Chapter 19

657 31 6
                                    


Budayakan vote sebelum membaca ya readers.


Tengah malam alve terbangun dari tidurnya dia merasakan sesuatu yang tak biasa, tubuhnya menggelinjang hebat seperti di setrum dan hawa panas yang menyengat, AC di kamarnya sudah cukup dingin bahkan hingga mencapai 17°.

Dia tidur sendirian melihat tangannya yang basah dan urat urat tangannya yang tiba tiba menonjol, alve seperti habis gym dia juga berkeringat.

"Gerah sekali astaga.."

"pergilah ke belakang rumah, kau akan menemukan sesuatu di sana."

"sialan suara itu lagi!"

Sejak dari tadi alve memang selalu mendengar suara itu, Karena penasaran akhirnya alve bangun dan berjalan menuju ke belakang rumah.

Saat sampai di belakang, tidak ada apa apa, hanya kegelapan yang sangat hitam, pantulan bulan di kolam renang dan suara hewan hewan kecil peliharaan.

"alve.."suara lembut seseorang datang.

"Hah?!! siapa itu!"ucap alve terkejut.

"Alve, ini Abang. Lihat kemari,"

gotcha!

Alve melihat abangnya berlumuran darah di leher dan perut, dengan keadaan yang mengenaskan, alve sangat merinding melihat abangnya.

"A-abang.. Apa itu kamu?"

"Iya, ini Abang, Abang Danuel."

"Ada apa Abang? ada apa kau menemui ku?"

"Tolong cari seseorang yang menusuk leher Abang, Abang masih tidak ikhlas, Abang merasa dia selalu ada di sekitar mu, karena hawanya begitu kuat di dekat dirimu,"ucap Danuel, roh nya.

"Baiklah, Abang tenang saja. Abang tidak usah memikirkan itu, karena alve sendiri akan mencari tau, Abang mengejutkan alve. Abang datang dengan keadaan yang mengenaskan, tidak ada skin yang lain memang?"

Danuel tersenyum pada adiknya, Lucu sekali, dia datang mana bisa ganti kostum, dia hanya bisa datang dengan keadaan saat dia meninggal.

"Pergilah."ucap alve.

Danuel melambaikan tangannya lalu bayangannya hilang begitu saja, Alve geleng geleng melihatnya, rasa takut ada, rasa panik ada, dan merinding pun ada.

"Sudah mati Masi sempat sempatnya, ck ck ck... padahal adiknya juga tau bakal cari pelakunya."

fyuuhh~

Angin lewat dan kertas jatuh tepat di depan alve, Anak itu langsung melihat ke bawah dan mengambil kertas itu.

"Apa ni? kertas dari mana malam malam gini?"ucap alve.

dia membuka kertasnya dan nampak tulisan, tulisan nya asing, hurufnya bukan memakai huruf abjad, dari banyaknya negara dia tidak melihat huruf seperti ini.

"Huruf apaan nih? Thailand? eh bukan, Rusia? bukan juga, tapi.. kaya campuran Rusia Thailand, eh huruf apa ini astaga.."

"Besok aja dah tanya ke orang rumah, semoga aja ada yang tau."

Alve melipat kertas itu kemudian membawanya kedalam dia berjalan santai masuk kedalam rumah, di luar cuacanya lumayan sejuk.

dia masuk kembali ke kamar kemudian merebahkan dirinya di kasur, kembali menutup mata untuk menyambut hari besok.

__

pagi harinya alve terbangun dengan kertas yang masih berada di tangannya, dia melihat jam dan ternyata sudah jam 8, sialan apakah tidak ada yang membangunkannya? dia harus sekolah sekarang astaga.

AVENDER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang