Mansion, Hutan Benua Eropa
"Sayang, jangan terlalu larut dalam kesedihan, semua keluarga besar juga sedang berusaha mencarinya." Tiba-tiba datang seorang pria dewasa memeluk pinggang ramping wanita dewasa itu dari belakang yang masih berada dibalkon.
"Hm," respon wanita dewasa itu seadanya.
"Sweetheart..aku akan pergi perjalanan bisnis ke negara indonesia, cabang perusahaan disana ada masalah seorang pekerja ada yang korupsi dan dia berlagak seperti yang punya perusahaan itu, aku harus turun tangan buat menghukum atas perbuatannya." adu pria dewasa itu yang berstatus sebagai suami dari wanita dewasa yang masih berada dalam dekapannya.
"Terus?" balas sang istri cuek.
"Kau ingin disini atau ikut denganku?.. sweetheart." ungkap sang suami langsung ke tujuannya.
"Buat?" tanya sang istri dengan dahi mengkerut bingung, tak biasanya suaminya mengajak dirinya ikut perjalanan bisnis apalagi menangani tikus rakus, biasanya suaminya akan mengajak dirinya ikut perjalanan bisnis jika urusan itu penting pikirnya.
"Kau akan tau nanti saat tiba di negara itu!" jawab suaminya tersenyum misterius.
"Cih." decih istrinya kesal.
"Hahahaha," tawa suaminya berhasil membuat istrinya menjadi kesal terhadap dirinya.
🍉🍉🍉
Indonesia, Kantin Sekolah
"Kak Leta.. Zura kok kaya merasakan firasat kalau sesuatu akan terjadi kepada Zura." ujar Zura gelisah duduk dimeja kantin bersama ketiga kakak kelasnya. Azura bisa sekantin bareng mereka yang anak SMA, karena Azura diculik oleh mereka dikelasnya dan dibawa ke kantin SMA.
Leta yang duduk disamping Azura pun mengusap punggung kecil Azura bermaksud menenangkan.
"Jangan terlalu dipikirkan, sekarang makan aja tuh pesannya udah sampai," jawab Leta melihat jika pesanan mereka telah sampai diantar oleh ibu kantin dan tak lupa vera yang berada didepan ibu kantin memegang minuman mereka.
"Tapi aku kaya ngerasa kalau aku gak bisa ketemu lagi sama kak Leta, kak Dista, dan kak Vera.." balas Azura dengan mata berkaca-kaca.
Pesanan mereka pun ditata di meja berserta minumannya. Dista yang tadinya fokus memainkan handphonenya pun mengkerut heran saat melihat Azura akan menangis.
"Zura kenapa dek? Kok kaya mau nangis gitu sih, Leta Lo apain degem gue ih." ucap Dista menatap kesal Leta yang terlihat santai tanpa takut akan tatapan Dista yang tajam.
"Gak gw apa-apain yaelah, Lu mah berprasangka buruk mulu sama gw," jawab Leta yang sedang memeluk Azura yang sudah terisak kecil.
"Yah takutnya kan, Lo kan duduk disamping degem gue dan bisa jadi Lo cubit dia sampe nangis." balas Dista cecengasan.
Leta yang mendengar alasan Dista yang tak masuk akal itu hanya merotasikan matanya malas.
"Eh, kenapa nih? Kok kaya tegang amat suasananya dan itu dedek Zura kenapa nangis gitu Let?" celetuk Vera tiba-tiba setelah selesai menata pesanan dia dan teman-temannya, Vera tuh anaknya kalau fokus sama sesuatu pasti tidak akan memperhatikan suasana sekitar mau sekitarnya berisik pun vera akan acuh tak acuh tapi saat sesuatu itu sudah selesai baru dia sadar akan sekitarnya.
"Kebiasaan, gue ngomong gak pelan-pelan amat dah dan juga Lo kan ada disekitar kita masa gak tau apa yang diomongin gue sama Leta," ucap Dista kembali kesal tapi bukan dengan Leta, yang bikin Dista kesal sekarang adalah Vera.

KAMU SEDANG MEMBACA
AZURA
FanfictionMenceritakan sebuah dua keluarga besar yang berkuasa dan bersatu yang dimana leluhur keluarga tersebut selalu mendapatkan anak laki-laki tanpa mendapat anak perempuan dari generasi ke generasi sekarang. Dan, saat generasi ke-40 lahirlah cucu perempu...