Chapter 15

699 40 8
                                    


Saat pulang dari Bandung kemarin, Abim menelpon pada Danuel agar membawa alve pulang sebelum abim sendiri yang menjemputnya.

Dan hari ini kedengaran riuh piuh di mansion Bimantara, semua orang berduka atas kepergian seseorang, Bendera kuning di kibarkan dan suara mobil ambulan nyaring masuk kedalam area mansion.

Wiu wiu wiu wiu!!

Suara tangis semakin terdengar gemuruh petir mendukung suasana, dan percikan air hujan yang turun ke bumi.

Mayat keluar dari mobil dengan di bantu oleh beberapa orang kemudian di bawa kedalam mansion di tempatkan di dalam sana, Di siapkan pula kerandanya. dan beberapa pendatang untuk turut berduka cita.

"Turut berduka cita, atas meninggalnya sulung mu, aleskar."Ucap seseorang yang tak lain adalah Vino temannya.

Danuel Jegaza Bimantara.

Meninggal dunia pada pukul 3 pagi  Hari Minggu, Danuel di temukan tewas dengan luka tusuk di leher dan juga perutnya.

Alve yang berada di samping Danuel terus terusan memeluk Danuel sambil berteriak memanggil nama abangnya, Alve semakin tersiksa saat abangnya di nyatakan tiada.

"Abang.. bangun.. Alve ga mau di tinggalin Abang.. hiks.. Abang, Abang tega ninggalin alve sendiri di sini? Alve masih butuh Abang, Alve masih menginginkan Abang.. hiks.."Tangisan yang terdengar pilu, alesya yang pingsan dua kali dan kini masih belum sadar.

Alve begitu kuat memeluk abangnya, dia sangat kesakitan, dia tidak ingin di tinggalkan abangnya, dia begitu sayang pada abangnya.

Memori memori bersama abangnya berputar di otaknya, dia menangis sesenggukan saat melihat abangnya yang sudah tak bernyawa terbaring di sana.

Anak anak Black wolf menangis melihat ketua mereka yang sudah tidak lagi memimpin, Aleskar yang sering membunuh jika melihat anaknya Tak bernyawa dia akan seperti manusia biasa.

"Abang.. kenapa? kenapa Abang ninggalin alve hah? bangun Abang bangun!!"Teriak alve.

Teriris hati mereka mendengar teriakan si bungsu, Sakit hati semuanya melihat anak yang begitu dekat dengan Danuel harus kehilangan Danuel selamanya.

Kemudian seseorang tiba tiba menggendong alve, dia adalah langkar, kakek alve. Langkar menggendong alve untuk menjauh dari sana, kemudian mayat Danuel di bawa.

"ABANG!! JANGAN BAWA ABANG ALVE!! JANGAN BAWA DIA! DIA BELUM MATI hiks.. Abang belum mati..!"

"ABANG!! KALIAN JANGAN BAWA ABANG DANUEL! ALVE MOHON.. alve mohon.. alve masih mau Abang,"

"Sudah alve, jangan menangis, semua sama sama berduka bukan hanya kamu, Abangmu akan sedih melihatmu seperti ini,"

Langkar mencoba menenangkan cucu kesayangannya itu, Alve tetap terisak dia masih tidak menyangka semuanya terjadi.

"Kakek, aku membenci orang yang membunuh abang ku, aku harap orang itu tewas dengan kepalanya yang pecah di tanganku."ucap alve.

deg.

Detak jantung langkar begitu berdetak kencang, dia terkejut dengan ucapan si bungsu, Pertama kalinya alve berbicara seperti ini.

"Jika sudah ketemu nanti, maka akan ku berikan nyawanya pada mu, cucu ku."

Kesadaran alve hilang begitu saja seperti tertiup angin, Aleskar begitu ketakutan saat menghadap ayah dari istrinya, dia hanya dapat menunduk dan diam.

"Memang sialan kau aleskar, sudah ku bilang jaga cucu ku baik baik!"

"Maaf ayah, aku lengah."

Langkar pergi dari sana tak peduli dengan aleskar, ini cukup membuatnya kesal pada aleskar, alve akan tinggal bersamanya nanti.

dari sejak langkar datang semua pengunjung ketakutan saat melihat kedatangan langkar, siapa yang tidak takut seorang langkar dengan aura wibawanya.

Aleskar juga ketakutan hak asuh anaknya di ambil, dia akan mencoba seribu cara agar Langkar tidak mengambil hak asuhnya.

__

Di kamar alve terbaring dia sudah sadar, dia sendirian, tadi dia sempat mendengar suara abangnya dia kembali menangis dia merindukan abangnya.

"Abang.."

"i love you avender alere, Abang cintaaa kamuu kamu tetap adik abang sampai kapan pun, Maafkan Abang, Abang harus ninggalin kamu.. Sayang alve banyak banyak, sampai ketemu lagi nanti."

Suara danuel ntah dari mana.

"ABANG!"teriak alve.

cklek

seseorang masuk kedalam kamar alve, dia adalah rajash. Rajash memberikan Ponsel danuel pada alve, dia membuka rekam suara.

"Ini dari Abang Danuel buat kamu,"

Alve bergetar memegang ponsel itu, dia ragu mendengar suara danuel namun detik kemudian akhirnya memberanikan diri untuk mengklik tombol merah itu.

"Halo adek Abang yang manis, Kayanya pas kamu udah denger rekaman suara ini, abang udah pergi ya? Jangan sedih sayang, Abang hanya pergi, tapi ga ninggalin kamu, Abang selalu ada di sekitar kamu,"

"adik Abang tersayang, Abang minta maaf kalo harus ninggalin kamu, Abang cinta kamu, sampai kapanpun i love you adik Abang, avender. Cinta pertama dan cinta terakhir Abang."

Matanya kembali berair, rajash memeluk adiknya dengan kuat, dia juga ikut sedih sangat sedih malah, rajash benar benar sangat kecewa pada danuel, kenapa harus danuel yang mati? kenapa tidak abim saja.

"Sabar ya alve, Abang sedih, tapi kamu lebih sedih, tenang, ada abang di sini. Abang selalu bersama alve, Abang yang akan menggantikan Abang Danuel.

"ponsel ini, Danuel suruh simpen kamu, katanya dia boleh buka buka semua nya,"

"dan ini album dari Danuel, kalo gitu Abang keluar dulu."

cup

setelah mengecup adiknya rajash keluar dari sana meninggalkan alve, Alve membuka rekaman suara selanjutnya yang di berikan oleh abangnya.

"i love you, baby."

Singkat, namun sakit.

Dia membuka album ternyata banyak foto foto alve saat di bandung kemarin, saat dia sedang makan cilok, saat dia sedang di suapin oleh Arsa dan lain lain.

Lalu di bagian album terakhir di sana ada bunga, Dia mengambil bunga itu dan langsung mengambil nya.

Ada surat di belakang bunga itu.

Bunga terakhir dari Abang -danuel jegaza Bimantara.

Alve tersenyum mengambil bunga itu dia mengelusnya dan memeluk bunga itu, Bunga terakhir dari abangnya, yang biasanya abangnya mengajak ke taman untuk melihat bunga kini abangnya memberi bunga.

"Terimakasih, Abang."

__

Vote dulu 🤙🏻

Author ga pandai bikin orang mewek kalo kesannya biasa aja ya maaaap soalnya hati author selembut kain sutra wakakakaka😔

AVENDER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang