Bab XXVII

151 32 7
                                    

Another explanation of the plot, semoga lebih bisa paham dan masuk sama ceritanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Another explanation of the plot, semoga lebih bisa paham dan masuk sama ceritanya.

Selamat membaca

FLASHBACK
[YOONGI'S POV, BACA ULANG BAB VI JIKA INGIN MENGINGAT POV-NYA JIEUN]


"Ada yang menitipkan ini untuk Dokter," kata Leona--si cantik yang bekerja sebagai resepsionis di klinik Gigi Indah ketika Yoongi baru saja datang.

Ia mendekat pada Leona, mereka hanya dibatasi meja saja antara keduanya. Leona meletakkan dua benda itu di atas meja tersebut.

Sebuah payung hitam, juga paperbag yang berisikan kaleng kue. Pemuda itu mengernyitkan dahinya, merasa sial sebab wanita yang mengembalikan payung itu malah tak menghubunginya terlebih dahulu, dan justru main datang ke klinik tanpa memberitahu Yoongi.

Pemuda bermarga Min itu sekejap merasa menyesal memberikan kartu namanya yang berisikan alamat klinik. Padahal niatnya memberikan kartu itu, untuk Jieun bisa tahu nomor laki-laki bermata sipit tersebut, dan menyuruh guru itu menghubunginya lewat nomor itu.

Tetapi, Jieun malah tak melakukan itu. Seharusnya, Yoongi memberikan nomornya saja, bukan kartu namanya.

Ia berdecak sebal, "kapan dia memberikan ini?" bertanya pada Leona seraya menunjuk pada dua benda dihadapannya.

"Emm ... mungkin sekitar dua hari yang lalu?"

Sial.

Itu merupakan hari yang sibuk bagi Yoongi, sebab poli gigi mendadak mendapatkan pasien yang begitu banyak, sehingga Yoongi pulang saat hampir malam. Tentunya saat itu Yoongi tak merasa kesal mendapatkan pasien banyak, karena dengan begitu, promosi kliniknya makin lancar.

Tapi demi mendengar hal tadi, Yoongi malah menjadi marah. Apa pasien-pasien yang datang itu sengaja datang pada hari yang sama, agar Yoongi tak bertemu dengan Jieun?

Tak menjawab apapun saat Leona mulai menggoda Yoongi, dokter itu justru membuka paperbag yang ternyata terdapat sebuah sticky note yang berisikan pesan dari Jieun.

Dengan senyum mengembang, ia membaca tulisan si wanita.

Leona melongokkan kepalanya ke depan, untuk mengintip pada kertas yang berada di tangan Yoongi. Namun, dengan tangkas Yoongi kembali memasukkan kertas tersebut ke dalam paperbag--tak ingin Leona membacanya.

Melihat hal tersebut, resepsionis itu tertawa mengejek, "aku sudah membacanya, tau," dustanya.

Tetapi berhasil membuat Yoongi melotot marah.

Leona menggeleng cepat, saat tatapan mematikan dari sang dokter menyorot dirinya. "Aku bercanda," katanya mengklarifikasi kesalahpahaman Yoongi.

Hal tersebut, berhasil membuat si cantik mendapatkan acungan jari tengah sang pemuda.

My Sweet ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang