04. Tes DNA

16.4K 803 8
                                    

Setelah pertemuan Azura dengan Floryn mereka menjadi sedikit dekat apalagi boneka yang di inginkan Azura dibelikan oleh Floryn membuat Azura senang, Boneka itu adalah boneka Panda.

Tapi, sayang sekali Azura tidak ingin terlalu dekat dengan Floryn karena merasa jika dia dekat dengan Floryn jantungnya selalu berdetak dengan cepat bukan karena jatuh cinta tapi faktor lain yang tidak dimengerti olehnya dan ini yang paling Azura ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi, sayang sekali Azura tidak ingin terlalu dekat dengan Floryn karena merasa jika dia dekat dengan Floryn jantungnya selalu berdetak dengan cepat bukan karena jatuh cinta tapi faktor lain yang tidak dimengerti olehnya dan ini yang paling Azura tak enak hati, setiap Floryn tak sengaja bertemu dengan Azura pasti selalu memaksa Azura untuk menerima traktirannya, Floryn terlalu royal dan Azura merasa tak nyaman.

Mansion, Pagi Hari

"Sweetheart, kenapa kau akhir akhir ini selalu keluar mansion. Apa yang kau lakukan diluaran disana?" tanya suaminya Stevan yang sudah rapi memakai pakaian kantornya.

Istrinya yang sudah cantik dan keliatan segar karena sudah mandi pun mengangkat alisnya. Tak biasanya sang istri terlihat bersemangat apalagi sekarang selalu keluar mansion membuatnya penasaran dan bingung.

"Aku secara tak sengaja bertemu dengan anak bernama Azura dan yah setiap aku selalu bersamanya ada sebuah ketenangan dan perasaan nyaman yang kurasakan padahal aku sebenarnya tidak menyukai anak kecil dan kau tau Stevan.. Ada rasa ingin memiliki yang tiba-tiba muncul didalam lubuk hati ini.. tapi aku sadar aku memiliki putri yang kusayangi dan saat hari itu tiba dimana putriku yang hilang kutemukan, dia tak akan pernah jauh dari jangkauanku." ucap istrinya Floryn tersenyum smirik.

Mendengar cerita istrinya yang bertemu dengan anak bernama Azura membuat Stevan tersenyum menyerigai.

"Sangat kebetulan sekali.." batin Stevan semakin kuat akan dugaanya.

Karena sarapan mereka berdua telah habis, Stevan langsung beranjak berdiri dari kursi meja makan dan mencium kening istrinya penuh cinta.

"Aku berangkat kerja dulu mengurus tikus rakus itu, Jangan terlalu lelah dengan kegiataan yang memberatkan buat dirimu sayang." ujar suaminya memeluk pinggang ramping istrinya erat.

"Hm.. yah," dehem istrinya seadanya.

Selama didalam perjalan Stevan sedang bertelponan membahas hal itu.

( Panggilan Tersambung )

"Nicolas kau sudah mendapat sampel itu bukan? Aku ingin kau pergi kerumah sakit milik keluarga istriku dan pantau segala prosedurnya karena aku tidak ingin ada sebuah kecurangan.."

"Baik Tuan, saya mendapatkan sampel rambut yang berada di sisirnya saat saya menyelinap masuk kedalam kontrakannya tuan.."

"Bagus, aku tidak peduli bagaimana caramu mendapatkan sampel itu yang aku pedulikan adalah hasilnya.."

"Iya tuan, saya akan melaksanan tugas sesuai keinginan anda.."

AZURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang