Awal

649 45 0
                                    


"Hah? Kamu mau beli rumah? Buat apa, Hyunjin?" Ucap ayah Hyunjin, begitu dia mengutarakan isi pikirannya. Ayahnya menghela napas pelan. Berpikir keras.

"Emang gak boleh gitu Hyunjin tinggal sendiri? Kan di rumah masih ada Yeji. Biar Hyunjin gak jadi beban rumah tangga." Ucapnya memprovokasi ayahnya sendiri.

Ayah Hyunjin tidak habis pikir, ini anak sudah diberikan rumah enak, makanan ada, semuanya ada. Eh, malah dianya minta pergi. "Terus kamu sendirian gitu di sana? Uang jajan gimana?"

Hyunjin mengerucutkan bibirnya, otomatis mendapat cibiran dari adik perempuannya yang sedang asyik bermain handphone. Dari tadi dia menonton drama kelurga yang sedang terjadi antara kakaknya dan ayahnya. Dia tahu ayahnya sangat protektiv kepada kakak laki-lakinya itu. Bagaimana tidak, suatu saat nanti Hyunjinlah yang akan meneruskan agensi perusahaan milik ayah mereka. Sementara dirinya? Entahlah, Yeji tidak berminat.

"Ih, itu mah gampang. Kan ayah tinggal masukin uangnya ke rekening Hyunjin tiap bulan. Hyunjin gak bakal boros kok, yah, janji, deh." Dia tersenyum memelas. Berharap ayahnya luluh. Yeji mengeluarkan suara muntahan yang disengaja, tidak tahan melihat penampilan aegyo kakaknya.

Ayahnya benar-benar luluh, dia mengangguk pelan. "Asal kamu yakin bisa jaga diri, sih." Hyunjin mendaratkan pelukan hangat untuk ayahnya. Lelaki paruh baya itu mengelus punggung anak laki-laki satu-satunya. Sebagai seorang single parent, dia sangat menyayangi anak-anaknya, Yeji juga tentu saja. Berharap ini adalah pilihan yang tepat.

...

Long Time no SeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang