18

43 2 0
                                    

Tugas 2 Mendapatkan bungaCreeping Phlox berwarna emas di Gunung berbatu Parnithos




*****

Liam kira setelah satu tugasnya selesai dia akan diperbolehkan untuk bertemu dengan Zaylee. Tapi ternyata Dewi Aphrodite murka dan memberikannya tugas lainnya, tugasnya kali ini adalah mengambil bunga Creeping Phlox.

Bunga Creeping Phlox memang sudah tak asing lagi oleh sebagian orang, bunga itu memang tumbuh di daerah pegunungan. Jaman sekarang teknologi semakin canggih, bunga itu bisa dikembangbiakan sendiri, bahkan hanya bermodalkan pot dan rumah kaca, bunga itu bisa tumbuh.

Tapi menjadi Liam kesulitan adalah dia harus mendapatkan bunga berwarna emas. Bunga hanya ada yang berwana merah, ungu, pink, biru, dan putih saja. Belum ada yang menemukan bunga Creeping Phlox emas

Liam menginap semalam di kota kecil Trakomakedones, menurut peta jarak kota ini lebih dekat dengan tebing gunung Acharnes. Rencananya Liam akan mendaki gunung disaat subuh, agar saat pagi dia bisa beristirahat di atas tebing, sekalian mencari bunga di sekitarannya




***

Setelah mendaki selama 4 jam akhirnya Liam sampai ke puncak gunung, dia duduk bersandar ke sebuah pohon untuk beristirahat sembari minum.

Sepanjang jalan matanya mengawasi sekitar, dan belum menemukan bunga creeping phlox berwarna emas

"Apa aku harus menyelusuri ujung tebing?" gumannya itu

Tapi hari semakin siang, matahari kiat terik dan membuat Liam kepanasan. Berbeda dengan gunung.... disini pemandangan sekitarnya kebanyakan bebatuan, pepohonan tidak banyak tumbuh di area ini.

Setelah cukup beristirahat Liam melanjutkan perjalanannya, kearea ujung tebing yang hanya berisikan oleh bebatuan.

Liam berjalan di pinggir tebing dengan jarak aman sambil sesekali percaya perlahan memiringkan badannya untuk melihat Bunga yang menempel di dinding tebing. Dia menggerutu dirinya sendiri karena tidak membawa drone. Dia hanya mengandalkan dahan kayu panjang untuk menyingkirkan rumput liar yang menghalangi bunga tersebut.

Setelah matahari sudah berada di ubun-ubun. Liam sedang menyelonjorkan kakinya, dengan kerah baju dia kibarkan untuk mengipasi badannya yang panas

"Harus mencari kemana lagi" gumannya itu. Berikan aku kemudahan dewa, ucapnya dalam hati saat dia mulai menutup matanya

"Ah baiklah, tetap semangat Liam" serunya dan mengambil dahan kayu panjang disampingnya

Dia mulai menyelusuri ujung tebing, tiba tebing yang sedikit menonjol dia melihat setumpuk rumput liar yang sangat banyak. Liam mulai menyingkirkan rumput liar itu, dan matanya tiba-tiba membelalak karena menemukan bunga Creeping Phlox berwarna emas.

"Daebak, ternyata beneran ada?" kagumnya itu. Langkah selanjutnya adalah mengambil bunga itu dari tebing

Liam memikirkan beberapa strateginya. Tapi...tidak mungkin dia turun karena dia tidak memiliki peralatan hiking, bahkan dia buta akan hal itu.

Kedua adalah mengambilnya menggunakan tangan kosong. Hey itu tidak mungkin, yang ada kau akan jatuh dari atas tebing.

Strategi terakhirnya adalah dengan memanfaatkan dahan kayu itu, Liam segera membuka ranselnya dan meraih gunting, tali dan pisau tajamnya. Dia membelah tengah kayu itu, dan memasukan sebelah gagang guntingnya. Sebelah gagangnya dia masukan seuntas tali yang akan dia gerakan. Liam juga membelit ujung gunting menggunakan kain, agar tidak terlalu tajam

Setelah semua beres, Liam merangkak perlahan ke ujung tebing agar berat tubuhnya tetap seimbang. Alasannya karena, dia tidak mengetahui apakah pijakan beberatuan itu kuat untuk menampung badannya, jadi lebih baik merangkak agar tidak menumpukan berat badannya di satu titik

Setelah mencapai ujung tebih, Liam menjulurkan galah buatannya dia pun sedikit menggeserkan rumput liar yang menghalangi bunga itu. Dahan itu perlahan Liam turunkan agar ujung guntungnya mencapai dasar bunga. Liam pun menarik tali agar ujung gunting merapat dan menjepit batang bunga. Batang bunga ikut Liam goyangkan perlahan kekanan kekiri agar akarnya terlepas diantara akar rumput liar yang memillit

"Ah akhirnya" guman peluh Liam, setelah akar bunga itu berhasil terlepas akar rerumputan

Tugas Liam selanjutnya adalah menarik kembali batang kayu itu. Dia mulai menarik secara perlahan bunga itu, dan tiba-tiba angin terhembus membuat bunga itu terhayung-hayung. Angin itu meniupkan sekumpulan debu yang menusuk matanya, membuat pegangan kayunya hampir melonggar

"Akkhh..." keluhnya dan sebuah genggaman dia rasakan ditangannya, seolah-olah dia membantu Liam agar tetap merapatkan tangannya ke dahan kayu. Liam mengedipkan matanya berkali-kali agar debu di matanya hilang, dia pun segera menarik dahan tersebut dan beralih ke ujung dahan untuk mengambil bunga Creeping Phlox berwarna berwarna emas. Liam membuka ranselnya kembali dan menaruhkan bunga itu kedalam Jar plastic yang dibawanya, serta merapihkan barang-barangnya.

Saat barangnya sudah dikemas, Liam pun pergi meninggalkan tempat itu. Perjalanan pulangnya itu, diiringi oleh angin dingin yang menyejukan badannya yang kegerahan




***

"Dia berhasil lagi?" ucapnya dengan murka, sambil melempar barangnya asal dan menghancurkan sebuah guci besar yang menghiasi ruang tengah istananya

Prangg......

"Lancang sekali manusia satu itu, tugas selanjutnya aku akan mengelabuinya ha haha" ucapnya seraya tertawa jahat



***

"Aku tidak bisa membiarkan Liam terancam" ucap Zaylee setelah mendengar rencana ibunya yang disampaikan bawahannya

"Baiklah, terima kasih atas laporanmu. Kau kembali awasi ibunya?" 

"Baik, nona" ucap suruhannya 

"Aku harus menolong Liam. Tapi sebelum itu, aku harus terbebas dari segel kamar ini" ucap Zaylee yang mengetuk jendela kamar yang disegel oleh ibunya sendiri



*******

Bunga Creeping Phlox

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bunga Creeping Phlox




Cupid Love Stories [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang