Tepat pada hari ini, keturunan murni De Luca sudah pada berkumpul di ruang bawah tanah yang berbeda ruangan dengan tempat perkumpulan kemarin.
"Siap?" tanya Tuan Robert dingin.
"Tinggal menunggu Azura yang akan dibawa kemari oleh ibunya." balas Stevan datar.
"Hm,"
Selang beberapa menit, benar saja Azura sudah berada digendongan ibunya dengan keadaan menangis.
"Gak mau di sini, di sini gelap." rengek Azura digendongan Mommy Floryn.
Tanpa basa basi, tangan mungil Azura dipegang oleh Tuan Robert erat.
Ctasss..
Tes..tes..
"ARKHHHHHHH," jerit Azura kesakitan saat jari telunjuknya di gores oleh sebuah pisau secara kilat.
Darah yang menetes itu ditampung dengan sebuah gelas kecil. Azura menangis ketakutan dan memberontak di gendongan Mommy Floryn tetapi Floryn mendekapnya begitu erat.
Yang berada diruangan itu melakukan pun hal yang sama, mereka menggores jari telunjuk mereka dan darah mereka ditampung di sebuah gelas yang sama yang sudah berisi darah Azura.
"Welcome Baby,"
Azura dipaksa untuk meminum darah tersebut dengan kepala mungilnya yang dipegang erat oleh salah satu keturunan murni De Luca, ialah Xavier De Luca putra ketiga Tuan Robert. Azura yang dipaksa untuk meminum darah itu memberontak dan mencoba menutup mulutnya rapat-rapat tapi Stevan notabenya adalah Daddy-nya malah memaksa dirinya untuk membuka mulut.
Gelas kecil itu menempel di bibir Azura dan saat darah amis tersebut lolos masuk kedalan mulutnya, Azura mencoba untuk tidak menelannya tetapi Stevan yang mengetahui itu memencet hidung mungil anaknya dan yah, darah tersebut telah ditelan habis oleh Azura tanpa disengaja.
"Uhuk.. uhuk.. uhuk," Azura terbatuk hebat dengan sekitar mulutnya penuh darah.
Prok..prok..
"Waw, Crazy." ucap Valiantano De Luca, putra ke enam Tuan Robert.
"Hiks.. huek.." Azura langsung memuntahkan seluruh isi didalam perutnya dan yang lain melihat hal tersebut terlihat santai.
"Flo, tolong kau bawa cucuku ke kamar dan bersihkan muntahannya itu." Perintah Tuan Robert beranjak pergi keluar ruangan dan ikuti oleh yang lain.
Ini adalah ritual yang wajib dilakukan oleh keturunan perempuan yang lahir di dua keluarga besar tersebut, jika hal ini tidak dilakukan maka akan menjadi petaka bagi Azura dan keluarganya. Jika De Luca harus meminumkan darah murni keluarga mereka kepada keturunan perempuannya maka Smith sebaliknya. Keluarga Smith murni harus bisa mencicipi darah Azura walau Azura menolak sekalipun.
Dan, ritual itu kembali dilakukan kesokan harinya oleh keluarga murni Smith dengan Azura yang menberontak hebat.
🍉🍉🍉
1 bulan, Mansion Utama Italia ( Eropa )
Setelah kejadian itu, Azura menjadi orang yang berubah drastis. Tidak ingin disentuh, didekati oleh siapapun, apalagi berbicara. Sepupu Azura yang dari De Luca dan Smith telah pulang dari 2 minggu yang lalu, saat mendengar jika adik perempuan mereka ditemukan reaksi mereka sangatlah excited.
Tetapi saat mereka mencoba untuk berkenalan dan mendekati Azura, Azura selalu menghindar dan menatap mereka ketakutan, sungguh hal tersebut membuat sepupu-sepupu Azura menjadi sedih dan murung.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZURA
FanfictionMenceritakan sebuah dua keluarga besar yang berkuasa dan bersatu yang dimana leluhur keluarga tersebut selalu mendapatkan anak laki-laki tanpa mendapat anak perempuan dari generasi ke generasi sekarang. Dan, saat generasi ke-40 lahirlah cucu perempu...