Part 28

1.5K 153 3
                                    

Author POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Author POV

" untuk apa p'freen kesini apa kau masih peduli padaku? bukankah kau sedang asik berlibur bersama p'Nam "  sindirnya

" nong bec itu tidak seperti yang kau pikirkan aku tidak pernah berniat untuk berlibur hanya saja... " ucapan freen terpotong

" hanya saja kau ingin menghindari ku ya kan ? , setiap kali ada permasalahan kenapa p'freen selalu pergi meninggalkan ku " ucap becca dengan nada tinggi karena emosi yang tak tertahankan lagi becca ingin mengungkapkan segala perasaannya pada freen

" nong bec dengarkan penjelasan phi dulu " ucap freen sambil menatap becca dengan air mata yang sudah menggenang di pelupuk matanya

" cukup ..! p'freen aku tidak mau mendengar apapun lagi dari mu
hiks.. hiks...a...apakah aku begitu mudah untuk kau tinggalkan tanpa sepatah katapun? "ucap becca sambil terisak

" setiap harinya aku selalu bertanya-tanya apa salahku sehingga kau pergi meninggalkan aku , sebenarnya kau anggap aku ini apa ?p'freen sudah berulang kali aku bertanya padamu sebenarnya apa yang terjadi pada mu tapi kau selalu mengelak dan mengalihkan pembicaraan kau tidak mau berterus terang pada ku tentang apa yang terjadi,sebenarnya aku ini siapa di hidup mu ? sepertinya aku sangat tidak penting bagi mu kau bisa membagi permasalahan mu dengan orang lain tapi tidak dengan ku.."

" apakah pernah sedetikpun kau menganggap aku ini pasangan mu? kau selalu bertindak sesuai keinginan mu sendiri tanpa memikirkan perasaan ku " ucap becca lagi dengan air mata yang sudah berlinang sambil memukul-mukul dadanya sendiri

mendengar semua ungkapan kekecewaan becca hati freen seperti di remas ia tak percaya keputusannya malah lebih menyakiti orang yang paling ia sayangi kemudian ia segera meraih tangan becca agar becca berhenti memukul dadanya sendiri tapi becca menolak sentuhan dari freen

" lepaskan aku..! " bentak becca sambil menggeliat berusaha melepaskan diri dari rengkuhan freen

namun freen tidak mau melepaskan tangannya dari becca ia malah memeluknya dengan erat sangat erat ia memeluk becca dengan segenap hatinya walaupun saat ini becca tak mau berhenti meronta-ronta karena ingin melepaskan diri dari rengkuhan freen

becca menangis sejadi-jadinya ia memukul-mukul tubuh freen agar freen melepaskannya namun freen berusaha menahannya karena saat ini ia ingin menenangkan kekasihnya saat becca mulai lemas becca pun terduduk di lantai begitu pula freen karena ia tidak mau melepaskan pelukannya sedikit pun ,freen mengelus-elus punggung becca dengan lembut saat becca mulai sedikit lebih tenang freen merenggangkan pelukannya kemudian menangkup wajah becca ia menatap wajah becca dengan matanya yang sayu kemudian menyatukan keningnya dengan kening becca seraya berkata 

" Maaf... hiks..maafkan phi nong bec "

" aku memang bodoh ..tapi phi tidak pernah berniat untuk meninggalkan mu nong bec aku hanya ingin kau tetap aman karena ayah ku ingin memisahkan kita aku tidak tau harus memulai darimana untuk mengatakannya pada mu tapi sungguh hiks... aku hanya memikirkan keselamatan mu jika kau masih marah padaku kau bisa memukul ku jangan menyakiti dirimu sendiri karena aku tidak bisa melihat mu terluka lebih baik kau pukul aku " ucap freen sambil memegang tangan becca dan memukul pipinya sendiri menggunakan tangan becca namun becca menghentikannya

" kenapa kau menghentikan ku aku pantas di pukul karena aku sudah menyakiti mu nong bec pukul aku pukul aku sekarang...." ucap freen
sambil terisak

melihat freen seperti itu hati becca terasa terenyuh ia merasa freen juga sama-sama di rugikan oleh keadaan ini namun becca merasa penting baginya untuk mengungkapkan isi hatinya agar freen tidak melakukan hal yang sama lagi di kemudian hari becca tidak mau dirinya yang selalu di campakan oleh freen saat mereka sedang ada masalah ia ingin freen jadi lebih terbuka lagi padanya agar bisa mengatasi semua permasalahan bersama-sama

kemudian becca menatap freen dalam-dalam ia melihat kesedihan dan ketulusan dari mata indah milik kekasihnya itu hatinya luluh karena semarah apapun ia pada freen, becca tetap tidak tega melihat orang yang ia cintai berjuang sendiri dalam hubungan ini lalu becca menghela nafas dan berkata dengan lirih

" apa p'freen bisa berjanji untuk selalu jujur padaku apapun yang terjadi kedepannya ? "

" Mmmm... aku janji  " ucap freen sambil mengangguk-anggukan kepalanya tak terasa setetes air matanya jatuh ia tak kuasa menahan diri karena ia senang akhirnya becca bisa bicara dengan lembut padanya

" apakah p'freen bisa berjanji padaku bahwa p'freen tidak akan pernah pergi meninggalkan ku lagi apapun permasalahan yang terjadi
nantinya? " ucap becca menatap freen dengan lekat raut wajahnya terlihat lebih serius

" tentu aku janji nong bec ,aku tidak akan pernah meninggalkan mu lagi apa pun yang terjadi kedepannya kita akan menghadapinya bersama-sama "
ucap freen dengan penuh keyakinan mencoba mendapatkan kepercayaan dari kekasihnya

" jika kau melanggar janji mu aku sendiri yang pergi dari hidup mu apa kau mengerti " tegas becca

" hmm aku janji nong bec tapi tolong jangan katakan itu jangan pernah pergi dari hidup ku tanpa mu ... aku tidak akan pernah bisa bahagia kau adalah orang yang paling penting dalam hidup ku maaf aku telah bertindak bodoh belakangan ini semua ini terjadi karena kekhawatiran ku akan dirimu "

mendengar itu hati becca terasa hangat ia senang freen menganggap dirinyalah orang yang paling penting dalam hidup freen kemudian ia tersenyum kecil lalu mengusap sudut mata freen lalu becca membelai rambutnya dengan lembut ia merapikan helaian rambut freen yang menghalangi wajah cantiknya

mendapat perlakuan seperti itu freen tersenyum haru ia menitikan air matanya untuk yang kesekian kalinya lalu ia membelai pipi becca seraya berkata

" nong bec phi sangat mencintaimu "

kemudian ia menarik tengkuk becca untuk mendekatkan bibirnya dengan bibir pucat milik kekasihnya yang sedang sakit itu lalu ia mendaratkan sebuah ciuman yang lembut di bibir kekasihnya yang telah ia rindukan selama beberapa minggu ini perlahan-lahan bibir keduanya menyatu freen menyesap bibir bawah milik becca agar becca memberinya celah untuk memperdalam ciumannya kemudian becca melingkarkan tangannya di leher kekasihnya yang sangat ia rindukan dengan segenap jiwanya saat becca membuka mulutnya freen segera melumat lidahnya dengan mesra suara decapan cinta antara keduanya terdengar merdu kasih sayang dan kerinduan berpadu menjadi satu

janji yang terucap seakan memperkuat pondasi cinta mereka berdua ,terkadang adanya permasalahan itu untuk menguji seberapa dalam cinta kita dan seberapa kuat kita menghadapi tantangan dan badai yang ada semua permasalahan itu bisa jadi pembelajaran yang berharga bagi para pasangan agar mampu menghadapi ujian kehidupan di kemudian hari dan juga mungkin hal itu bisa lebih memperkokoh cinta keduanya, menyatukan dua pikiran yang berbeda itu memang tidak mudah tapi alangkah indahnya jika kita sama-sama mau membangun suatu hubungan dengan dasar kejujuran dan keterbukaan












~•~























vote and komen

My Sweet Sister (freenbecky) End ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang