The shadow of love behind the wall of darkness

-01 awal

Hello guys perkenalkan aku vee,
Hmmm ini cerita pertamaku jada mohon maaf jika penulisannya masih banyak kurang atau typo, btw aku mutusin nulis novel karena gabut ga ada tugas dari dosen heheh.

Rasanya hampa bangat tanpa tugas dari dosen walau cuma sehari,  jadi disini lah aku bersama kegabutan ku.

Welcome to my world. Semoga kalian suka ya jangan lupa di tap tap jua supaya aku semangat ngelanjutin ceritanya(⁠~⁠￣⁠³⁠￣⁠)⁠~

________🪐VEE🪐_________

Flashback on
Namaku Arabella Romanova Fedora usia aku baru menginjak 28 tahun, aku bekerja sebagai manajer utama suatu perusahaan. Dan aku memiliki hobi memanah dan karate.

Aku yatim piatu dari lahir, aku tidak tau siapa orang tua ku karna dari bayi hingga minginjak usia 12 tahun aku tinggal di panti asuhan. Diusia ku yang baru 12 tahun aku harus keluar dari panti asuhan karena tidak ada yang mengadopsi ku dan usiaku sudah dianggap mampu untuk hidup di luar sana. Sejak saat itu aku berusaha untuk mencukupi kebutuhan ku dengan bekerja paruh waktu.

Di usiaku yang ke 28 tahun aku belum memiliki keluarga, bukan karena  aku tidak ingin, tapi karena aku memiliki prinsip, dimana usaha yang selama ini susah payah ku capai aku ingin merasakan yang sampai puas baru membuka lembaran yang baru bersama orang lain.

Namun, hidupku berubah drastis suatu malam saat aku mengalami kecelakaan parah. Mobilku tergelincir ke dalam jurang karena rem yang gagal berfungsi. Aku hanya bisa pasrah, merasa ajal sudah sangat dekat, sambil menahan sakit dari luka yang tak terkira.
Malam itu aku hanya pasrah menunggu ajal ku karena luka yang ku derita sangat parah dan mobil yang ku kendarai jatuh kebawah jurang yang dalam.

"Ah, apakah ini akhir hidup ku?" Ucap ku dalam hati sambil menutup mata yang mulai berat.

Flashback off

"Uhuk! Uhuk!"

Bella berkedip beberapa kali hingga penglihatannya semakin jernih. Ia mengerutkan kening, kebingungan melihat barang-barang di sekitarnya yang terlihat kuno.

"Sejak kapan apartemen yang ku beli dengan susah payah, lengkap dengan fasilitas mewah, berubah menjadi bangunan tua seperti ini?"

Perlahan, Bella mengingat kejadian terakhir yang dialaminya, kecelakaan pada malam itu. Mungkinkah ia diselamatkan oleh seseorang yang tinggal di tempat ini?

Ia bangkit perlahan dari ranjang keras yang membuat punggungnya terasa nyeri dan mulai mengamati ruangan di sekelilingnya. "Ini lebih mirip gudang daripada kamar tidur," gumamnya dengan nada kecewa. "Apakah orang yang menyelamatkanku tega meletakkan orang yang sekarat di tempat seperti ini?"

Bella menyentuh perutnya yang terasa penuh dan mendadak merasa aneh. "Kenapa perutku besar sekali? Dan terasa sangat penuh" ucapnya bingung. Sebagai seseorang yang menjaga tubuh dengan olahraga teratur, tubuhnya biasanya ramping dan berlekuk. Tapi sekarang, perutnya membuncit.

"Tunggu… kenapa aku seperti wanita hamil delapan bulan?" Bella mengamati perutnya lagi, merasa semakin heran.

Duk duk

"Aakhh, apa ini?" Bella terkejut ketika merasakan tendangan dari dalam perutnya. "Apa aku benar-benar hamil?"

Namun, ia segera sadar ada yang aneh. Ia mengamati telapak tangannya, kulitnya terasa lebih lembut dari biasanya. "Ini bukan tubuhku," katanya panik. Biasanya, tangannya kasar karena sering memanah, dan warna kulitnya adalah kuning langsat, bukan putih bersih seperti ini.

Dengan perlahan, Bella bangkit dari ranjang yang keras itu, menahan pinggangnya yang pegal sambil melangkah ke satu-satunya meja di ruangan tersebut. Ia mengambil cermin yang ada di sana dan terperangah melihat bayangan di dalamnya.