Pulang

13K 501 24
                                    

Hai, gua author TMM, sebelumnya gua berterima kasih banget sama kalian yang udah baca cerita gua apalagi untuk pembaca pertama gua.
.

Sebenernya gua sempat ragu mau bikin cerita ini karena gua gak yakin bakal rame anjirr, tapi walaupun gitu tetap gua lanjut walaupun gua updatenya gak tiap hari.
Dan kemaren gua buka lagi wp gua setelah berhari dan pembaca gua udah banyak, langsung boom kejedar kejedor jantung gua sampe kejang, ralat gak kejang cuma rada tantrum aja teriak kek orang gila

.

Ngomong apa sih gua anjirr udahlah, intinya gua seneng dan berterimakasih ma lu orang ya, gua bakal sering update TMM.

.

Tapi gak gratis yaa kasih gua vote, ck gua gak maksa sih terserah kalian aja tapi gua boleh dong berharap lu orang vote

.

Udahlah anjirr banyak omong bat gua

          Happy Reading yaa
.

.

     Clara terdiam melihat pemandangan didepannya dimana William duduk dengan Twins yang ada di pangkuannya, hal itu membuat hati Clara menghangat melihat interaksi itu.

       Begitupun dengan William dua malaikat kecil yang kini berada dipangkuan William menimbulkan perasaan asing seolah ingin terus seperti ini setiap hari. Sejak memasuki usia dewasa William hanya berkutik dengan tumpukan kertas dan darah para musuhnya, tapi kali ini William merasa ingin meninggalkan pekerjaannya dan hanya ingin menghabiskan waktu dengan keluarga kecilnya.

       "Kean jangan terus menggeser layar ponselnya aku masih ingin melihat" Key bersuara.

       "Tapi aku ingin melihat yang lain" ujar Kean

       William hanya tersenyum melihat keduanya, kini pandangan William beralih melihat Clara yang menatap kearah mereka, pandangan mereka bertemu namun Clara lebih dulu memutusnya. William melihat Clara berjalan keluar.

         "Anak anak kalian tunggu disini dulu uncle ingin menemui ibu kalian" kedua anak itu mengangguk paham, segeralah William menyusul wanita yang telah melahirkan anak mereka itu.

      William melihat Clara sedang melamun dengan pandangan lurus ke depan, William pun mendekati Clara.

       Ekhmm...  Deheman itu mengagetkan Clara, dia langsung menoleh kearah William yang kini sudah berada disampingnya.

       "Kenapa kau mengikutiku?" ujar Clara ketus.

       "Ku pikir kau butuh teman untuk mengobrol" ujar Liam

       "Kapan aku bilang begitu? Kau saja yang menghampiriku" ujar Clara.

       "Terima kasih sudah memaafkanku" ujar Liam.

       "Aku memang memaafkan mu tapi bukan berarti aku melupakan, aku memberimu kesempatan dekat dengan anak anak jadi pergunakan dengan baik sebelum aku membawa mereka kabur dari negara ini" ujar Clara.

      "Maaf..." ujar William lirih.

       Lagi lagi kata itu keluar dari mulutnya, Clara memang memaafkannya tapi sungguh luka yang William berikan sangatlah menyakitkan dan itu masih terasa sampai saat ini.

Twins Milik MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang