Becca POVFlashback
dua bulan sebelumnya
Setelah aku mengatakan ingin break dengan p'freen sebenarnya hati ku pun tidak rela aku tidak mau hubungan kita semakin berjarak namun hal yang membuat ku lebih terluka adalah jane sahabat ku dia mengirimkan foto p'freen sedang berpegang tangan dengan p'bright di parkiran mall jane bilang dia secara kebetulan melihat itu lalu dia segera memberitahu aku dalam hal ini jane tidak bermaksud apa-apa karena sebenarnya dia tidak tahu hubungan ku dengan p'freen lebih dari adik kakak dia hanya asal memotret untuk sekedar memberitahu bahwa dia melihat kakak ku
sebenarnya satu minggu setelah aku mendiamkannya aku sudah ingin berbaikan dengan p'freen, namun kenyataannya pahit yang aku lihat membuat ku semakin kecewa padanya aku tahu p'freen dengan p'bright adalah partner kerja namun dengan foto yang ku lihat itu sudah cukup membuktikan dugaan ku mungkin p'freen nyaman melakukan kontak fisik dengan pria lain di luar pekerjaannya, ya benar jane bilang saat itu mereka hanya terlihat berdua dan tidak ada asisten ataupun orang lain bahkan mereka pergi dengan satu mobil yang sama, hal itu semakin menguatkan pikiran buruk ku padanya mungkin mereka memiliki hubungan spesial pantas saja p'freen tampak berubah belakangan ini
hal itu yang membuatku enggan menjawab telepon atau pun membalas pesannya namun setelah satu bulan berlalu sepertinya p'freen menyerah dia tidak lagi menghubungi ku dan itu membuat ku resah tapi aku bingung harus berbuat apa ,aku tidak mau menghubunginya terlebih dahulu akhirnya aku memutuskan untuk menanyakan kabar p'freen pada mommy ku dan aku mendengar dari mommy p'freen baik-baik saja ,hal itu sebenarnya wajar untuk ku dengar tapi setelah semuanya yang terjadi dan mommy bilang p'freen masih baik-baik saja aku cukup kesal mendengarnya rasanya tidak adil sedangkan aku disini mencemaskannya bahkan aku pun mulai bertanya-tanya pada diri ku sendiri untuk apa aku lagi aku disini rasanya sungguh menyebalkan aku rela pergi jauh demi hubungan kita agar di restui oleh orang tua ku dan aku rela melakukan semua ini semata-mata hanya untuknya tapi bisa-bisanya p'freen disana seperti tidak memikirkan aku
aku tidak tau lagi harus apa untuk mengatasi perasaan ku yang kian hari semakin kacau akhirnya aku memutuskan menemui p'saint untuk menerima tawarannya pekerjaan paruh di cafe milik temannya
flashback off
hari-hari ku lewati cukup melelahkan aku kuliah dari pagi sampai sore dan lanjut berkerja bahkan tidak jarang aku lembur sampai larut malam aku terus menyibukkan diri ku karena jika aku diam di rumah pasti aku akan memikirkan p'freen dan berujung dengan menangis sampai kepala ku sakit bahkan sering kali aku bermimpi buruk tentangnya aku mencoba menguatkan diriku sendiri bertahan hidup jauh dari keluarga ku di negeri orang sampai suatu ketika sepertinya tubuhku sudah tidak kuat lagi malam itu aku demam aku meminta ijin pulang lebih awal pada bos ku syukurlah dia mengijinkannya
p'saint mengantarkan ku ke rumah dia benar-benar teman yang baik dia selalu bersedia membantu ku dia menganggap ku seperti adiknya sendiri selama ini bisa di bilang aku cukup dekat dengannya kami sering mengobrol banyak hal , semalaman tubuh ku menggigil rasanya aku sudah tidak kuat berjalan keluar untuk membeli obat jadi aku hanya bisa pasrah namun paginya kondisi ku tak kunjung membaik aku pikir aku membutuhkan obat karena jujur saja kepala ku terasa pusing sekali dengan berat hati aku menghubungi p'saint meminta bantuannya agar membelikan ku obat akhirnya dia pun mau membantu ku