5

46 2 0
                                    

"Aku tau kalian disana" ucap Zaylee saat merasakan hembusan angin yang membelai wajahnya saat dia memandangi langit malam di balkon rumahnya.

Zaylee sudah menemui Liam dengan wujud manusianya, fisiknya masih sama saat dia menjadi dewi. Hanya saja dia tidak bisa menggunakan sayapnya, dan juga tidak bisa pergi ke istananya.

Saat ini dia berada di rumah mewahnya, tepatnya berada di Fiesole yang jaraknya tidak terlalu jauh dari pusat kota Firenze. Dia membangun rumah mewahnya dengan bantuan kekuatan dan suruhan setianya dari Olympic, bahkan dia memerintahkan mereka untuk menjadi pelayan di rumah mewahnya. Sehingga rumahnya akan selalu terjaga dan tetap bersih.

"Kau masih bisa merasakan kehadiran kami?" tanya lembut dari seorang lelaki tampan, diiringi hembusan angin sebelah kanan Zaylee

"Iya. Bahkan aku merasakan kehadiran kalian saat malam hari itu" ucap Zaylee

"Dan kau juga berpura-pura membuat hujan saat itu" tunjuk Zaylee kearah lelaki satunya, membuat lelaki itu terkekeh tak berdosa.

"Kekuatan anak dewa agung tidak bisa diragukan lagi" komentarnya tak bersalah

"Jadi kau serius dengan semua keputusanmu itu?" tanya seorang lelaki yang ikut duduk tenang disamping Zaylee

"Aku sudah mantap dengan rencanaku Zefiros" jawabnya seraya memberikan senyum tenang kepada lelaki yang duduk disebelahnya

"Kau pun merasakan hal yang sama saat dekat dengan istrimu?" tanya Zaylee kepada lelaki itu

"Eoh kau benar, aku sangat menyayangi istri-istriku. Bahkan aku selalu cemburu jika ada benalu yang ingin merebut mereka" ungkap Zefiros, dewa angin barat yang membawa musim semi, sifatnya paling lembut diantara mereka, dan jangan lupakan bahwa dia pencemburu berat.

"Kau tidak takut jika jika pemimpin dewa agung tau?" tanya lelaki lainnya yang sedang bersandar sambil melipat tangannya

"Dia sudah tau, dan dia membiarkanku begitu saja" jawabnya tenang, namun sontak membuat mereka berdua membelalakan mata

"Kau tidak bercanda kan?" ucapnya untuk memastikan sekali lagi

"Tidak, Notos" jawabnya dengan tatapan serius

"Aneh sekali" guman Notos, dewa angin selatan yang iseng membuat hujan di malam hari itu

"Sepertinya dewa agung merencanakan sesuatu" ucap Notos sambil memegang dagunya

"Aku pun berpikiran seperti itu, tapi semoga saja pemimpin dewa agung mendukungku" lirih sendu Zaylee, Zefiros yang ada disebelahnya pun hanya bisa mengelus lengannya untuk menenangkan dirinya

"Ada yang lebih aku takutkan daripada pemimpin dewa agung" ungkap Zaylee, membuat mereka berdua penasaran

"Siapa?"

"Ibuku" jawab Zaylee



***

"Halo? Kau sudah sampai? Ahh begitu, dimana kau?" ucap Liam sambil menolehkan pandangannya kearah kanan dan kirim. Tiba-tiba pandangannya gelap, seseorang sengaja menutup matanya dari belakang. Tercium aroma parfum perpadauan damask rose, peony, dan jeruk mandarin yang berasal dari orang dibelakangnya itu, membuat Liam mengembangkan senyumnya

"Hey Aiylee, aku tau itu kau" tebaknya seraya melepaskan tangan mungil yang menutup matanya

"Daebak, kau bisa menebaknya?" ujar Zaylee kaget, seraya membulatkan mata kecilnya

"Dari aroma parfummu itu. Parfummu khas sekali" ucapnya sambil terkekeh geli, saat Zaylee sedang mencium aroma badannya sendiri

"Hahaha, kau tidak bau Aylee. Aromamu itu wangi dan segar sekali" pujinya dan membuat pipi Zaylee sedikit merona

Cupid Love Stories [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang