STORM

371 29 2
                                    








Ingat ini hanya fiksi, semua muse tidak ada sangkut pautnya dengan tokoh di dunia nyata!





















Little 🤏 nsfw 🔞








"Aku suka kalo pagi- pagi gini ujan."

"Hmm..."

"Wil, ih! Kok cuman gitu balesnya?" Rengek Kavita, dia menggerak- gerakan tubuhnya manja.

"Kak, jangan gerak- gerak." Protes Wilasa, "Berat ini."

"Nyebelin sih, Kamu!" Kavita bangun dari tengkurapnya di atas Wilasa yang juga sedang tidur tengkurap.

"Makanya bangun!" Kavita menampar bokong Wilasa.

"Kak!"

Wilasa menjerit merasakan bokongnya perih, ia merubah posisinya menjadi terlentang. Kavita mengulum senyum, ia menarik tangan Wilasa agar duduk menghadapnya. Wilasa pun duduk bersila dengan wajah bantalnya, dengan tubuh tanpa sehelai benang pun, begitu juga dengan Kavita, tubuh mereka sama- sama polos.

"Kamu laper gak, Wil?" Tanya Kavita, kali ini ia terkikik, merasa gemas dengan wajah polos Wilasa.

"Laper..." jawab Wilasa masih enggan membuka mata.

"Mau makan apa?" Kavita menggoyang- goyangkan tangan Wilasa yang ia pegang.

"Kamu..." jawab Wilasa bercanda.

Kavita melepas tangan Wilasa dan menekan kedua pipinya hingga bibirnya mengerucut. Wilasa membuka matanya dan mendapati wajah menyeramkan Kavita, alisnya menyatu seolah bertanya,

'Apa yang salah?'

"Seriusan deh, Wil. Kamu gak usah keseringan maen sama Jasper sama Aida." Kavita memaikan pipi Wilasa secara brutal, Kavita gemas dengan sifat Wilasa yang berubah mesum.

"Iissshh... Kak, sakit." Wilasa melepas telapak tangan Kavita di kedua pipinya.

Kavita malah tertawa melihat wajah cemberut Wilasa, Kavita melepas tangkupannya, ia malah membawa wajah Wilasa mendekat. Kavita kecup bibir Wilasa, Wilasa sendiri menyeringai senang.

"Lagi." Pinta Wilasa.

Kavita menurutinya, ia kembali mengecup bibir Wilasa 3 kali.

"Lagi."

Kavita memutar bola matanya, tetapi ia tetap menuruti permintaan Wilasa. Ia kecup lagi 3 kali dan di tambah lumatan di akhir.

"Lagi." Wilasa seakan tak pernah puas, ia merengek, meminta lagi.

Kavita yang juga mulai kembali panas, merasakan bawahnya berdenyut, menyaksikan wajah dan tubuh polos Wilasa. Ia akhirnya naik kepangkuan Wilasa, menempelkan kembali tubuh polos mereka yang sempat berpeluh beberapa menit yang lalu. Kavita kembali mencium Wilasa, kali ini bukan hanya sekedar memberi kecup, ia mengulum bibir Wilasa. Wilasa tentu tak mau kalah, ia membalas ciuman Kavita. Mereka kembali saling berbagi hasrat.

Sejak kemarin, perilaku mereka lebih mirip binatang. Bercinta, tertidur, bangun, bercinta lagi, makan pun mereka lakukan di atas tempat tidur, bahkan saat mandi pun mereka kembali bercinta. Seperti tak ada hari esok, mereka mengeluarkan seluruh hasrat yang begitu lama terpendam. Setelah sekian lama memendam rasa, setelah mereka sama- sama mengetahui perasaan satu sama lain. Mereka tak pernah membuang kesempatan untuk saling berbagi rasa juga gairah.




Mereka tidak tahu, ada badai yang sedang menanti mereka.























HEARTBEAT (WINRINA) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang