Fyi, kalian ada yang nonton Drakor Welcome to Samdal-ri nggak? Kalo ada sih bagus.
Soalnya, kampung halaman Jieun tu vibes nya mirip kampungnya Samdal. Rumahnya dekat-dekatan, juga ada minimarketnya di daerah tersendiri.
Pokoknya vibes nya sama, aku terinspirasi dari drama itu. Ya meskipun gak plek ketiplek sama yang di drama, tapi suasananya persis gitu lah.
Gimana sih vibes nya orang desa? Nyaman, tenang, gitu gitu deh.
.
.Happy reading everyone
Pagi-pagi sekali, di hari Sabtu yang cerah, keributan sudah terdengar di kediaman keluarga Lee.
Ada Sohee yang tengah memarahi Eungyol, sebab bangun terlambat, padahal kemarin ia meminta ibunya untuk membangunkannya pagi-pagi karena ingin menyaksikan pertandingan basket yang diadakan di sekolahnya--pertandingan tidak resmi, hanya seru-seruan bersama teman sekolahnya.
Tetapi, bocah SMA itu justru sulit sekali dibangunkan, berakhir terlambat dan menggerutu sebal. Sohee tentunya tidak terima akan hal itu, Eungyol sendiri yang sulit dibangunkan, sudah untung tidak disiram dengan sebaskom air, tetapi anak laki-lakinya itu malah membuat ibunya naik pitam.
Meskipun sedang marah, namun Sohee tetap mempersiapkan bekal untuk putranya. Meskipun hanya menonton saja, Sohee menyuruh untuk membawa bekal, agar lebih sehat sekaligus bisa menghemat.
Jieun menguap lebar seraya merenggangkan otot-otot tubuhnya setelah berhasil bangun karena keributan itu. Ia berjalan sempoyongan menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya agar bisa melihat dengan benar, sekaligus menyegarkan diri.
Mencuci muka, dan menggosok gigi. Setelahnya keluar dan bergabung dengan sang ayah untuk sarapan di meja makan.
Dongwook berdecak keheranan melihat tingkah anak sulungnya yang mengambil separuh dari makanan yang tersedia ke dalam piringnya.
"Sudah sembuh, eh? Porsi makan mu luar biasa kalau masih sakit," ucap Dongwook.
Jieun menyeringai ke arah ayahnya, memang sejak bangun tadi, tubuhnya sudah terasa segar dan sehat. Kepalanya tidak pusing lagi, dan suhu tubuhnya normal. Jieun merasa hidup kembali, setelah kemarin hampir sekarat.
"Lapar, hehe," kekehnya merasa malu, lalu kemudian mulai melahap tumis kecap ayam dengan lalapan selada.
"Baguslah kalau begitu." Dongwook tersenyum bahagia.
"Oh, sudah baikan, Nak? Nara belum bangun, ya?" Sohee yang sudah keluar dari dapur dengan membawa kotak bekal itu sedikit terkejut saat mendapati Jieun bergabung di meja makan dengan porsi kuli bangunan--terlalu banyak.
Mulutnya yang penuh dengan makanan bergumam tak jelas, seraya mengangguk mengiyakan.
Sohee tertawa kecil, merasa bersyukur anak sulungnya sudah sembuh. Belum memilih bergabung di meja makan, Sohee justru mengetuk pintu kamar Eungyol yang sedang bersiap-siap, menyuruhnya untuk cepat keluar dan pergi secepatnya karena bocah itu sudah sangat terlambat--takut ketinggalan pertandingan.
Eungyol keluar dengan rusuh, Sohee memberikannya kotak bekal itu, lantas dengan beberapa patah kata, anak berusia tujuh belas tahun itu pamit untuk segera pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Man
Romance[Update setiap senin & kamis] "Bertemu dengan kau adalah suatu insiden yang sangat aku sukai." Start: 26 February 2024 Finish: ...? @Jwnodles2