DIRAJA
Sesaat kemudian, Diraja sampai di rumah keluarganya yang terletak di daerah Dharmawangsa. Terlihat di halaman rumahnya telah terparkir mobil milik Mbak Rengganis dan suaminya serta mobil ayah pun sudah rapi berjajar di carport ketika dia turun dari mobil.
Setelah mengucapkan terima kasih kepada supirnya, Diraja membawa tas kerjanya dan berjalan menuju rumah.
Suasana malam ini memang cukup formal ketika dia memasuki foyer menuju ruang keluarganya. Vas-vas yang berisi bunga segar semakin banyak berjejer di setiap langkah dia berjalan. Sepertinya ibunya begitu serius dalam mempersiapkan acara makan malam keluarga hari ini.
"Diraja?" Suara ibu terdengar dari ruang makan yang memiliki akses langsung ke kolam renang outdoor.
Diraja menyusuri lorong dan menemui keluarganya sudah duduk rapi di kursi mereka masing-masing sambil bersenda gurau.
"Ibu pikir kamu lupa sama agenda hari ini," ujar ibu sambil tersenyum lebar saat melihat Diraja tiba di ruang makan.
Diraja menghampiri ibunya dan mencium kedua pipi perempuan yang masih tetap terlihat anggun di usia paruh bayanya.
"Bagaimana bisa lupa kalau Ayah dan sekretarisku menerorku agar tidak lupa sama permintaan Ibu agar aku datang," balas Diraja sambil tertawa singkat.
"Baguslah kalau begitu! Kalau Ibu yang minta pasti kamu selalu beralasan banyak kerjaan," kata Ibu sambil bersungut.
"Tapi memang pekerjaan Diraja banyak banget, Bu," ujar Rengganis, kakak perempuannya yang hanya berjarak 2 tahun lebih tua dibanding dirinya.
Hubungan Diraja dengan Rengganis bisa dikatakan cukup dekat, walaupun terkadang Rengganis sering protes kalau dirinya terlalu kaku dan dingin serta sulit sekali bagi mereka untuk berbicara secara luwes.
Diraja berkilah dan mengatakan kalau interest mereka berbeda dan tentu sulit berdiskusi karena perbedaan itu. Tapi... dia tentu akan memberikan hidupnya untuk menjaga kakaknya. Diraja bahkan tak akan segan-segan menghajar Prabu, suami kakaknya kalau pria itu menyakiti Rengganis.
Melihat semua anggota keluarga sudah berkumpul, ibu langsung meminta kepala pelayan mereka untuk membantu mengeluarkan hidangan malam ini. Berbagai macam hidangan kuliner Indonesia yang disajikan langsung oleh private chef mereka dengan tampilan khas restoran bintang lima.
Mereka memulai makan malam mereka ketika dalam tenang. Namun di tengah-tengah acara makan malam mereka, ayah berhenti sejenak dan menatap ke arah Diraja.
"Bagaimana progress antara dirimu dan Ambar? Sudah ada kemajuan?" tanya ayah tiba-tiba.
Diraja menaruh kembali garpunya dan menyeka mulutnya sebelum akhirnya bersuara.
"Besok aku akan bertemu dengan Darius, untuk membicarakan hal ini," jawabnya dengan tenang.
Rengganis baru mendengar berita ini dan menoleh ke arah Diraja.
"Siapa Ambar?" tanyanya penasaran.
"Calon istri Diraja," balas ayah sama tenangnya.
"Hah? Calon istri? Lho bukannya kamu masih sama Michelle?" tanya sang kakak tanpa filter.
"Michelle yang waktu itu kamu kenalkan ke Ibu? Ibu pikir kamu sudah putus beberapa waktu lalu, bukan?" Kali ini ibu masuk dalam diskusi mereka.
Diraja menaruh serbetnya di atas meja, pertanda dia menyudahi makan malamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesi Sang Pewaris
Romance18+ (Contains mature contents; explicits words and actions) SERI KEDUA SERIAL OBSESI Blurb: Ambar Tri Handayani berpikir jika pernikahan adalah hal terakhir yang akan dia pikirkan selepas lulus sekolah. Kuliah, dan mencari kerja adalah agenda utama...