Keinginan

30 5 1
                                    

Assyaqierin Reyna yang beranjak duduk kelas 12 sma kini memikirkan ingin lanjut kuliah di Universitas agama ternama.

"Qierin, Qierin!!!"

Qierin yang melamun daritadi, terkejut ketika teman sebangkunya menepuk bahunya.

"Ah kamu kenapa sih suka banget ngagetin aku?"

Qierin yang kesel hanya bisa menarik nafas karena perlakuan teman sebangkunya.

Oh iya namanya Amelia teman masa kecil Assyaqierin yang selalu bersama, saking lamanya bahkan tak pernah berpisah.

"Lagian kamu aneh deh, ini jam pelajaran Bu Ina. Kamu tau sendiri guru mtk kita gimana kan? kamu kenapa bengong gitu? suka cowok ya? AKHIRNYA TEMEN AKU NORMAL"

Ucap Amelia yang cengengesan karena meledek Qierin, tanpa sadar ucapannya terdengar sekitar bangkunya dan pada menengok kearahnya.

"Apaan si kamu Lia, aku tau Bu Ina tapi gausah bawa bawa cowok, aku belum minat untuk mengenal cowok jadi stop ledekin aku karena cowok. Oh iya aku bengong karena nanti setelah lulus aku bisa ga ya masuk universitas yang aku idamin"

Qierin yang sedang jadi pusat perhatian membalas dengan muka datarnya.

Semua temen sekelas menganggap Qierin yang tidak pede sama cowok, makanya ia sampai sekarang tidak tertarik untuk berpacaran.

Menurutnya hanya membuang waktu saja dan sia sia untuk masa depan.

"Santai santai, untuk urusan masuk apa enggaknya kita serahkan ke Allah ya Qierin. Sekarang kita fokus untuk menyerap materi untuk persiapan ujian akhir inii, apalagi kalo kamu ketahuan ga fokus pasti nanti dikasih hukuman tambahan dari Bu Ina"

Amelia yang tau moodnya Qierin sedang tidak baik akhirnya memutus obrolan dan mencoba untuk menghiburnya...

Tak disangka waktu memasuki ujian akhir sekolah, Anak SMA Bojong Serikat 69 mengharapkan ujian ini lancar untuk mempersiapkan jenjang pendidikan tinggi. Termasuk Qierin dan Lia yang satu tujuan.

Ujian akhir telah selesai, sisa menunggu pengumuman hasil kelulusan dan masuk universitas yang diinginkan.

Saat pengumuman tiba, Qierin dan Lia serta Orangtuanya melihat bahwa anaknya lulus dengan berprestasi dan masuk ke Universitas yang diinginkan.

Qierin dan Lia yang saat itu mendengar hasil menangis haru, akhirnya perjalinan pertemanan yang lekat seperti saudara masih mengikat satu sama lain.

"Rinnnnn, Rinnnnn kita berhasill Rinnn, Alhamdulillah"

Ucap Lia yang kegirangan sambil mengucurkan air mata keharuan.

Apalagi karena mereka lulus dengan predikat prestasi tertinggi seangkatan. Teman temannya pun sangat bangga dan senang dengan tepuk tangan meriah.

Mereka maju keatas panggung untuk menerima penghargaan yang diserahkan dari pihak sekolah beserta beasiswa yang diberikan.

Akhirnya pengumuman kelulusan telah usai... Lia dan Qierin menyiapkan berkas kebutuhan universitas.

Sampai disini dulu yh

Takdir Tak TerdugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang