Twins Milik Mafia

Malam Kedua 21+ (End) ⚠️❗

Finally w sampe di partai ending TMM
Happy Reading ya
Banyak Typo
Sebelumnya Terima kasih ya buat kalian yang udah ngikutin cerita w sejauh ni asli klo gak ada kalean di cerita kagak akan ada
Dan setelah cerita nih selesai w mau hiatus sebentar cari ide buat cerita baru w selanjutnya
Warning Bab esek-esek (21+) bocil skip jangan mampir disini⚠️❗
.

.

.

Malam hari pun tiba semua acara dan resepsi sudah selesai bahkan William tak segan meminta orangtuanya mengungsi kan kedua anaknya dirumah.

William ingin menghabiskan waktu bersama Clara, tak masalah bukan? Lagipula mereka sudah menikah tentu saja tak boleh ada yang mengganggu.

Sesampainya dikamar hotel, Clara terkejut banyaknya bunga mawar merah yang bertaburan dilantai bahkan diranjangnya membentuk hati.

Tak lupa lilin aroma terapi dan angsa buatan diatas mawar berbentuk hati, sungguh Clara tak pernah membayangkan hal ini, impiannya dulu adalah ingin punya kamar pengantin dengan nuansa romantis seperti ini, tapi setelah kejadian 5 tahun lalu mimpi itu seakan tak pernah ada dan sekarang lihatlah semua sudah terjadi.

"Kau suka hm?" tanya William sembari memeluk Clara dari belakang dan meletakkan wajahnya dibahu Clara.

Clara mengangguk malu dengan wajah menunduk yang memerah membuat William merasa gemas dengan tingkahnya.

William mengendus tengkuk leher Clara membuat sangat empunya merinding dengan mata terpejam.

"Liam hentikan..." ujar Clara.

"Kenapa?" tanyanya.

"A.. Aku mau mandi dulu" ujar Clara.

"Baiklah aku menunggu sayang, pergilah" ujar William, Clara pun bergegas ke kamar mandi.

*****

30 menit berlalu Clara sudah selesai sejak 10 menit lalu, tapi dia takut dia sudah menebak apa yang akan terjadi selanjutnya, meskipun mereka sudah pernah melakukannya sekali tapi rasa takut itu masih ada.

Tok.. Tok.. Tok..

"Ra kau baik baik saja?" tanya William dari luar

"I.. Iya sebentar a.. Aku lupa membawa ganti bisa tolong kau ambilkan?" pinta Clara.

"Baiklah..cepat selesaikan jangan terlalu lama nanti kau demam" ujar William.

Clara terdiam setelah beberapa lama hening tiba-tiba William kembali bersuara.

"Buka pintu sayang dan ambillah bajumu" ujar William.

Clara berlahan membuka pintu dan hanya memunculkan kepalanya, William yang melihat kelakuan istrinya itu pun terkekeh.

"Tak perlu seperti itu aku adalah suamimu sayang bukan orang lain" ujar William.

"Aku malu tau, aku tak pernah satu kamar dengan pria" ujar Clara.

"Bukankah kita pernah tidur bersama saat dirumahmu untuk apa takut, aku suamimu" ujar William