Freen POV
" freen ini tuan nat dan tuan nat kenalkan dia teman ku freen "
ucap nam" senang bertemu denganmu saya freen " ucap ku
aku pun mengulurkan tangan lalu pria paruh baya itu menjabat tangan ku" senang bertemu denganmu nak aku nattawin " ucap pria itu tangannya nampak bergetar tapi dia berusaha menahannya tetap saja aku bisa merasakannya dan juga saat aku berjabat tangan dengannya perasaan ku terasa aneh aku pun bingung
laki-laki itu terus memandangi ku dari atas sampai bawah walaupun dia berbicara dengan Nam tapi pandangannya selalu mengarah pada ku ,aku jadi merasa risih sebenarnya siapa dia
Nam bilang dia sudah tua tapi di lihat dari penampilannya dia seperti laki-laki usia 40 tahunan awalnya kupikir pria itu sudah kakek-kakek tapi badannya masih bugar dia terlihat jauh lebih muda dari usianya hanya saja di sebagian rambutnya ada sedikit uban tapi bisa di katakan dari wajahnya dia pria yang berkharisma
di sela-sela obrolannya dengan nam ponsel ku bergetar rupanya ada pesan dari becca aku pun tersenyum melihat pesannya dia mengirim foto pada ku dalam foto itu dia berpura-pura sedih karena merindukan ku dia imut sekali aku jadi ingin cepat pulang aku pun izin keluar cafe pada nam karena ingin menelepon becca
" Nam aku keluar dulu " ucap freen
" tunggu dulu freen kau mau kemana tuan nat ingin bicara pada mu " jawab nam lalu meraih tangan freen
" tidak apa-apa nona nam aku bisa menunggu,nak freen silahkan jika kau mau keluar dulu " timpal tuan nat
" hmm baiklah aku hanya sebentar nanti aku kembali lagi permisi tuan nat " ucap ku seraya berjalan keluar cafe mencari tempat yang sepi untuk menelepon becca
.
.
." hallo nong bec kau kenapa hmm "
" hmm aku merindukan mu hehe "
" eumm aku juga rindu padamu apa kau sudah pulang "
" belum aku masih di kampus p'freen.... eumm bolehkah aku belajar bersama dengan teman ku tapi... bukan cuma dengan irin dan jane ada nop juga " sepertinya becca tau aku tidak suka melihatnya bersama nop
" kenapa nop harus ikut belajar bersama kalian ? "
" itu karena dia akan membantu kami dalam mengerjakan tugas ini dia anak yang pintar tapi jika p'freen tidak mengizinkannya aku tidak akan ikut aku akan belajar di rumah sendiri "
" hmm ya sudah kau boleh pergi tapi phi tidak mau kau pulang terlalu malam dan juga jika kau mau pulang lebih baik naik taxi atau minta daddy menjemput mu "
" eumm baiklah terimakasih p'freen "
" ya sudah kalau begitu phi tutup dulu telponnya "
" eh tunggu dulu mana mumu untuk ku p'freen " ucap becca terkekeh