Author POV
" nong bec tunggu dulu kau tidak mengerti maksud ku " ucap freen dia berhasil mengejar becca lalu meraih tangannya
" aku mengerti p'freen sudah cukup jangan katakan apapun lagi " jawab becca ia memalingkan wajahnya tidak mau melihat freen
freen segera memeluk becca dari belakang karena becca berusaha pergi darinya " nong bec dengar dulu kau jangan salah paham maksud phi..." ucap freen terpotong
" lepaskan aku bukankah kau tidak mau hubungan kita di ketahui oleh publik jika sikap mu seperti ini orang-orang bisa tau " ucap becca lalu menggeliat berusaha melepaskan dirinya dari pelukan freen
" tidak, aku tidak mau melepaskan mu " ucap freen lalu merenggangkan pelukannya dan membalikkan tubuh becca agar menghadap pada freen
" dengarkanlah dulu maafkan aku" ucap freen sambil menggenggam tangan becca
" phi tidak bermaksud begitu tapi mungkin suatu hari nanti saat kita bisa jujur dengan orang tua kita barulah phi akan memikirkan caranya agar kita bisa menjadi pasangan seperti yang kamu inginkan nong bec " ucap freen dengan suara lirih
" sudahlah lupakan yang aku bicarakan tadi aku mau pulang p'freen pulanglah sendiri " ucap becca lalu ia pergi berjalan dengan cepat ke seberang jalan untuk naik taxi
freen bingung harus bersikap bagaimana agar becca tidak marah padanya ia mengusap wajahnya saat melihat becca semakin jauh dari hadapannya setelah itu freen berlari mengejar becca namun saat freen hendak menyebrang jalan ia tidak memperhatikan jalan ia hanya fokus melihat becca berteriak memanggil namanya tapi becca tidak menoleh sedikit pun hal yang tidak terduga pun terjadi
" nong bec berhenti "
" beccaaaa "
" beccaaaa tunggu aku "
bbraakkkkk
.
.
." ouchhhh " lirih freen dia tersenggol oleh pengendara motor dan terjatuh orang-orang di sekitarnya langsung datang membantu freen tapi freen tidak mau bangun mendengar keributan becca akhirnya menoleh dan melihat freen sudah tergeletak di jalan ia pun segera berlari panik lalu meraih tubuh freen
" p'freen !! tolong, tolong p'freen ku panggilkan ambulan kumohon kenapa kalian diam saja ayo cepat "
ucap becca ia sudah mulai menangispadahal freen tidak apa-apa dia sempat-sempatnya memberi kode pada orang agar bubar dengan tangannya yang berada di balik punggung becca untung saja orang-orang mengerti dan pergi satu persatu sebenarnya tanpa Becky sadari freen sempat tersenyum di balik maskernya
becky merasa aneh malah orang-orang pergi dan tidak membantunya
" p'freen bagaimana ini " ucap becca tambah panik dan ia menangis lebih keras lagi
freen pun membuka matanya dan menyentuh pipi becca " nong bec phi tidak apa-apa hanya saja disini sakit sekali " ucap freen sambil menyentuh dadanya
" apa dimana kenapa dada mu tunggu aku akan telpon ambulans " ucap becca buru-buru mengeluarkan handphonenya tapi sebelum becca menelpon freen menghentikannya ia memegang tangan becca
" nong bec maksud ku hatiku,disini " ucap freen sambil mengarahkan tangan becca ke dadanya sendiri
" hati ku yang sakit bila kau marah padaku mau kah kau menyembuhkan hatiku dengan cara memaafkan ku hehe " ucap freen dengan senyuman nakal dan mengedip matanya
melihat freen baik-baik saja becca menghela nafas panjang
" huh jadi kau hanya akting,kau gila aku ketakutan setengah mati ini sama sekali tidak lucu " ucap becca dengan nada marah ia pun beranjak pergi namun baru dua langkah