Malam harinya, Kevin minta ditemani Freya menghadiri wedding anniversary salah satu koleganya.
"Daripada kamu di apartemen sendiri, Fre." Kevin memberikan alasan saat Freya menolak.
"Lagi pula aku ingin memperkenalkan istriku pada teman-temanku."
Idih, lebay amat.
Namun akhirnya Freya tetap ikut. Dia memang belum berani sendirian di apartemen apalagi malam-malam.
Tiba di tempat acara, rupanya Kahfi juga hadir bersama Papi.
"Hmm jangan-jangan karena ini Kevin mengajakku", batin Freya. Kevin pasti tidak mau Papi bertanya macam-macam kalau ia tak mengajak istrinya. Betul, kan.
"Eh, mantuku ikut juga," sambut Papi saat melihat Freya. Segera Freya mencium punggung tangan Papi lalu menganggukkan kepala dan tersenyum pada Kahfi.
"Gini dong, Kev, punya istri diajak jalan, jangan dikurung aja di rumah," canda Papi. "Sayang Mami nggak bisa ikut, lagi nggak enak badan, makanya Papi ditemenin Kahfi."
Lelaki itu lantas memperkenalkan Freya pada koleganya. "Ini lho, mantuku."
"Istrinya Mas Kevin atau Mas Kahfi, Pak?"
Beberapa diantara mereka memang ada yang tak diundang ke acara pernikahan jadi wajar jika tak tahu.
"Udah isi apa belum?" Salah seorang tamu ibu-ibu bergaya sosialita bertanya sambil mengusap perut Freya. Ini yang paling membuat Freya malas ke acara kumpul-kumpul, pertanyaannya suka aneh-aneh.
"Hehe, belum Bu," jawab Freya berusaha sopan.
"Mau tau nggak caranya biar cepet jadi?" bisik seorang Ibu tengah baya yang Freya lupa namanya siapa padahal tadi sudah berkenalan. Belum juga Freya mengiyakan, si ibu udah nyerocos saja ngasih tips yang kalau ditayangkan di TV bakalan kena sensor oleh KPI. Untung Papi dan Kevin lagi asik ngobrol dengan kolega yang lain sehingga tidak ikut mendengarkan.
"Eh, iya Bu, makasih tipsnya." Sengaja Freya menginterupsi penjelasan si ibu yang nampaknya masih akan panjang kali lebar. Apalagi beberapa ibu lain di sekitarnya ikut menimpali sambil mencandainya. Mentang-mentang udah berpengalaman!
"Saya permisi mau ke toilet dulu, ya, ibu-ibu ...." Freya langsung ngacir, jalan ke sembarang arah karena ia sendiri tidak tahu toilet di mana dan sebenarnya bukan mau ke toilet juga sih.
"Mau ke mana, Fre?"
Freya terkejut karena Kahfi tiba-tiba muncul di hadapannya. Lelaki itu nampaknya baru saja mengambil makanan dari meja buffe.
"Eh, Mas Kahfi. Mau ke toilet, Mas," jawab Freya.
"Toiletnya di sana." Kahfi menunjuk ruangan yang terletak di bagian agak belakang.
"Oh iya Mas, tapi ... nggak jadi deh, mau makan aja." Freya nyengir lalu matanya menjelajah meja yang penuh makanan.
"Ini aja, Fre." Kahfi menyodorkan piring berisi nasi beserta lauk di tangannya. "Aku akan ambil lagi."
Baru Freya mau menerima dengan senang hati, seseorang menarik tangannya. "Pulang, Sayang."
Ternyata Kevin.
💙💙💙
Kira2 Kevin ngamuk ga yaaa. Part full udah saya pangkas ya gaess. Yang ketinggalan bis abaca di KBM App atau Karyakarsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Salah Terima Lamaran
RomanceNaksir sama adeknya, malah salah terima lamaran kakaknya. Akhirnya terpaksa nikah demi nama baik keluarga. Cerbung ini bergenre romantis komedi dengan sedikit sentuhan religi. Gaess maapkan saya belum bisa up lanjutan cerbung Ogah Nikah, sebagai...