EPISODE SEBELUMNYA
"kau tidak perlu bersandiwara Yang Mulia Grand Duke terhormat," Bella berkata dengan nada yang tajam, setiap kata yang keluar dari bibirnya seolah-olah pisau yang menyayat hati Grand Duke. Bahkan Diandrei dan Andrei, yang biasanya lebih pendiam, ikut menatap ayah mereka dengan tatapan yang menghakimi, seolah-olah menyalahkannya atas semua yang terjadi.
_________🪐VEE🪐_________
"Apa maksudmu, Bella? Aku sungguh khawatir pada kalian," ucap Dimitri, berusaha membela diri.
Bukannya melembut, Bella malah semakin murka. "Jangan sekali-sekali mendekati kami, Dimitri!" Suara Bella menggema dengan kekuatan yang mengancam semua orang di sekitarnya. Aura kemarahan dan ancaman memancar mengelilinginya, menekan semua yang berada di dekatnya.
"Apa yang kau inginkan, Bella? Mereka anak-anak kita. Kita bisa membicarakan ini!" Dimitri berusaha terdengar tenang, tetapi nada suaranya menunjukkan kegelisahan yang mendalam.
"Anak-anak kita?" Bella tertawa sinis, sebuah tawa yang penuh kepahitan. "Setelah semua yang kau lakukan? Kau masih menganggap mereka milikmu? APA KAU GILA, DIMITRI?" teriak Bella dengan emosi yang membara.
"DI SAAT ANAK-ANAKKU KELAPARAN, DIMANA KAU? SAAT ANAK-ANAKKU MENGINGINKAN KASIH SAYANG SEORANG AYAH, DIMANA KAU? DI SAAT MEREKA KEDINGINAN KARENA MUSIM DINGIN, DIMANA KAU?"
"DIMANA KAU SAAT MEREKA YANG KAU ANGGAP ANAK INI HAMPIR MATI KARENA ULAH SELIR SIALANMU ITU, HAH? DIMANA KAU?"
"DIMANA KAU YANG MULIA, SAAT KELUARGAMU MEMBUTUHKAN PERLINDUNGAN SEORANG SUAMI DAN AYAH? KATAKAN, DIMANA KAU SAAT ITU, DAN SEKARANG KAU TIBA-TIBA MENGATAKAN MEREKA ADALAH ANAK-ANAK KITA? APA KAU GILA? MEREKA HANYALAH ANAK-ANAKKU, PUTRA DARI ARABELLA ROMANOVA FEDOROV!" Teriak bella penuh amarah yang memuncak saat pria bajingan ini mengakui Putra-putranya adalah anaknya juga setelah apa yang dia lakukan selama ini.
Saat Bella melihat ileana yang mulai menangis karena terkejut dengan teriakannya, dia segera melepaskan ilena dari pelukannya dan menyerahkannya kepada Andrei "Jaga adik kalian" ucapnya kepada kedua putranya
"Baik ibu"
Dengan langkah tegas dan penuh kemarahan, Bella maju ke arah Dimitri. "Kau yang meninggalkan mereka, Dimitri. Kau memilih wanita ular itu dari pada keluarga mu. Jangan kira kau bisa kembali dan mengklaim mereka begitu saja sebagai putramu!"
Grand Duke yang mendengar ucapan Bella merasakan ribuan jarum menusuk hatinya, bukan karna dia tersinggung dengan hinaan yang Bella layangkan untuk selir dan putranya namun karna tatapan Bella yang memancarkan kebencian dan tatapan dingin Diandrei dan Andrei. "Maafkan aku Bella, maafkan aku, maafkan aku." Ucapnya berulangkali Hanya dua kata itu yang mampu dia ucapkan
Bella menatap anak-anaknya dengan serius. "Diandrei, Andrei, perhatikan baik-baik. Ini adalah pembelajaran penting yang ibu tunjukan pada kalian." Suaranya keras dan penuh tekad, membuat semua yang hadir menoleh ke arahnya.
Tanpa Aba-aba Bella melesat kedepan, menarik pedang salah satu kesatria dan menyerang Grand Duke Dimitri secara tiba-tiba.
Dimitri yang sudah terlatih insting bertarungnya secara reflek menghindari serangan Bella dan menarik pedang yang sedari tadi dia bawa.
"Ting, ting, sereng," bunyi pedang yang bertautan membuyarkan semua org
Para kesatria, termasuk Sir Gregor dan Sir Leon, tercengang melihat kekuatan Bella yang memancar dengan intensitas yang mengancam. Mereka menyaksikan bagaimana aura Bella mengubah suasana di sekelilingnya menjadi penuh tekanan. Sir Leon, yang sebelumnya sudah terkesima oleh kemampuan Diandrei dan Andrei, kini mengagumi kemampuan Bella yang melampaui ekspektasinya.
"Ini luar biasa..." gumam Sir Gregor, matanya melebar melihat Bella mengeluarkan kekuatan yang sangat menakjubkan. "Belum pernah aku melihat penyihir dengan energi sebesar ini."
Sir Leon mengangguk setuju. "Benar. Nona Besar Romanova memang memiliki kekuatan yang sangat luar biasa. Ini di luar imajinasi ku."
Di sisi lain, Bella terus melawan Grand Duke Dimitri dengan semangat yang membara. Setiap gerakan pedangnya menunjukkan teknik yang sangat terampil, dan kekuatan sihir yang mengelilinginya membuatnya tampak seperti sosok yang tidak bisa dikalahkan.
Dimitri berusaha menahan serangan Bella, namun kekuatan yang dikeluarkan oleh Bella sangat dahsyat, membuatnya kesulitan untuk melawan. "Kau masih tidak mengerti, Dimitri?" Bella berteriak, mengarahkan serangan dengan kecepatan dan kekuatan yang mengesankan. "Kau hanya beruntung karena dulu Arabella mencintai mu, jika tidak sudah sejak dulu mayat mu tergantung di depan pintu keluarga Romanova sampai membusuk dan dimakan ulat!"
"Ahh tidak mungkin itu terlalu baik, kau tidak mungkin mati semudah itu karna sudah menyiksa seorang Romanova. Ayo kita ingat kakak pertama ku pernah menguliti setengah tubuh pria dan menumpahkan air garam pada lukanya dan air guka ke bagian tubuh yang masih bagus untuk di hampiri semut dan menggigit tubuh itu kau tau kenapa ?" Ucap bella sambil tersenyum manis
"karna dia berani menyentuh wanita Keluarga Romanova. Bahkan setelah itu kakak kedua memberikannya pil penguat kesadaran dan pil penguras isi perut, sungguh kasihan dia tersiksa dengan tubuh yang dijadikan sarang semut selama 1 bulan penuh dan mulutnya memuntahkan organ-organ dalamnya sendiri." Ucap Bella merasa ngeri dengan kelakukan kedua putra Romanova itu
Diandrei dan Andrei terus berdiri di samping Bella, memperhatikan setiap gerakan dan ucapan dari ibunya dengan penuh perhatian. Mereka menyaksikan betapa kuat dan dominannya Bella, dan bagaimana ia mampu mengatasi serangan Dimitri dengan kemudahan yang mengejutkan.
"Kakak, aku merasa sangat takut untuk pulang." Ucap Andrei menggigil ketakutan saat membayangkan hal yang ibunya ucapkan.
Diandrei yang melihat adiknya menggigil ketakutan langsung memeluknya. " Tidak apa-apa Andrei, kakak akan menjaga kalian. Paman melakukannya karna orang itu berani menyakiti keluarga kita, bukankan ibu selalu mengatakan bawa kelurga adalah segalanya. Paman hanya menjaga dan memperingati orang-orang yang ingin menyakiti keluarga kita akan berakhir buruk." Jelas Diandrei panjang walau ada sedikit rasa mual saat dia membayangkannya.
"Jangan takut, kakak akan selalu melindungi kalian" Ucap Diandrei lagi, Andrei yang mendapat pelukan hangat dibuat lebih tenang sebelumnya
Sementara itu, Grand Duke Dimitri terpaksa mundur beberapa langkah, terengah-engah dan terluka. Dia terlihat sangat terkejut dan khawatir dengan kekuatan Bella yang sangat menekan. "Dia sekuat ini, bahkan aku sama sekali tidak bisa menyerang bahkan bertahan" ucapnya pelan dengan mulut yang mengeluarkan darah.
Di sisi lain, Bella tidak memberikan ampun dan terus menyerang dengan sangat agresif membuat Dimitri kesulitan untuk mempertahankan diri.
Bella melompat mundur sejenak, mengumpulkan energi dengan cepat. "Lihatlah ini, Dimitri!" teriaknya, kemudian melepaskan ledakan energi besar ke arah Dimitri. Ledakan itu membuat Dimitri terhuyung mundur, dan Bella kembali mengarahkan serangan dengan kecepatan yang sangat tinggi.
"Apa hanya ini kekuatan seorang kesatria terkuat kekaisaran Timur ? Sungguh lemah! Bahkan pemimpin pasukan patroli kecil kelurga ku bisa bertahan dibawah tekanan dan serangan ku" Ucap Bella menghina setelah melemparkan serangan pada Dimitri
"Arabella kau memang bodoh, mengapa kau bisa jatuh cinta dengan laki-laki lemah, miskin dan tidak bertanggung jawab seperti dia, jika kau masih di kediaman Romanova kau sudah mendapatkan 2 juta koin emas perbulan masing-masing dari ayah dan kakakmu. Dasar bodoh." Lanjutnya dalam hati karna tak habis pikir dengan jalan pikir pemilik asli
_________🪐VEE🪐_________
Voteeeeeeee!!!!!!!!!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
The shadow of love behind the wall of darkness
RomanceArabella adalah manager di suatu perusahaan, dalam sebuah perjalanan bisnis dia mengalami kecelakaan naas yang membuat jiwanya memasuki tubuh orang yang memiliki nama sama seperti namanya yaitu Arabella Romanova Fedorov. Bella menjadi seorang grand...