Sebuah Kebenaran

12.3K 520 17
                                    

Hai gess author cantekk kek opet ini back lagi, sorry nih klo gua lama update soalnya kadang otak gua suka ngeblank mikirin alur, maklumin yaa
.
.
.
Oke deh dah usah banyak bacott dan cingcong mari kita next
.
.
.
.
Happy Reading beb
.
.
Eh wait gak gratis ya lu orang kasih gua vote, klo gak di vote gua kokop bibir lu orang pada, baca elite ngevote sulit

.

.

.

      William seakan tak sabar bertemu anak anaknya dan tentu saja wanita yang sudah memenuhi hatinya sejak 5 tahun lalu Clara Arabella.

       Buktinya sore menjelang malam dia sudah berada dirumah sederhana itu dimana halamannya dipenuhi berbagai bunga, seharusnya dia kembali besok tapi rasa rindu akan wanita itu dan kedua anaknya tak bisa membuat William bersabar sampai besok.

      William berjalan mendekati pintu rumah itu kini dia datang tidak dengan tangan kosong tapi membawa beberapa paperbag berisi mainan anak anak dan sebuket bunga Tulip ditangan kanannya.

      William mengetuk pintu, setelah beberapa saat barulah pintu  itu terbuka, menampilkan wanita paruhbaya yang mungkin seumuran dengan ibunya.

      "Cari siapa nak?" ujarnya, dia adalah Renata yang sudah Clara anggap sebagai ibunya sendiri.

       "Aku..." belum selesai melanjutkan ucapannya Clara sudah lebih dulu berada dibelakang Clara, tentu saja Clara mengenal pria didepannya siapa lagi kalau bukan William.

        "Dia datang Sepertinya mencarimu dan anak anak" ujar Renata, tentu saja dia tau alasan pria didepannya ini datang melihat wajah William yang sangat mirip dengan Kean dan matanya yang sama persis dengan Key, Renata tersenyum.

         "Ra, bawa dia masuk" ujar Rena lembut

         "Baik bu" ujar Clara. "Masuklah William" sambungnya.

         "Em.. Ini untukmu aku tau bunga nya tak berguna karena kau sudah punya tamannya, tapi aku sendiri yang membeli ini" Ujar William.

       Clara agak tertegun melihat Liam yang sengaja membeli bunga untukmu, dia melihat ke arah Rena, dia punya tersenyum dan memberi kode anggukan supaya Clara menerimanya.

       Chara akhirnya menerima sebuket bunga tulip itu dari tangan William "terimakasih, masuklah William"

       William berbinar senang melihat Clara menerima dengan baik bunga pemberiannya, William akhir masuk setelah Clara dan Rena.

        Saat dia masuk dia melihat kearah anak anaknya yang sedang bermain, Kean yang sedang sibuk dengan robotnya juga Key yang sedang asik dengan boneka Barbienya.

        "Anak anak kita kedatangan tamu" itu suara Renata. Kembar yang tadi sibuk pun teralihkan kemudian mereka langsung berlari mendekat William dengan semangat.

        "Uncle Liam!" ujar mereka bersamaan. Liam berjongkok dan menangkap kedua anaknya itu kepelukannya lalu lengan kekarnya itu menggendong keduanya.

         "Aku senang Uncle datang" ujar Key.

        "Iya kami pikir uncle datang besok" ujar Kean

Twins Milik MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang