Chapter 28

380 21 2
                                    


Saat sampai di celah waktu ini bagaikan surga, banyak orang orang yang sangat baik dan lembut bagaikan malaikat, bahkan sepertinya tidak pernah ada kegaduhan di sini.

"Bang lion?!"Kaget alve, bukan nya tadi lion sudah di bunuh oleh zevian.

"Kenapa? kaget gitu,"ucap Lion.

"Bukannya tadi...,"alve melirik zevian.

"Masih belum mengerti permainannya, hm?"ucap zevian gemas.

Dengan polos alve menggeleng.

"Sudah sudah, sebaiknya kita cari orang itu."

Ketiga anak itu mengangguk dan berjalan mengikuti langkah Lucius, mereka pergi berkeliling untuk mencari wanita itu.

Beberapa menit mencari ntah kenapa pandangan alve tidak luput dari seseorang yang duduk di sebuah saung, dia merasa itu orang yang di cari.

"Ayah, apakah itu wanita yang kau cari?"tanya alve menunjuk wanita itu.

"Mana?"

"It-"

Hilang.

Alve terkejut wanita itu tiba tiba menghilang, dia sangat benar benar yakin bahwa tadi ada wanita itu.

"Aku tau."ucap Lion.

Lion berlari ke arah barat, meninggalkan ketiga pria tanpa berkata apa apa lagi, saat alve akan menyusul Lucius menahannya.

"Jangan."

"Sebaiknya kita cari tempat istirahat,"ucap zevian.

Alve hanya mengikuti perintah saja dan ikut untuk mencari tempat beristirahat, kemudian mereka menemukan sebuah saung yang kosong, dengan banyak anak anak kecil yang bermain di depan saung itu.

Mereka memilih beristirahat di sana menunggu badannya pulih kembali, Dan tentu saja mereka merasa lelah.

___

3 Jam kemudian Lion datang dengan dua wanita di tangannya, dia membawa dua wanita itu dengan cara di seret.

"Ini dia ayah, aku menemukan keduanya secara langsung. Lalu kita harus apa lagi setelah ini?"tanya Lion.

"Bakar, Bakar kedua wanita itu."Ucap lucius.

Lion mengangguk dia menyimpan dua wanita yang tak sadarkan diri itu di tanah, kemudian mengumpulkan kayu kayu kering di bantu oleh zevian dan menyusunnya seperti api unggun.

Tak lupa membuat tiang di tengah tengah api itu untuk mengikat dua wanita tadi, orang orang sana juga ikut membantu, karena mereka hanya berpikir mungkin akan membuat api Unggun.

Kemudian dua wanita itu di ikat di tiang lalu lion mencari korek api dan juga solar, Di sana sangat lengkap apapun ada.

Lion menyiram dua wanita itu dengan solar hingga merata lalu menyiram kayu kayu di bawahnya, tak lupa juga mengikat nya dengan kuat.

Bwushhh~~

Api di nyalakan dan sangat besar sekali api itu hingga membuat wanita yang di ikat itu langsung mati, Semua penduduk yang menyaksikan kejadian itu langsung melotot.

"ASTAGA APA YANG KALIAN LAKUKAN!!"teriak salah satu penduduk.

"Apa yang mereka lakukan!"

"Semoga mereka tidak terkena kutukan."

"Mereka sangat buruk, membunuh seseorang di celah dimensi."

Berbagai pembicaraan tentang keempatnya tak membuat mereka berhenti melakukan kegiatannya, mungkin mereka buruk di sini, namun untuk menyelesaikan permainan ini mereka harus memusnahkan raja.

"Akhirnya permainannya selesai. aku sungguh lega.."ucap Lion.

"Benar, sebentar lagi kita akan pulang ke dunia Kita. Namun mungkin hal hal yang termasuk bagian dari permainan tidak akan di ingat oleh siapapun, semuanya akan lahir kembali menjadi seperti awal. Hanya kita yang akan mengingat ini semua, dan alve akan bertemu kembarannya tanpa larangan sedikit pun."jelas Lucius.

Alve sangat senang, akhirnya permainan ini berakhir, alve juga sudah lelah sebenarnya, dia ingin hidup normal.

"Ayah, kapan kita akan pulang?"tanya alve.

"Saat kedua wanita ini menjadi abu, kita harus membawa abu nya dan menguburnya di dunia kita."ucap Lucius.

Astaga pasti sangat lama dan akan memakan waktu berjam jam, alve memilih merebahkan dirinya di saung itu dia juga ingin istirahat lebih lama.

"Aku ingin tidur, bangunkan aku jika kalian akan pulang."ucap alve.

"Ya tidurlah, nanti akan Abang bangunkan."

Alve mengangguk dan matanya terlelap tidur, dia Sudah pasti akan mengingat ini seratus persen tanpa lupa sedikitpun.

___

Beberapa jam kemudian seorang pemuda manis yang terbangun di ruangan yang sangat tidak asing, kamarnya sendiri.

"Aku sudah pulang? akhirnya..,"gumamnya.

Dia merasa lega saat sudah berhasil pulang ke mansionnya, alve berdiri lalu keluar dari kamarnya dan langsung pergi ke bawah.

"Daddy!! bunda!!"teriak alve.

"Iya baby? kenapa hm?"tanya aleskar merentangkan tangannya agar alve dapat memeluknya.

"Nggaa, di mana Alva ayah?"tanya alve tanpa rasa takut.

"Alva baru saja pergi, dia akan membelikan sesuatu untukmu baby..,"ucap aleskar.

"Bisa stop panggil aku baby?? aku tidak sukaa!!"bukan tidak suka tapi merasa aneh.

"Tidak, kami harus memanggil kamu baby,"

"Ya ya ya terserah Daddy saja, bundaa aku ingin puding!"teriak alve pada bundanya.

"Oke, akan bunda buatkan. Tunggu sebentar sayang...,"

Alve tersenyum mengangguk dia teringat abangnya..., Danuel. Apakah dia masih hidup? tapi saat permainan di mulai Danuel Sudah meninggal.

"Abang Danuel di mana?"tanya alve.

"Abangmu keluar sebentar, katanya ada urusan."

Apa? astaga senang sekali alve, semuanya kembali padanya, selama ini dia terjebak dalam permainan, selama berapa bab alve terjebak? 14 bab? lama sekali dirinya terjebak.

Tak lama alva datang dengan membawa sesuatu di tangannya, itu adalah papar bag.

"Abang, Alva beli Lego buat Abang. Pasti Abang suka kan?"tanya Alva.

"Suka, apapun pemberian darimu Abang suka, Alva."ucap alve memeluk kembarannya.

astaga hanya beda 10 menit doang padahal, tapi baguslah lebih baik seperti ini.

"Abang tau ga bang Danuel punya geng motor?"bisik alva.

"Tau, kenapa emang?"tanya alve.

"Tau dari mana?"tanya Alva.

"Tau dari dulu sebelum kita ket- maksudnya sebelum kamu lahir."untung saja, alve hampir keceplosan, ingatlah bahwa sekarang Sudah di mulai dari awal.

"Kan kita kembar!"

"Eh iya juga."

"Dasar Abang."

Mereka terkekeh berdua tak lama seseorang datang dengan gagah beraninya memakai jaket kebanggaannya, sambil memakai helm full face ke dalam rumah.

"TWINS!!"teriaknya.

"APAAA!!"kompak keduanya.

"Mau ikut Abang ga?"ucap Danuel.

"Mauuu,"

"Gasskeenn."

Ketiganya langsung pergi meninggalkan mansion dengan senyum yang terpatri di wajah mereka, Lucius yang berada di tangga tersenyum hangat melihat itu.

Mereka bertiga akan pergi ke markas milik Danuel tentunya pake 1 motor, alias boti (bonceng tiga) bukan boti uke🗿

___

END.

AVENDER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang