Twins Milik Mafia

Pregnant

Satu bulan setelah kejadian, Clarra merasa mual pagi hari dia langsung ke kamar mandi memuntahkan isi perutnya.
Setelah 15 menit memuntahkan isi perutnya, tubuh Clarra terlihat sangat lemas dan pucat, dia pun memutuskan setelah pulang dari cafe tempat kerjanya dia akan pergi ke dokter mengecek kesehatannya.
Yah setelah kejadian hari itu, Clarra langsung resign dari hotel tempat kerjanya, karena dia benar benar trauma dan takut hal yang sama akan terjadi lagi.
Clarra juga memutuskan untuk menerima takdirnya dan tak ingin larut dalam kesedihan dia ingin memulai hidupnya kembali, baginya percuma terus menangisi nasib toh tidak akan ada yang berubah.

......

Disisi lain Liam terlihat membicarakan hal penting dengan asistennya sekaligus sahabatnya yang sudah mendampingi dia sampai sekarang.
" Daniel...sudah ada kabar tentang penangkapan musuh kita yang sudah mengambil senjata kita"
Ujar Liam.

"Kami sudah menemukan tuan mereka sedang dalam penangkapan" lapor Daniel.

"Kerja bagus, setelah tertangkap bawa mereka ke ruang bawah tanah, mereka akan merasa akibatnya berurusan denganku" ujar Liam dia menarik sudut bibirnya menampakkan devil smile yang menghiasi wajahnya.

Daniel bergidik ngeri melihat senyum sahabatnya itu, Daniel tau betul kekejaman dari seorang William Davis Wilson, yang tak akan mengampuni siapa pun yang berurusan dengannya.

Bahkan Seminggu yang lalu Liam mengeksekusi tubuh Rachel dan melamparnya ke kandang Harimau peliharaannya. Yah Rachel adalah wanita yang menjebaknya menggunakan obat perangsang yang membuatnya terjebak cinta satu malam dengan gadis yang masih Virgin malam itu.

"Maaf tuan, apa anda tak ingin mencari informasi tentang gadis yang saat itu anda tiduri dihotel"

Liam terdiam bagaimana bisa dia melupakan gadis itu, Liam teringat dengan mimpinya yang selalu mendengar tangisan bayi, mimpi itu terus saja muncul hingga satu bulan ini, membuat Liam takut untuk tidur, karena setiap dia tidur mimpi tangisan bayi itu selalu muncul.

"Tuan bagaimana jika wanita itu hamil"

"Tidak!" elak Liam dengan tegas "tak mungkin wanita itu hanya tidur dengan ku setelah malam itu"

"Tapi tuan bukankah anda yang bilang sendiri bahwa anda adalah orang pertama yang menyentuhnya" ujar Daniel.

Liam terdiam yang dikatakan Daniel memang benar adanya.

"Ah sudahlah kau banyak bicara, pergi dan lakukan saja tugasmu" ujar Liam.

Daniel pun memilih pergi karena wajah Liam sudah terlihat kesal, daripada terkena sasaran kemarahan Liam lebih baik cari aman.

.........

Disisi Lain

"Selamat nona Anda sedang hamil, usia kandungan Anda sudah hampir menginjak 3 minggu"

"Saya mohon jaga kesehatan anda dan bayi Anda, jaga pola makan dan Istirahat yang cukup, kehamilan muda akan sangat beresiko tolong nona jangan terlalu stress Atau banyak pikiran agar baby nya sehat,saya akan memberikan vitamin untuk anda nona"

Deg...

Napas Clarra seakan berhenti, tenggorokannya tercekat, dia hamil benih pria br*ngs*k yang telah menodainya.

Dia tak menginginkan bayi ini hadir di rahim, benci itulah yang Clarra rasakan sekarang.

Clarra pergi begitu saja dari rumah sakit, membuat dokter bingung, dia terus berjalan dengan tatapan kosong.

"Aku tak menginginkan bayi ini aku membencinya dia tak pantas ada di rahim ku, aku akan meng*gurkannya"

Clarra sudah membuat keputusan dia tak akan mempertahankan bayinya. Saat dia melewati salah satu ruangan rawat yang membuatnya menghentikan langkahnya.

"Bayiku, dimana bayiku aku menginginkan bayiku" tangis wanita dalam kamar rawat itu.

"Sayang kau harus bersabar mungkin Tuhan belum mengizinkan kita menimang buah hati" ujar suaminya

"Hikss... Aku ingin bayiku sudah lama aku menantikan kehadirannya dengan bahagia kenapa Tuhan kembali mengambilnya itu tidak adil hiks.. Aku ingin anakku"

Clarra terdiam entah apa yang dipikirkannya sekarang, sampai seseorang menepuk pundaknya
Clarra melihat seseorang yang baru saja menepuk pundaknya, dia adalah wanita paruh baya.
"Gadis cantik apa yang kau lakukan dikamar rawat putriku?" ujar wanita paruh baya itu.

"Maaf.. Aku tadi mendengar tangisan seorang wanita jadi aku hanya melihatnya, maaf boleh ku tau apa yang terjadi?"

"Putriku dia baru saja mengalami keguguran, setelah 5 tahun menikah dia tak kunjung dapat momongan, saat dia tahu kalau dirinya tengah hamil dia merasa sangat bahagia tapi Tuhan malah mengambilnya"

Clarra terdiam dan berpikir apakah keputusannya sudah benarr, tepukan dipundak menyadarkan lamunan Clarra

"Nak kau baik baik saja?" tanya wanita paruh baya itu

"Ah i iya aku baik baik saja, maaf sepertinya aku harus pergi" ujar Clarra pergi meninggalkan wanita paruh baya itu.

......

Disinilah Clarra saat ini ditaman yang berada dirumah sakit tempatnya periksa beberapa menit yang lalu.

Suasananya sangat menenangkan ada beberapa pasien juga yang bersantai diarea taman, sedang asik menikmati suasana pandangan Clarra beralih pada seorang wanita yang tengah menggendong bayi mungil, dia tampak bahagia, Clarra menatap sekilas pada bayi tu terlihat tersenyum lebar menatap sang ibu yang mengajaknya bicara.

Tiba tiba fokus Clarra beralih pada perutnya yang masih rata dan mengusapnya dengan lembut.

"Apa aku harus mempertahankan bayi ini? Dia tidak bersalah daddy nya lah yang bersalah bukan bayi ini" batin Clarra

"Nona permisi.. " ujar suster yang tiba tiba datang

"Aku mencarimu sejak tadi ternyata kau disini, ini adalah vitamin dari dokter untuk bayimu ambilah" lanjutnya menyodorkan obat pada Clarra

"Terima kasih sus aku tadi lupa maafkan aku" ujar Clarra

"Iya baiklah, aku pergi dulu jaga kesehatanmu nona kau akan menjadi seorang ibu" ujar suster lalu beranjak pergi.

Entah kenapa hati Clarra menghangat saat mendengar ucapan sang suster.

"Yah itu benar aku akan menjadi seorang ibu, apapun kedepannya nanti aku akan membesarkan anak ku dengan baik, aku akan berusaha yang terbaik demi kebahagiaan anakku, ya hanya anakku milikku" ucap Clarra dengan tegas.

Bersambung....