Freen POV
Flashback
.
.
.dddrrrtt....dddrrrtt
ponselku bergetar rupanya nam sahabat ku menelpon ku
" halo nam "
" ya halo, freen apa malam ini kau punya waktu aku ingin bertemu dengan mu ada hal yang ingin aku bicarakan tapi aku ingin menyampaikannya secara langsung pada mu "
" ehmm ya baiklah sebentar lagi aku selesai pemotretan mungkin sekitar 1 jam lagi aku akan menemui mu di restoran sushi tempat biasa kita makan oke sekalian makan malam apa kau setuju "
" baiklah freen nanti aku tunggu disana aku harap kau jangan terlalu terlambat datang oke aku akan bosan jika kau terlalu lama "
~•~
Nam adalah sahabat ku, aku mengenalnya sejak kami SMA dia orang yang baik,tulus dan apa adanya dia sangat cerewet tapi itu karena dia mempedulikan ku satu-satunya teman yang bisa aku percaya adalah nam ,becca juga mengenal nam karena aku sering mengajak nam ke rumah kami dengan nam aku bisa menjadi diriku sendiri aku bebas menceritakan apa saja padanya ,aku dan Nam memiliki bisnis bersama lebih tepatnya aku mempunyai sedikit saham di cafe milik Nam yaa saat ini usaha kami sudah sangat berkembang bahkan sampai memiliki 4 cabang singkatnya itu saja yang ingin aku beritahu tentang Nam
~•~
Aku menelepon Nam saat aku sedang menuju tempat makan sushi langganan kami
" Halo Nam aku sudah sampai di lantai bawah apa kau sudah datang? "
" ya baiklah aku segera kesana "
Nam mengatakan sudah sampai dari 15 menit yang lalu aku berjalan lebih cepat karena aku tahu di pasti akan mengomel karena aku telat lagi sepertinya biasanya
saat aku sampai aku melihat kanan dan kiri mencari teman ku Nam melihat ku dan melambaikan tangannya pada ku
" freen disini " ucap Nam
aku pun menghampirinya dia memelukku aku juga memeluknya
" oiii freen aku rindu sekali pada mu teman artis ku ini sangat sibuk sekali sini.. sini duduklah " ucap Nam
aku pun duduk di hadapannya lalu bertanya " apa kau sudah pesan makanannya Nam ? "
" aku sudah pesan salad salmon dan sushi favorit mu tenang saja " ucap Nam
" good " aku mengacungkan jempol ku padanya
tidak lama makanan datang dan kami menikmati hidangan ini sambil mengobrol hal penting yang ingin Nam beritahu pada ku adalah dia ingin membuka cafe cabang ke 5 di Chiang Mai dia ingin aku hadir pada saat soft opening cafe milik kami
" baiklah Nam nanti aku akan mengosongkan jadwal ku satu hari untuk mu "
" baguslah kabari aku kapan kau siap"
ucap namsaat kami sedang asik mengobrol Nam mengerutkan keningnya melihat ke luar
" freen bukankah itu nong bec dengan siapa dia ? " ucap Nam
seketika aku menoleh dan ya aku melihat becca dari punggungnya saja aku sudah sangat yakin bahwa itu adik ku dengan seorang laki-laki saling berpegangan tangan aku pun mengajak Nam menemui adikku tapi aku tidak menemukannya aku tetap mencarinya ke arah food court dan benar saja dia ada di sana aku langsung mengajaknya pulang karena aku tidak suka melihat becca dengan laki-laki itu tapi becca menolak pulang dengan dia malah mengenalkan temannya padaku
" nop dia teman dekat ku " ucap becca
mendengar itu hati ku sakit seperti di remas tapi aku tidak menyerah aku tetap akan membawa becca pulang bersama ku karena hari sudah larut aku tidak mau dia berduaan dengan pria itu
setelah sedikit perdebatan akhirnya becca mau pulang dengan ku , begitu turun dari mobil dia langsung masuk ke rumah tanpa menghiraukan ku aku hanya bisa menghela nafas ku dengan berat saat aku masuk aku mendengar becca membentak mommy, aku mencoba menenangkan mommy dan daddy setelah itu aku mengejar becca ke kamarnya aku bicara dengannya sungguh aku tidak mengerti apa yang terjadi pada becca kenapa dia jadi uring-uringan seperti ini
" nong bec kenapa kau jadi begini apa kau kesal karena aku tidak membiarkan mu pulang dengan nop"
" aku hanya ingin menjaga adikku dari laki-laki yang mungkin punya niat tertentu pada mu " ucap ku
" terimakasih sudah peduli padaku p'freen tapi itu bukan urusan mu lain kali kau tidak perlu repot-repot mengkhawatirkan ku lagi "
Flashback off
kata-kata yang keluar dari mulutnya sangat menusuk hati ku sungguh menyakitkan aku tidak percaya becca dia sudah berubah bahkan hanya dalam 1 malam aku memutuskan pergi ke kamarku dan mengunci pintu aku menangis di balik pintu duduk memeluk lutut ku sendiri membenamkan wajah ku di atas lutut ku berpikir dan bertanya-tanya kenapa becca bisa sekasar itu pada ku apa karena dia sudah berkencan dengan pria bernama Nop itu entahlah rasanya malam ini aku tidak bisa tidur nyenyak perkataan becca masih terngiang di telingaku
keesokan harinya becca mengetuk pintu kamar ku
" p'freen apa kau masih tidur ? "
mendengar suaranya hatiku lemah untuk sesaat aku ingin membuka pintu dan menemui becca tapi aku mengurungkan niat ku aku tidak mau melihatnya sekarang ini
" p'freen bolehkah aku masuk kedalam? "
" p'freen aku tau ka sudah bangun, maafkan aku ,aku ingin bicara denganmu " ucap becca terisak
aku mendengarnya di balik pintu tak terasa satu tetes air mata ku jatuh
" p'freen ku mohon buka pintunya "
dia terus memanggil ku tak lama kemudian aku mendengar suara daddy datang
" kenapa kau menangis becky " ucap daddy
" p'freen marah padaku apa yang harus lakukan daddy " ucap becca terisak lebih keras lagi
" wajar saja dia marah padamu kau sangat keterlaluan daddy mendengar semuanya semalam saat hendak menemui mu, sudahlah nanti saja kau bicara pada kakak mu mungkin dia butuh waktu biarkan dia sendiri dulu" ucap daddy
"tapi daddy aku...."
ucapan becca terpotong
" dengarkan daddy sekarang sebaiknya kau pergi ke kampus dulu nanti Daddy akan bicara pada kakak mu "
lalu aku pun mendengar suara langkah kaki mereka pergi dari depan kamar ku
sejak hari itu aku memutuskan untuk tidak pulang kerumah sudah 3 hari ini aku tinggal dengan Nam di Apartemennya walaupun daddy dan mommy sudah membujuk ku untuk pulang dan berbaikan dengan becky aku masih belum bisa mengikuti keinginan mereka
becca terus menghubungi ku tapi aku tidak menjawab panggilan ataupun membalas pesannya pernah suatu kali dia datang ke Apartemen Nam untuk menemui ku tapi saat itu aku belum pulang syuting hanya ada Nam di sana Nam bilang becca terlihat lebih kurus dan matanya sangat sembab sebenarnya aku tidak tega tapi mau bagaimana lagi dia sendiri yang bilang untuk jangan repot-repot mengkhawatirkannya lagi ,yaa saat ini aku memang egois katakanlah begitu dan juga mungkin saat ini becca pasti punya seseorang untuk menghiburnya Nop laki-laki itu selalu menempel padanya aku tahu karena irin sahabat becca selalu memberikan informasi tentang adiku,aku secara khusus menemuinya dan memintanya mengabari ku tentang apa yang becca lakukan tentu saja aku memintanya merahasiakan ini dari becca
~•~
Minimal Vote dong 😉 and lebih bagus Follow
thank you