Prolog

72 4 0
                                    

"KAU MENOLAK LAGI?!" murka seorang wanita paruh baya cantik saat dirinya sedang menikmati teh paginya

Teriakannya itu sontak membuat burung yang berada ditaman berhenti berkicau, dan orang yang terkena murkaannya pun hanya mengendus kasar.

"MAU SAMPAI KAPAN KAU BEGINI ZAYLEE" serunya kembali

"Aku tidak suka kepadanya mom" keluhnya. Orang yang dipanggil Mom itu hanya bisa melongo dan menatapnya tidak percaya

"Sudah banyak surat lamaran yang dikirim anak dewa kepadamu Zaylee"

"Dari surat itu apakah ada yang membuatmu tertarik?" tanyanya murka

"Tidak ada" jawabnya singkat, dan sontak membuat ibunya naik darah lagi "Kau-"

"Sudahlah Mom, aku belum tertarik dengan semua itu" potongnya

"Lebih baik aku segera pergi untuk melaksanakan tugas" ucapnya dan langsung beranjak dari kursi taman meninggalkan ibunya yang masih membulatkan matanya tidak percaya

"Astaga, anak itu" keluhnya seraya memejamkan matanya dan mengurutkan keningnya. Lagi dan lagi anak gadisnya menolak lamaran

"Kau kenapa Aphrodite?" ucap seorang wanita yang baru saja datang karena diundang oleh temannya untuk tea time

"Hufhhh...." Hanya hembusan kasar yang diterimannya, dan temannya itu hanya bisa duduk menunggu orang yang tengah emosi agar kembali tenang

"Zaylee" keluhnya setelah dia membuka mata birunya itu

"Ahh... dia menolak siapa lagi?" tanyanya tenang dan mengambil cangkir yang sudah dituangkan pelayan

"Anak dewa Hiperion, Helios" jawabnya sembari menghela nafasnya berat

"Kasihan sekali anak ceria itu" imbuh lawan bicaranya

"Aku harus bagaimana lagi Thena? Sudah ribuan tahun dia menolak surat lamaran yang dikirim para dewa" ungkapnya dengan mukanya yang sudah putus asa

"Biarkan saja Aphrodite. Jangan terlalu mengekangnya, dia bisa mencari cinta sejatinya sendiri" sarannya seraya mengelus bahu temanya itu


***

Calling Elena

Liam, semua yang k-

"BERHENTI MENGOCEH" teriaknya murka

"Aku melihatnya dengan jelas. Kau sudah berselingkuh"

Tap-

"Dan berhenti menghubungiku lagi" potongnya dan dia memutuskan panggilan itu

Niat ingin memberikan kejutan kepada kekasihnya itu berakhir berantakan karena dirinyalah yang diberikan kejutan tak terduga. Saat dirinya hendak ke apartemen sang kekasih, dirinya memergoki kekasihnya sedang becumbu mersa dengan sahabatnya sendiri.

Amarah pun tak terkendali, dia memutuskan kekasihnya itu begitu saja. Dan pergi menjauhi tempat neraka itu.

"Aishh Shiball, sia-sia aku mengajukan cuti untuk berlibur" keluhnya saat masih dalam perjalanan.

Saat sampai di tempat tinggalnya, dia bergegas untuk menyiapkan koper dan memasukan sebagian bajunya asal. Sudah terlanjur untuk mengambil cuti, dia memutuskan akan tetap melanjutkan liburnya dengan menghabiskan waktunya di Italia.

Setelah semua bawaan beres, dia langsung memesan taksi untuk membawanya ke bandara.




***

Halo semua selamat datang di cerita baruku

Cerita ini lagi dan lagi terinspirasi dari MV

"Kenapa dari MV lagi sih?" komen seseorang

Yaaa maaf atuh, tiba-tiba ngide aja. Ada alasan lain juga sih yaitu ending dari MV ini bikin aku greget...kek heyy kenapa bisa begini sihhhh

Jadinya aku pengen bikin ending yang sesuai dengan keinginanku.

So, cerita ini gak plek ketimplek sama dengan MV itu, karena cerita ini aku kombinasikan dengan catatan sejarahnya dan dipadukan dengan pikiran fantasiku. Cielah gayanya wkwk

Jadi aku harap kalian suka, selamat membaca. Luvv banyak-banyak 💜💜

Oh iya satu lagi, karena ikutin cerita asli sejarah pasti ada adegan dewasa. So, harap bijak dalam membaca










Cupid Love Stories [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang