My Sweet Man

Bab I

Halo Jwilers!

Aku datang dengan cerita baru, saat melihat VT edit Yoongi, aku jadi merasa jatuh hati banget sama cowok ini. Otakku jadi menghalu yang menghasilkan sebuah cerita yang manis. Lagian aku juga belum pernah bikin cerita yang Yoongi sebagai mc nya kan. So here we are.

Aku ingin mengabadikannya di sini, agar suatu hari aku bisa membacanya. Aku bisa mengingat bahwa aku pernah sebucin ini pada Yoongi.

Tmi aja, bias ultimate aku itu Jeon Jungkook, dan bias wrecker aku ya Kim Taehyung. Tapi ... entah kenapa pesona Min Yoongi sangat sulit ditolak.

Sungguh!

Yoongi ini memang tipe menantu dan suami idaman. Gak heran jika pengikut sekte 'Yoongi Marry Me' itu banyak banget. Karena memang se-suamiable itu beliau ini. 😭😭❤️‍🔥

Jadi, nikmatin aja ya haluku yang satu ini. Semoga kalian suka!

****

~Happy Reading~

****

Sore itu, awan gelap yang menutupi cahaya matahari untuk menyinari bumi, membungkus seisi kota Seoul. Angin bertiup kencang, menggugurkan beberapa daun dari pohon jalanan. Sesekali kilat menyambar, disusul dengan suara guntur yang menggelegar.

Seorang wanita dengan pakaian semi formalnya duduk di sebuah halte bus, ia dan beberapa orang di sana menunggu bus yang mengantarkan mereka pulang. Namun, entah mengapa, sudah sepuluh menit berlalu dari jadwal kedatangan bus. Benda beroda empat itu tak kunjung datang. Ini jelas telat dari jadwal.

Hujan lalu turun dengan derasnya. Petir menyambar di mana-mana. Wanita yang diketahui bernama Lee Jieun itu memejamkan matanya kuat, badannya sedikit bergetar.

Sungguh, jika Jieun diberikan kesempatan untuk menghapus satu hal di dunia ini. Jieun dengan sukarela memilih petir, untuk dihilangkan selamanya. Wanita itu sangat takut dengan suara bergemuruh dari langit tersebut.

Jieun tidak memperdulikan perutnya yang juga ikut berbunyi. Tubuhnya yang lelah habis mengajar seharian--Jieun memang seorang guru yang mengajar Bahasa Inggris--, dan hanya makan saat makan siang saja. Semua rasa lelah dan lapar itu seakan hilang ditelan ketakutannya pada guntur yang tak kunjung reda.

Tanpa sadar, sebuah tangan yang sudah sedikit keriput itu memegang tangan Jieun dan mengusap punggung tangannya perlahan. Jieun menatap ke sampingnya, seorang Nenek yang mungkin berusia enam puluh tahunan. Duduk di sana, dan tersenyum menatap padanya. "Jangan takut, Anak Muda. Nenek akan menemanimu," ucapnya dengan sangat lembut.

Jieun tersenyum pada nenek itu, ia kemudian lebih merapatkan duduknya pada nenek tersebut.

Kilatan cahaya kembali muncul, Jieun refleks menutup matanya. Suara menggelegar kembali terdengar. Jieun semakin memegang kencang tangan sang nenek. Jieun juga dapat merasakan, jika satu tangan nenek itu mengusap punggungnya. Lantas memeluk Jieun.

Wanita yang kerap disapa Miss oleh murid-muridnya itu, perlahan membuka matanya. Ia tersenyum, dan berterimakasih kepada sang nenek yang berhasil menenangkan dirinya.

"Namamu siapa, Nak?" tanya si nenek.

"Jieun. Lee Jieun," balasnya dengan senyum mengembang.