12. Memulai Rencana

13.1K 578 13
                                        

Benar saja, selama seminggu ini Azura dikurung di dalam kamar dan tidak diberi makan sekalipun. Apakah Azura memberontak? Yah, itu selalu tapi mereka yang mengawasi hanya diam dan tidak bertindak. Karena lelah selalu memberontak, Azura di hari ke-5 menjadi lebih pendiam dan penurut.

Mereka, para wanita sudah membujuk Floryn untuk menyudahi hukumannya itu karena dirasa hukuman tersebut terlalu berat bagi anak kecil. Tapi, Floryn dengan pendiriannya yang kuat tidak mengubris hal tersebut.

"Flo, sudahilah hukuman Azura. Dia, masih anak kecil Flo!" bujuk Mommy Ve lembut. Sekarang mereka sedang berkumpul di ruang keluarga dan tentu para cucu kedua keluarga tersebut telah kembali, mereka yang mendengar jika adik mereka dihukum ingin menolong tapi saat mengetahui Floryn lah yang orang yang menghukumnya, mereka tidak bisa berkutik.

"Sudahlah Mom, jangan membelanya. Biarkan, agar dia jera dengan tindakannya itu." Floryn yang sudah jengkel melangkah pergi dari ruang keluarga meninggalkan mereka para wanita yang kecewa.

"Mommy, kayaknya kak Flo sudah tidak bisa dibujuk. Pendiriannya itu tidak pernah goyah, Fenya kira jika sudah bertemu putrinya Kak Flo tidak akan terlalu keras ternyata sama aja.." ucap menantu termuda di keluarga Smith ke-4 kecewa, Fenya Anastasya-- istri Felix.

"Yah. Aku sebagai ibunya saja berharap seperti itu jika putriku mungkin bisa luluh dengan putrinya tetapi malah seperti ini," harap Mommy Ve sedih.

"Jika hasilnya sama saja, lebih baik jika keponakan imutku tidak ditemukan. Dia, pasti menderita." ucap menantu    keluarga Smith ke-1, Jessy Adora-- istri Gilbert.

"Bagaimana kalau kita merencakan sesuatu? Aku mempunyai ide yang bagus agar Flo bisa luluh dan bucin sama putrinya," celetuk tiba-tiba Vyora Arabella, menantu De Luca ke-2-- istri Alex.

Mereka para lelaki yang mendengar hal itu hanya mengangkat alis mereka tetapi para lelaki tidak akan mencampuri urusan para wanita, biarlah para wanita yang bertindak tetapi kami para lelaki siap melindungi jika ada gangguan pikir mereka santai dan kembali dengan obrolan seputar bisnis.

Para wanita pun berkumpul dengan pola melingkar di atas karpet tebal dan lembut itu. Vyora yang sebagai narasumber menjelaskan panjang lebar sampai para wanita yang lain mengerti dan paham.

"Kalian sudah paham?" ujar Vyora menatap serius mereka dan mereka pun mengangguk mantap.

"Jika sudah, aku akan membagi tugas kepada masing-masing kalian." lanjut Vyora membagi rata tugas-tugas itu kepada para wanita dan mereka yang mendapat tugas itu mengangguk setuju.

"Rencana ini akan dilakukan besok, dimulai dari Tifanny karena kau adalah wanita lembut dan keibuan aku yakin keponakanku akan nyaman denganmu," tambah Vyora menatap Tifanny yang berada di samping kanan dirinya.

"Terimakasih Vyo, Aku sangat tersanjung." semburat merah muncul dipipi Tifanny Amora menantu De luca ke-6, -- istri Valiantano.

"Yah,"

🍉🍉🍉

Besok Hari, Pagi

"Tifanny seperti rencana awal, kau cobalah pendekatan dengan Azura dulu jika Azura mulai nyaman kita akan melakukan rencana berikutnya." ucap Vyora saat setelah sarapan, ucapan Vyora tidak akan diketahuin oleh siapapun karena hari senin ini mereka semua sibuk dengan aktivitas mereka dan pastinya mansion hanya akan di isi oleh para wanita saja dirumah yang tidak memiliki kesibukan. Termasuk, Floryn.

"Oke," Jawab Tifanny setuju dan dia pun langsung melangkah pergi menuju kamar Azura yang selalu ditutup tanpa ada yang berani membuka pintu, saat dia sudah berada didepan pintu dirinya mulai ragu tapi karena ini rencana yang akan mengubah keadaan maka Tifanny pun memberanikan dirinya untuk mengetuk pintu kayu tersebut.

AZURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang