidak peduli pada keluarganya di mansion mau nangis nangis cari alve kalo udah ada zea ngapain nyari alve.

"Enak ga?"tanya arsya.

"enak banget, mau beli lagi a,"ucap  alve.

"Jangan banyak banyak alve!"peringat Danuel.

"yaelah nu, anak gua juga belum lu kasi makan ini, gapapa lah,"ucap Arsya.

"Ayo beli lagi de, ga usah dengerin si Danuel, ntar kalo mukul kamu aa penggal pake samurai,"

"Em!"

mereka berdua kembali membeli cilok, Namun kali ini bukan cilok tapi cirambay sejenis juga tapi ini panjang panjang ga bulet.

__

Selesai tadi ngasoh di warung, sekarang mereka sedang berada di taman, rencananya mau makan siang dulu karena jam sudah menunjukan waktu makan siang.

Semuanya pergi ke saung lesehan, Tempat makan, sejenis restoran tapi ini khas Sunda sambil di iringi musik Sabilulungan, Kalo misalkan ada Adit pasti dia 'reflek nyiuk sangu dina sangku'.

"Alve makan, di suapin Abang sini,"ucap Danuel.

"Gamauuu, Mau di suapin Abang arsaa!!"ucap alve langsung berlari ke arah Arsa.

ingat ini benar benar Arsa, apa respon dia? tentu dia senang sangat sangat senang, apa lagi melihat alve yang langsung naik ke pangkuan Arsa.

"ALVE!"bentak Danuel.

"Nu biar gua aja, sini nasi alve nya, sekalian gua mau makan."

Alve dan Arsa pisah saung, alve yang duduk di depan Arsa sambil main handphone milik Arsa, Arsa juga menyuapi alve sambil dirinya ikut makan.

"DAH COCOK JADI BAPA, TINGGAL NYARI CALON!"teriak Vincent.

"BACOT!"teriak Arsa.

Danuel juga sebenarnya ingin tertawa, Melihat Arsa dan juga alve seperti bapa dan anak, dia juga Kembali memfoto momen itu untuk di abadikan.

"Ayo makan lagi, aaa,"ucap Arsa.

"okee,"

Satu suapan dua suapan, Alve makan sangat lahap, Bapa mana yang tak senang melihat anaknya makan dengan lahap.

Eh. Maksudnya Abang.

__

VOTE.

__

AVENDER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang