09. Ingin Pulang

12.3K 546 4
                                    

Malam Hari, Italia

"Saya ingin semua anggota keluarga besar berkumpul di ruang bawah tanah, kita akan mendiskusikan hal ini segera dan secepatnya." ujar Kepala Keluarga De Luca,-- Tuan Robert.

"Heemm.." Dehem mereka semua menanggapi, Azura sudah di tidurkan di kamar orang tuanya. Karena kamar pribadi Azura masih di renovasi dimansion utama jadi sementara waktu Azura akan tidur bersama mereka.

Dua keluarga besar yang berkumpul itu langsung pergi ke ruang bawah tanah tanpa cucu-cucu mereka tidak bisa ikut bergabung, karena mereka semua belum pulang dari kesibukan mereka.

"Jadi menurut kalian, kapan kita akan melakukan hal ini?" tuan Robert memulai percakapan dengan wajah datar.

"Besok," ujar Tuan Jonshon selaku Kepala Keluarga Smith.

Tuan Robert pun langsung menatap dingin sahabat dan besannya itu.

"Dimulai dari keluarga mana?" tanya Tuan Robert serius tapi masih berwajah datar.

"Kau..."

"Tutti d'accordo?"
( Semuanya Setuju? )

"Yes.."

Karena kesepakatan telah dilakukan dan semuanya setuju maka diskusi itu mereka akhiri tapi mereka semua belum beranjak dari sana karena mereka sekarang sedang meminum alkohol bersama dan berbicara santai.

"Flo, bagaimana sifat cucu perempuanku?" tanya Mommy Velerry Smith selaku ibu dari Floryn.

"Cengeng." balas Floryn menatap tanpa ekspresi ibunya. Mommy Ve yang mendapat balasan seperti itu dari putrinya pun langsung mencubit tangan sang anak gemas. Floryn yang dicubit pun meringis kesakitan dan mengusap-ngusapnya pelan agar rasa sakit tersebut bisa berkurang.

"Kau ini," sebal Mommy Ve menatap tajam putri bungsunya tersebut.

"Ck! Aku hanya melihatnya selalu menangis Mom." decak Floryn kesal menatap ibunya.

"Itu wajar bagi anak perempuan normal tidak bagimu yang sangat tidak normal," sindir Mommy Ve.

"Yah, terserah Mommy." Floryn hanya bisa pasrah dan mengalah.

Mommy Grey dan para menantu wanita yang lain yang hanya melihat pertengkaran kecil Mommy Ve dan Floryn menjadi terkekeh.

"Flo, keponakanku sangat imut. Apakah boleh dia tidur bersamaku malam ini?" ucap memelas salah satu menantu dari Keluarga De Luca, --Gracelya Tamara istri dari putra pertama De Luca.

"Tidak--," tolak Floryn menatap tajam Kakak ipar tertuanya tersebut.

"Yah." Raut Gracelya pun menjadi kecewa.

"Sekarang.." lanjut Floryn menatap datar Kakak Iparnya.

Bahu Gracelya yang tadinya merosot karena kecewa tiba-tiba kembali tegak dan bersemangat saat mendengar Floryn adik iparnya memberi dia kesempatan walau bukan malam ini tapi intinya dia bisa tidur bersama keponakannya itu.

"Thank You, Flo."

Para menantu Wanita yang lain saat mendengar jika Gracelya bisa tidur bersama keponakan imut mereka menjadi protes tapi Floryn yang tidak ingin repot dengan rengekan mereka hanya mengiyakan saja saat mereka ingin tidur bersama putrinya yang penting bukan hari ini.

AZURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang