-25 frustasi

2.7K 242 28
                                    

EPISODE SEBELUMNYA

Bella menatap kedua putranya dengan hati yang hancur. Dia tahu mereka saling menyayangi "Bertahanlah, ibu di sini... ibu tidak akan membiarkan kalian pergi."

Saat itu, suara ledakan besar terdengar dari luar, disusul oleh suara teriakan dan dentingan pedang. Serangan besar sedang terjadi di luar, tetapi Bella tidak peduli. Saat ini, hanya ada dua hal yang penting baginya menyelamatkan anak-anaknya.

_______🪐VEE🪐_________

Teriakan semakin jelas terdengar dari halaman depan, diikuti dengan suara dentingan pedang yang menghantam satu sama lain. Bella, masih berkutat dengan penyembuhan anak-anaknya tanpa memperdulikan keributan yang tengah terjadi di kediaman Valkov.

"Diandrei... Andrei... apa kalian bisa mendengar ibu sayang?" ucap Bella, suaranya bergetar saat air mata membasahi pipinya. Dalam pandangannya, keadaan anak-anaknya semakin memprihatinkan, dan rasa takut menyelimutinya.

Bella terus mengucurkan energi penyembuhan, tangannya gemetar hebat hingga kuku-kuku jarinya memutih. Keringat dingin membanjiri dahinya, memburamkan penglihatannya. Di telinganya, gemuruh pertempuran semakin sengit. "Tidak, tidak boleh! Kalian adalah segalanya bagiku," lirihnya, air mata membanjiri pipinya. Walaupun dia bukan ibu kandung mereka, Bella tetap menyayangi keduanya seperti anaknya sendiri. Ingatan pemilik asli tentang senyum ceria Diandrei saat pertama kali belajar berjalan, atau tawa renyah Andrei saat mereka bermain di taman. Ingatan indah itu kini bagai pisau yang menusuk hatinya.

Bau darah menyengat memenuhi udara, bercampur dengan asap tebal yang membumbung tinggi. Cahaya bulan yang menerangi wajah pucat anak-anaknya semakin meredup, seolah ikut merasakan keputusasaan yang menyelimuti mereka.

"Sayang jawab ibu.... Hiksss!" Ucap Bella lagi, berusaha tegar ditengah keputusasaannya. Namun, tak ada respon dari keduanya. Walaupun ia mengeluarkan seluruh kemampuannya, kedua putranya tetap terdiam, wajah mereka semakin pucat dan lemah.

"Hikss... Arabella... Tolong aku, apa yang harus kulakukan sekarang...... Hikss...." ucap Bella putus asa berharap pemilik asli membantunya. Tapi nihil, harapannya tampak hampa.

"Wanita sialan itu." Geram Bella saat menyadari dia tidak dapat berbuat apa-apa selain memperlambat penyebaran racun di tubuh kedua putranya. "Anastasia, ini pasti perbuatannya." ucap Bella dengan wajah yang mulai memerah karna amarah yang memuncak.

"Aku akan membuatmu membayar penderitaan yang anak-anak ku alami selama ini."

"Kau, menantang orang yang salah jalang. Aku bukanlah Nona Besar Romanova yang lemah lembut, Aku adalah jiwa yang tersesat memasuki tubuh ini dan aku Adalah Malaikat Maut mu sekarang" Lanjutnya, sambil berbalik dan kembali kedalam rumah kecil yang selama ini dia tempati.

_____

Di tengah pertempuran yang menderu, Anastasia berdiri di atas balkon, menatap pertempuran yang berlangsung di halaman kediaman Valkov. Senyum tipis tersungging di bibirnya, mencerminkan kepuasan atas kekacauan yang telah ia rencanakan dengan matang. Di hadapannya, pasukan pemberontak yang dia dan kekasihnya kumpulkan bertarung mati-matian, melawan para ksatria yang setia pada Grand Duke.

Dengan angkuh, Anastasia melirik seorang kesatria senior yang berada di pihaknya dengan pangkat letnan di sampingnya, sambil berkata dengan nada rendah namun tajam, "Apakah aku harus berterima kasih pada wanita bodoh itu?" Suaranya penuh ejekan. "Sungguh, ini menjadi sangat mudah karna kekacauan yang dia ciptakan. Kediaman ini menjadi sangat rapuh." ucapnya menyunggingkan bibirnya halus.

Kesatria itu mengangguk, sepemikiran dengan pikiran Anastasia. "Anda benar yang mulia. Kemarahan Grand Duchess Arabella sangat menguntungkan bagi kita, terlebih kesatria yang merasakan efek amukan Grand Duchess sebagian besar adalah pemimpin setiap regu dan orang-orang hebat dikediaman." Ucapnya " sehingga para kesatria kediaman Valkov banyak yang hilang arah oleh serangan mendadak ini karna tidak ada yang memimpin dan meyusun strategi."

The shadow of love behind the wall of darknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang