Ingin Bertemu Anakku

12.1K 352 20
                                    

        Mobil Liam berhenti dihalaman mansion megah tersebut, tidak lain adalah rumah orangtuanya.
        Liam pun turun setelah anak buahnya membukakan pintu mobil dan masuk dalam mansion itu, disambut oleh para pelayan dan anak buah ayahnya.
        Tadi saat dikantor orangtuanya menelpon menyuruhnya kerumah untuk membahas hal penting, entah hal apa yang pasti Liam akan tau setelah menemui orangtuanya.

"Selamat datang tuan muda" ujar mereka

"Hm.. " Liam hanya menjawab dengan deheman, dia langsung menghampiri kedua orangtuanya yang sedang duduk manis menikmati teh sore hari.

Melihat kedatangan sang putra mereka pun berdiri menyambut putra semata wayangnya itu.

"Kau sudah sampai sayang" wanita paruh baya itu mendekati Liam dia adalah Emily Davis Wilson ibu Liam.

"Ada apa memanggilku jika tidak penting aku akan pergi" ujar Liam

Bukk...

"Aaww dad...why are doing that?" ujar Liam mengusap bokongnya yang kesakitan karena tendang dari sang Ayah

"Dasar putra tidak sopan,bersikap baiklah pada orangtua, kau bahkan tidak pernah pulang kerumah jika belum kami paksa" ujar Bram ayah Liam.

"Aku tidak ada kepentingan dirumah ini jadi untuk apa aku pulang" ujar Liam.

"Setidaknya kunjungi orangtuamu masih hidup atau tidak walaupun sebentar" sungut Bram gemas pada putranya yang menyebalkan baginya

"Ya ya baiklahh, berhentilah mengomel dad atau nanti kau akan cepat mati" Ujar Liam mengejek.

"Dasar anak ini" Bram hendak melayangkan tendangannya tapi Liam langsung menghindar

"Tidak kena, sudahlah dad kau akan sakit pinggang nanti, ingat umur kau sudah tua" Ujar Liam mengejek sang ayah.

"Sudah kalian ini seperti anak kecil, dan papa juga jangan menyakiti putraku lagi,papa juga anak kita sudah lama berkunjung tapi setiap bertemu seperti kucing dan tikus tidak pernah akur" ujar Emily. 

"Papa yang mulai ma"

"Kurang ajar kau menyalahkan ayahmu"

"Sudah hentikan" Emily menengahi.

Seperti itulah William saat sedang bersama orangtuanya seperti anak kecil yang meributkan sesuatu yang sepele dengan sang ayahnya dan Emily selalu jadi penengah antara mereka.

Jika diluar William adalah mafia yang sangat kejam dan disebut iblis yang menyamar, maka dirumah orangtuanya dia seperti anak kecil yang tidak suka dengan ayahnya tapi dia justru mengikuti jejak sang ayah menjadi mafia

"Mama ingin membicara sesuatu" ujar Emily

"Apa mom?" tanyanya pada sang ibu, dengan ekpresi yang menjadi serius.

"Sayang, begini kau sudah besar dan usia mu sudah mendekati kepala tiga mama dan papa berencana ingin menjodohkanmu dengan anak rekan bisnis papa, dia cantik, baik dewasa juga wanita karir, saat ini dia sedang mengurus perusahaan ayahnya"

"Jadi menurut mama tidak ada salahnya bukan? Jika kalian tidak saling mencintai, kalian bisa pelan pelan, cinta akan hadir dengan sendirinya" lanjut Emily.

"Mama mu benar, dari pada kau selalu memasukkan junior mu ke lubang satu wanita ke wanita lainnya lebih baik kau menikah" ujar Bram

"Bukan aku, tapi para wanita itu yang datang sendiri padaku, lagipula siapa ya bisa Menolak pesona seorang William Davis Wilson" Ujar Liam percaya diri

"Lebih baik kau menerima perjodohan ini, agar juniormu masuk ke satu lubang, entah dari mana sifatmu itu, papa dulu juga mafia tapi papa tidak pernah celap celup pada wanita selain mamamu" ujar Bram.

Twins Milik MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang