EPISODE SEBELUMNYA
"Pergilah. Ibu juga ingin melihat kemajuan sihir kalian. Gunakan seluruh kekuatan kalian. Diandrei, kau tidak perlu takut melukai adikmu; ibu akan mengawasinya nanti. Begitu pula Andrei, tebaslah dengan kuat tanpa memikirkan apakah kakakmu bisa menahannya atau tidak," ucap Bella memberikan izin.
Mereka yang mendapat izin dari ibunya langsung tersenyum, apalagi Bella meminta mereka mengeluarkan seluruh kekuatan yang mereka miliki tanpa menahannya lagi. "Baik, ibu" jawab mereka serempak.
_________🪐VEE🪐_________Diandrei dan Andrei saling berhadapan dan memberi salam sebelum pertandingan dimulai, tiba-tiba energi di sekitar mereka semakin memanas. Bella menatap putra-putranya dengan tatapan penuh harap, mengetahui inilah saatnya mereka membuktikan kemampuan sejati yang selalu mereka tahan selama ini.
"Gunakan seluruh kekuatan kalian! Jangan menahan diri!" seru Bella dengan tegas.
Diandrei yang mendengar ucapan ibunya segera melesat maju, kecepatan dan elemen angin yang Diandrei kombinasikan membuatnya seperti bayangan yang sulit ditangkap. Andrei, dengan tubuh yang diperkuat petir, siap menahan serangan saudaranya. Pedang mereka bertemu dengan kekuatan yang dahsyat, menghasilkan bunyi "ting" yang tajam saat logam bertemu logam.
Andrei yang memiliki kekuatan fisik luar biasa, bertarung dengan penuh determinasi. Setiap ayunan pedangnya membawa kekuatan yang cukup untuk menghancurkan batu. Namun, Diandrei yang lebih cepat, selalu berhasil menghindari serangan mematikan itu, dan membalas dengan tebasan angin yang tajam, memaksa Andrei untuk terus waspada.
Pedang mereka terus beradu, menghasilkan suara peraduan dua bilah pedang yang menusuk telinga setiap kali bilah mereka beradu. Diandrei memanfaatkan kecepatannya untuk menyerang dari berbagai arah, membuat Andrei harus bertahan dengan cepat. Tapi Andrei, yang memiliki insting bertarung yang kuat, mulai membaca gerakan saudaranya. Dengan setiap tebasan pedang.
"Ting, ting, sreng" suara peraduan pedang yang semakin kuat sampai mengeluarkan percikan api kecil dan menimbulkan suara semakin menusuk telinga.
" Luar bias, bahkan Arkady tidak sehebat mereka." Ucap Leon kagum
Andrei yang melihat kakaknya semakin agresif mulai menggabungkan elemen petir dan air, untuk memperkuat elemen petir miliknya. Saat Diandrei maju kedepan tiba-tiba Andrei mengayunkan pedangnya yang kini terlapisi petir dan air, menciptakan gelombang listrik yang lebih kuat dan bergerak melalui air dengan kecepatan kilat.
Serangan ini mengenai Diandrei, membuatnya terdorong mundur dengan luka yang cukup dalam. Namun, meskipun terluka, Diandrei tetap berdiri tenang dan siap melanjutkan pertarungan. Bella yang melihat situasi ini, justru tersenyum penuh kebanggaan walau ada rasa kekhawatiran diwajahnya.
"Jangan berhenti! Keluarkan lebih banyak kekuatan! Diandrei ingat sihir ruang waktu tingkat awal yang ibu ajarkan tadi malam, gunakan sekarang!" Bella berteriak, mendesak mereka untuk mencapai potensi penuh mereka.
Diandrei, yang sudah terluka, tahu dia harus bertindak cepat. Dengan memfokuskan energinya, dia menciptakan retakan kecil di udara, memperlambat gerakan Andrei. Hal ini memberinya kesempatan untuk melancarkan serangan cepat bertubi-tubi dengan elemen angin, menyerang dari sudut yang sulit dijangkau.
Andrei yang lengah karna kaget dengan sihir baru kakaknya menerima luka yang cukup parah. Namun, Tanpa dia sadari, tubuhnya mulai menyembuhkan luka-luka yang diterimanya secara perlahan.
Dengan langkah kokoh Andrei menerjang maju tanpa menyadari keanehan dalam tubuhnya, dengan Kombinasi elemen petir dan air yang lebih kuat Andrei memperkuat fisiknya menjadi dua kali lipat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The shadow of love behind the wall of darkness
RomanceArabella adalah manager di suatu perusahaan, dalam sebuah perjalanan bisnis dia mengalami kecelakaan naas yang membuat jiwanya memasuki tubuh orang yang memiliki nama sama seperti namanya yaitu Arabella Romanova Fedorov. Bella menjadi seorang grand...