Diculik

5.5K 310 64
                                    

Hai till gua kembali maaf ya udah bikin nunggu... Sebenernya gua udah sembuh dari beberapa hari yang lalu, tapi gua malah migran sampe beberapa hari gak bisa bangun sakit banget ampe nangis gua mau mati rasanya, mungkin untuk kalian yang udah pernah ngerasain migran taulah ya kek apa sakit
.

.

.
Kita next aja ya mumpung gua dah mendingan, jangan lupa vote dan komen, tinggal beberapa part lagi ni cerita tamat terus gua mau buat cerita baru
.

.
Happy Reading banyak typo maklumin ya, kalo bisa kasih tau gua dimana typonya biar gua perbaikannya

"

"

"

Makan malam mereka berjalan dengan lancar kebahagiaan Clara bertambah terutama twins terlihat sangat bahagia saat kakek dan neneknya tau dan paling membahagiakan bagi mereka selama hidup mereka adalah kehadiran seorang ayah yang sudah mereka nantikan selama ini. Renata dan Emily terlihat begitu akrab meski mereka baru bertemu.

Dan ibu Williams terlihat sangat menyayangi Clara, buktinya wanita paruh baya itu tak ingin jauh dari Clara, dia bahkan selalu mengkhawatirkan hal kecil pada Clara, mulai dari memasak takut Clara terkena percikan minyak, lalu membuat kopi takut menantu perempuan terkena air panas bahkan sampai membereskan rumah Emily mengkhawatirkan Clara akan kelelahan meski terlihat berlebihan bagi Clara tapi dia senang orangtua William sangat menyayanginya.

Sedangkan Bram kini terlihat sedang bermain dengan kedua cucunya, senyum diwajahnya tak pernah luntur memperhatikan cucunya dan mendengar Celotehan keduanya, Bram masih tak percaya dirinya sudah menjadi seorang kakek bahkan cucu tumbuh dengan baik bersamaan dengan Clara yang sudah membesarkan cucunya.

Jika semua orang tengah bahagia, berbeda dengan Liam yang kini raut wajahnya terlihat sangat gelisah dan tak bersahabat

"Apa yang membuat raut wajahmu begitu gelisah Liam? Terjadi sesuatu? Apa yang Daniel katakan ditelpon tadi?" tanya Bram yang kini sudah duduk disisi putranya.

"Ini biar jadi urusanku pa, kau tak perlu mengkhawatirkan kami" ujar William.

"Jika kau mengatakan kami itu berarti Clara dan Twin juga termasuk bukan?"

"Tak apa jika kau tak ingin mengatakannya, tapi tetap lindungi mereka kini kau bukan lagi pria lajang kau sudah punya tanggungjawab dan seseorang yang harus kau lindungi dengan segenap jiwamu" sambung Bram.

*****

Waktu berlalu jam sudah menunjukkan pukul 11.30 malam twins bahkan sudah tidur sejak 1 jam lalu, Bram dan Emily memutuskan pulang karena sudah Larut malam, sedangkan besok masih ada urusan yang harus mereka selesaikan. Sedangkan Renata pulang lebih dulu Karena dia mengeluh sakit kaki dan harus segera pulang untuk minum obat.

"Sayang mama dan papa pulang dulu ya" ujar Emily memeluk Clara.

"Harusnya kalian menginap semalam saja ini sudah hampir tengah malam" ujar Clara.

"Mama juga inginkan seperti itu tapi besok mama dan papa ada urusan jadi tak bisa, tapi tidak apa kami akan sering-sering berkunjung kemari benarkan pah?" tanya Emily pada Bram.

Twins Milik MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang