17. Luluh

9.5K 467 25
                                    

Setelah kejadian itu, Stevan dan Floryn sudah tidak lagi bersama dengan dua keluarga besar. Karena, mereka sekarang menetap di mansion pribadi mereka dengan Azura yang masih dalam kondisi pemulihan.

"Diminum susunya Dek." ucap wanita dewasa dengan pakaian kantornya, ialah Floryn.

"Iya Mom," balas Azura langsung meminum susu tersebut yang dibawakan oleh Floryn.

"Dek, Mommy ke kantor yah. Dedek, disini sama kakak yah." ujar Floryn menyelipkan rambut Azura kebelakang telinganya.

"Hm," Angguk Azura patuh.

Sebenarnya rencana itu tidak sepenuhnya gagal, karena setelah kejadian itu juga membuat Floryn perlahan-lahan luluh apalagi saat Stevan membawa Azura yang berlumuran darah ke mansion pribadi mereka membuat Floryn tergerak hatinya untuk bersikap lembut.

Panggilan Azura yang juga berubah itu atas kemauan dia sendiri yang ingin dipanggil Dedek, katanya sih lebih nyaman dipanggil Dedek daripada Baby.

Mansion sedang dalam keadaan sepi, Stevan yang sedang perjalanan bisnis dan akan kembali pada bulan depan, Floryn yang mulai sibuk dengan bisnisnya dibidang aksesoris apalagi perusahaannya itu telah mengeluarkan produk baru membuat kantornya semakin sibuk. Kakak pertama Azura yang bernama Davin yang sibuk dengan kelulusannya dengan Kaivan kakak keduanya yang saat ini liburan semester.

"Mommy tinggal yah Dek, mau dibawain apa saat Mommy pulang hm?" tanya Floryn menatap Azura yang terlihat sibuk menyalakan Tv kamar.

"Gak usah yang penting itu Mommy sampai di rumah dengan selamat," ucap Azura tersenyum manis menatap Floryn dan kembali fokus menatap siaran kartun kesukaannya.

Floryn yang melihat tingkah putrinya begitu manis, ia pun langsung mengecup pipi Azura yang embul dengan bertubi-tubi.

"Eughh.. jangan." rengek Azura menahan bibir Floryn dengan tangan mungilnya.

Floryn pun langsung berdiri tegak dengan langkahnya menuju tasnya berada dan dia pun meninggalkan Azura yang terbengong dengan tingkahnya itu.

"Ha? Mommy marah?" gumam Azura dengan wajah blah blohnya.

Di perjalanan menuju kantornya, Floryn dengan moodnya yang sedang turun hanya karena tolakan putrinya dia menjadi uring-uringan. Saat datang ke kantor dan bertemu banyak pegawainya, dia melewati mereka yang menyapa dan pergi menuju ruang kerjanya berada.

BRAK

Pintu ruang kerjanya dia buka dengan kasar mengejutkan Asisten sekaligus Sekestaris kantornya itu, ialah Dave.

"Dave, suruh mereka semua berkumpul di ruang meeting. Aku akan mengadakan rapat hari ini." ucap Floryn dengan wajah tak enak dipandang.

Dave tanpa berkata-kata langsung pergi meninggalkan Floryn sendiri di ruang kerjanya.

"Nyonya sedang dalam mood tidak bagus, maka pegawainya termasuk diriku akan merasakan dampaknya. Kita lihat saja nanti!" batin Dave nelangsa.

Kembali ke mansion, Azura yang terdasar dengan blah blohnya langsung beranjak berdiri dari duduknya dan pergi menuju balkon kamar. Dia menatap kosong pemandangan sekitar mansion yang dipenuhi dengan pohon-pohon yang menjulang tinggi.

"Mommy itu sifatnya bener-bener gak bisa ditebak kadang galak, marah-marah, dan kejam. Tapi, sekarang sifatnya berbanding terbalik dari itu semua--" ucap Azura terpotong dikarenakan hembusan angin yang membuat wajahnya tertutupi oleh rambut dirinya.

Tanpa diketahui oleh Azura jika dirinya sedang dipantau oleh Floryn dan dia yang mendengar ucapan Azura terhadap dirinya, Floryn hanya tersenyum tipis.

"Sekarang Mommy itu sudah bisa berperilaku bebas tanpa ada rasa takut Dek, Now Mommy can behave as she pleases, Sorry dear if Mommy is being impulsive." sesal Floryn menatap Azura lewat ipadnya sendu.

AZURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang