tanggung lanjut aja🗿__
Pulang dari kantor saat alve sampai di mansion dirgantara dia di kejutkan dengan kedatangan Bimantara dan juga gadis yang bernama zea, Bagaimana tidak terkejut saat mereka datang begitu banyak buah tangan dan juga brownies.
Alve duduk di pangkuan zevian, Lion menatapnya tak suka, apa lagi Erik, namun sisanya biasa saja, mereka hanya berpikir zevian juga adalah abangnya jadi apa salahnya.
"Ada apa kalian kemari?"tanya Langkar.
"Menjemput bungsu kami,"ucap abim.
"Bungsu? Aku yang bungsu!"teriak zea.
Semua mata menatapnya sontak zea menunduk malu, dia lupa. Dia lupa bahwa alve belum mati, astaga zea memang bego.
"Alve tidak akan pulang ke mansion bimantara, sebelum gadis itu pergi dari sana."ucap Arga menatap zea.
"Ihhh kok Abang natap aku kaya gituu siiiee~"ucap zea dengan suara yang di imut imutkan.
Rajash langsung menarik zea dan di dudukan di pangkuannya dengan sangat posesif zea yang mendapat perlakuan itu tidak terkejut, malahan senang.
"Memang kau pikir sebelumnya alve tinggal di mana? besar di mana? lalu selama koma dia di mana, hm?"ucap Elio si sulung.
"Diam!"ucap sang kepala keluarga, langkar.
"Alve sementara akan tinggal di sini, dan aku yang bertanggung jawab sepenuhnya. Jadi percayakan alve pada kami,"lanjutnya.
"Tidak bisa langkar. Alve harus kembali ke mansion ku, Lucius ngamuk di sana, sekarang dia sedang di ikat oleh rantai."
"Aku tak peduli sialan! alve akan tetap di sini!"ucap langkar.
Lion menghela nafas, Bukan ayahnya saja yang mengamuk tapi dirinya juga sebenarnya ingin membawa alve kembali ke kediamannya, namun tetap di larang oleh langkar.
"Baiklah, selama 1 bulan alve di sini dan kembalikan alve pada kami."
"Satu bulan? satu tahun!"ucap Arga.
"Diam kau sulung!"ucap elio.
"Kau juga sulung sialan!"bentak Arga.
Abim dan langkar terkekeh, begini jika batu ketemu batu, tidak akan ada yang mengalah, harusnya batu bertemu pasir.
"Sudah sudah. Biarkan alve di sini selama satu tahun, kemudian kita akan kembali menjemputnya,"ucap Abim.
"KAKEK!"teriak lion tak terima.
Elio membekap mulut Lion menggunakan tangannya kemudian menggendong anak itu seperti karung beras dan membawanya ke luar, di susul oleh yang lainnya.
"Kami pamit"ucap abim.
Langkar mengangguk, Bimantara pergi dari sana, Alve sebenarnya ingin ikut juga dengan ayahnya namun karena di larang oleh langkar dia tidak bisa berbuat apa apa.
"Alve akan keluar sebentar, menggunakan motor sport."
"Hati hati, jangan pulang terlalu malam."
"iya kakek."
Alve berjalan keluar untuk mengambil motor sport nya dan menuju markas, Dia memang akan ke markas dan menemui anggota Black wolf, semenjak kepergian abangnya alve belum datang kembali ke sana.
__
Saat sampai di depan markas alve memarkirkan motornya di jajaran milik anggota black wolf, dia berjalan ke dalam dan menuju lapangan luas di belakang, karena sore hari seperti ini pasti anggota black wolf sedang nongkrong atau ngopi di sana.
Kedatangan alve membuat keempat anggota inti cengo dan langsung tersenyum menampilkan deretan gigi mereka, siapa sangka jika alve akan datang.
Arsa dan Arsya menghampiri alve kemudian menepuk bahu anak itu, terlihat alve seperti bukan alve saat makan cilok, tapi alve kali ini lebih membawa aura wibawanya.
"Weh datang juga, umumin sekarang aja."ucap Arsya.
"Iya."
Dengan balutan jaket Black wolf di badannya semakin terpancar bahwa penerus black wolf adalah dirinya, alve seperti benar benar jiplakan Danuel.
Dia berdiri tegap, menghadap semua orang yang jumlahnya lumayan banyak, kamera terangkat untuk memberi informasi pada anggota di luar kota.
"Sebelumnya saya meminta maaf pada seluruh anggota black wolf karena baru bisa hadir, Tidak berlama lama di sini saya Avender, ingin mengatakan bahwa black wolf yang di pimpin oleh Abang saya akan di gantikan oleh saya, mohon kerjasama nya semua. Jika ada yang tidak setuju bisa mengangkat tangan, tidak perlu basa basi untuk mengatakan bahwa kalian tidak ingin saya yang menjadi ketua."Jelas alve.
Tidak ada yang mengangkat tangan satu pun hanya suara tepuk tangan yang meriah, Inilah yang mereka butuhkan pengganti pemimpin dari adik ketua black wolf, karena semenjak meninggalnya sang ketua black wolf begitu sangat suram.
"Untuk peraturan yang ada akan di ubah atau akan tetap sama, ketua?"tanya salah satu remaja yang duduk di sebelah Arsa.
"Mungkin akan di ubah, Peraturan yang saya buat tidak terlalu berat dan tidak terlalu meringankan. Dan sebelum itu saya meminta kerja sama nya pada semua agar jangan memberi tau pada siapapun, bahwa bukan saya yang menggantikan, tapi bang Arsa."jelas alve.
Semua mengatakan 'siap' secara bersamaan, Senyum manis terlukis di bibir alve, dia pergi dari sana dan duduk di sebelah Arsya, sejauh ini anggotanya tidak ada yang urak urakan.
Baru saja alve duduk matanya sudah melihat sebuah barang berwarna merah, ya itu adalah pita. Dengan cepat alve berlari ke arah pita itu kemudian mengambilnya, Arsya yang melihat alve berlari dia juga ikutan berlari.
"Kenapa?"tanya Arsya.
"Gapapa, ngambil ini doang,"ucap alve menyimpan pita itu di sakunya, tersisa 3 lagi yang harus alve cari.
"ohh, anak redvas ngajak balapan. Gimana?"tanya arsya.
"Terima. Tapi alve ga bisa ikut, tau sendiri lah sekarang alve tinggal sama kakek langkar,"ucap alve.
"Oke, Nanti Abang infokan ke anak anak."
"Iya, maaf ya alve ga ikut padahal harusnya alve ikut."
"Gapapa."
Arsya menggenggam tangan alve kemudian membawanya masuk kedalam markas, karena di markas ada AC jadi dingin.
Saat di dalam Arsya membawakan kinder Joy dan juga coklat yang lainnya, dia menyajikan itu di meja depan alve.
"Udah Abang stock, pasti kamu kalo kesini harus ada ini, kan?"ucap Arsya.
"Hehe tau aja."
Tak lama telpon masuk di handphone Arsya, nomor asing dia tidak mengenal nomor itu, namun tetap di angkat.
"Halo?"
"Halo, apa ini Arsya? teman dekat alve?"
"Iya, ada apa? dan ini siapa?"
"Saya papa alve. Saya titip alve jangan sampai darahnya mengenai tanah saat terluka, karena ***"
"ah iya."
Telpon di matikan sepihak, Arsya lag saat mendengar ucapan dari papa alve, apa lagi mendengar kalimat terakhir.
Ngeri ngeri sedep jadi alve, setiap pergerakan bisa langsung mati, Arsya juga jadi ikut khawatir pada alve saat mendengarnya, namun keluarga alve keluarga yang sangat kuat, tidak mungkin membiarkan bungsu mereka celaka.
"Darex kemana Al?"tanya Arsya tiba tiba.
"Gatau, Abang darex jarang ngomong sama alve apa lagi devano."
KAMU SEDANG MEMBACA
AVENDER
FantasyLike? Vote. __ Novel ini selesai pada : 2024 20 mei - 2024 8 Juni. Di publikasi kembali pada tanggal 14 Agustus.