Chapter 27

374 21 2
                                    


Suasana semakin mencekam, Kabut semakin tebal, beberapa suara semakin terdengar, jeritan ilusi di mana mana.

fyuhh~

Angin berhembus mengantarkan sebuah kertas, jatuh tepat di bawah alve kemudian alve meraih kertas itu.

"Ayah ini apa?"tanya alve.

"Sini ayah lihat."

Lucius melihat kertas itu kemudian melihat sebuah peta dan juga tulisan, ini peta mansion Bimantara.

"Di pinggir kamar Danuel,"

"Memangnya di pinggir kamar Danuel kamar siapa?"tanya lion.

"Kamar aku,"ucap alve.

"Ayo ke kamar kamu."

Mereka berjalan ke kamar alve dengan berpegangan tangan takut salah satu dari mereka tertinggal, saat di depan kamar alve alve mencoba membuka kamarnya namun tidak bisa.

"Ga bisa ayah, sidik jari aku salah. Pin nya juga salah,"ucap alve.

"Benarkah?"

Kemudian muncul kembali tulisan di peta itu, kemudian Lucius kembali membacanya dan memberi tahu anak anaknya.

"Temukan angka yang hilang. Angka tersebut adalah 16 06 68 88 .. 98 87. angka berapa yang hilang anak anak?"tanya Lucius.

16 06 68 88 .. 98 87.

"77?"tanya lion.

Lalu lion mencoba membuka pintunya, tetap tidak bisa, pin nya masih salah.

"Lalu berapa? ini masih tetap tidak bisa!"ucap lion.

"Angkanya terbalik ayah,"ucap alve.

"Maksudmu?"tanya alve.

"Angka sebenarnya adalah 86 87 88 89 90 91, jadi jawabannya 87!!"ucap alve.

86 87 88 89 90 91.

Kemudian lion mencoba memasukan semua kode yang di katakan oleh alve dan, bisa! pintu itu terbuka, astaga kenapa alve sehebat ini!

"Alve hebat!, ayo masuk."ucap Lucius.

"Mereka semua masuk kedalam, lalu tulisan kembali berubah."

"Tidurlah sampai esok pagi, Lalu permainan selanjutnya akan kembali di mulai. Anak anak ayo kita tidur."ucap Lucius.

Alve dan Lion tertidur menunggu hari esok yang menunggunya, tidak tau sampai kapan permainan ini akan berakhir.

__

Pagi harinya alve terbangun, mereka langsung bersiap kemudian kertas itu tiba tiba melayang ke atas dan terbakar.

"Permainan awal selesai ayah. Kita akan berlanjut ke permainan berikutnya."ucap lion.

Lucius mengangguk, ketiganya pergi keluar untuk melihat keadaan di sana, ternyata kabut Sudah hilang dan cerah seperti biasanya.

"Akhirnya, ayo kita bangunkan yang lain!"ucap alve bergembira.

Bruughh!!

Saat alve berlari seperti ada kaca yang menghalangi, astaga apa lagi ini. Alve memegang itu ternyata memang ada kaca, lion melihat adiknya nyalang.

"Ada perisai, sebaiknya ayo temukan terlebih dahulu siapa dalang di balik ini semua agar kita bisa tidur tenang."

Alve dan Lion mengangguk setuju mereka berjalan perlahan kemudian mencari ke setiap sudut mansion itu, siapa tau mereka mendapatkan sesuatu yang mereka cari.

AVENDER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang